summer and winter

706 132 37
                                    

ini memang hubungan yang singkat. lima bulan total dari waktu yang selama mereka berdua habiskan. dimana mereka dengan lapang dada saling bertukar hati dan berjanji untuk bersama-sama menikmati musim. di tengah musim dingin, mereka berdua lah yang menghabiskan waktu bersama dengan penuh kehangatan. seolah mendapatkan musim semi mereka lebih dulu dibandingkan yang lain.

seperti sekarang, sepasang kekasih itu, sedang memadu kasih di bawah naungan gemerlap kota seoul. bulan bersinar terang, dihiasi oleh lampu-lampu kota pengganti bintang. angin bersemilir lembut mengusap dedaunan pohon-pohon yang berbaris di sepanjang jalan. jaemin dan mark berada di bawahnya. saling menautkan tangan, tersenyum hangat, menikmati pemandangan malam yang indah.

"dingin tidak ?"

jaemin menoleh ke arah mark. lalu, ia mengangguk lucu. "iya. dinginnnn"

"sini"

mark membawa tangan jaemin yang ia genggam, masuk ke dalam saku mantelnya. benar, disana memang hangat. terlebih saat jaemin menatap mata mark dan ia memberi sebuah senyuman indah. seluruh jiwa dan hati jaemin menghangat karenanya.

mereka masih berjalan. jaemin menikmati malam musim dingin terakhir ini dengan kehangatan yang mark ciptakan. ia menyandarkan kepalanya di pundak mark dengan mesra sambil tersenyum menikmati langit malam.

;-;-;-;

jaemin menemani mark ke toko buku malam itu juga. mark memang pecinta buku. berada diantara rak-rak penuh berisikan buku-buku dari berbagai macam jenis, membuat senyuman mark semakin merekah di wajahnya.

jaemin hendak menghampiri mark. tapi ia memilih untuk berhenti sejenak, memperhatikan kekasihnya. ia lihat bagaimana kekasihnya itu menikmati sebuah buku di tangannya, sambil berdiri bersandar pada tepi rak. jangan lupakan senyum manis mark ketika membaca. membuat senyum jaemin ikut terulum tanpa diminta.

mark menoleh ke samping kala merasa ada yang memperhatikannya. benar saja, ia melihat jaemin yang tengah tersenyum ke arahnya. mata mereka berdua bertemu dengan senyum yang tak pernah bisa berhenti terbentuk.

"kau memperhatikan ku"

jaemin melangkah menghampiri mark. "sepertinya, mataku tidak bisa beralih darimu"

"kau pasti mencuri kalimat itu dari novel yang baru saja kau baca"

"eh ?" jaemin terkekeh. "darimana kau bisa tahu ?"

"well, aku hafal beberapa kalimat dari novel yang pernah kubaca. "sepertinya kau membaca salah satu diantaranya"

"kau ini benar-benar mengerti soal buku..." mata jaemin menyipit. "apa kau juga mengerti tentang ku ?"

mendengarnya, mark menoleh pada jaemin. sejenak merasa tertegun kala sadar bahwa jaemin tengah menatapnya dengan intens sambil mendekat. namun akhirnya, mark terkekeh gemas. ia mengubah posisinya menghadap jaemin. ia ikut menatap jaemin dengan tatapan mesra.

"asal kau tahu,..." tangan mark bergerak membelai lembut pipi jaemin. "Aku sudah jatuh cinta padamu tanpa henti di setiap detik aku mengenalmu lebih lama"

jaemin tersipu. ia tersenyum mesra sambil menatap mata mark dengan berbinar. tahu tidak, kalau ditanya apa yang paling membahagiakan bagi jaemin di dunia ini ?. jawabannya adalah, dicintai oleh seorang mark yang membuat jaemin merasa menjadi seseorang paling dicintai di dunia. mark benar-benar hebat dalam urusan membuat jaemin terbang melambung tinggi melupakan daratan.

;-;-;-;

malam itu masih berlanjut. mark dan jaemin menghabiskan waktu di tepi pantai. mereka berdua duduk di atas pasir, menikmati bulan yang bersinar terang di ujung dunia, diiringi suara ombak menggulung pasir yang memecah keheningan mereka.

i. parvis litteraeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang