ironi

480 93 36
                                    

selamat hari jadi!

[.]

tiga ribu enam ratus detik menuju pukul nol titik nol nol, dua puluh delapan februari, mark harus rela telinganya berdengung hebat akibat pintu apartemennya yang diketuk dengan brutal, yang disusul suara berat nan cempreng berteriak keras-keras mark hyung, mark hyung, maaaaarrrkk hyungggㅡyang diyakini laki-laki itu sebagai suara jaemin.

ya memang orang gila mana lagi yang mau datang ke apartemen sederhananya sambil membuat gaduh begitu selain jaemin?

namun mark tetap berjalan menuju pintu walau sambil mendumel tentang hari liburnya yang berharga, membuka pintu dan mendapati na jaemin berdiri di depan pintu sambil tersenyum bodoh dengan dua bucket es krim di kedua tangannya.

"selamat hari jadi!" teriak jaemin kelewat keras, sepertinya mengabaikan waktu yang sudah memasuki tengah malam, sambil terus mempertahankan senyumnya. "aku bawa makanan untuk perayaan!"

mark mendelik pada dua bucket es krim yang dijadikan makanan perayaan oleh jaemin, sebelum kembali menatap laki-laki itu. "hari jadi kita sudah lewat, bukan?"

"dih." jaemin mencibir sambil menyelonong masuk, menggerutu kecil tentang posisi rak sepatu yang membuat lorong unit apartemen itu terasa sempit sebelum melepaskannya dengan susah payah, lalu menaruh sepatunya ke atas rak dan menggantinya dengan sandal rumah dengan hiasan minnie mouse di atasnya. "hyung lupa ya?"

mark mengendikkan bahunya sambil membantu jaemin melepas mantel bulu berwarna kuning cerah dan bergumam soal pakaian jaemin yang kelewat tipis di musim semi yang cerah ini. "apa ya?" mark bergumam sambil menggantungkan mantel itu di atas gantungan baju lalu berjalan mengikuti jaemin ke arah sofa,yang berada di tengah ruangan,  sambil menguap kecil. "kurasa aku melupakannya."

"hari jadi itu lhooo..."

"apa?" mark langsung mendudukkan dirinya di atas sofa kumal berwarna ungu di tengah ruangan itu sambil mengutak-atik remote televisi, mengabaikan jaemin dengan bucket es krimnya yang kelewat besar itu sambil menguap. damn, sudah hampir lewat tengah malam dan mark mencoba untuk menghabiskan akhir februarinya untuk tidur seharian, sebelum jaemin datang dengan otak konyolnya. "jangan basa-basi, aku sudah mengantuk, na."

"hari jadi aku gagal melakukannya."

"gagal melakukan apㅡoh."

dan mark paham, hanya karena menatap konstelasi di mata jaemin yang dulu sempat memudar, bahwa hari ini adalah hari perayaan itu.

ya itu.

[.]

malam itu tepat pada saat kim taehyungㅡbos kafe tempatnya bekerjaㅡmemulangkan seluruh karyawannya dalam rangka memperingati hari terakhir bulan februari, yang sampai saat ini mark tidak mengerti mengapa harus dirayakan segala, dia menemukan seorang pemuda berdiri dengan manis di atas jembatan yang langsung berada di atas sungai Han yang dalam dan dingin di malam hari. mark tentu tidak mau membayangkan bagaimana dinginnya air sungai malam itu dan bagaimana dia akan bertahan jika laki-laki itu memang berniat terjun dari sana.

[.]

"kau tahu kan jatuh dari atas sana tidak akan terasa menyenangkan?" mark menggenggam kaleng sodanya sambil berjalan menghampiri laki-laki bersurai buah beri itu dan bersiul pendek. "kalau aku jadi kau, aku akan menjauhi tempat itu."

laki-laki itu mengerutkan dahinya, menjauhkan diri dari pembatas jalan lalu menatap mark dengan sanksi sebelum balas bertanya, "lebih baik kau tinggalkan aku, dan jangan campuri urusanku, tuanㅡ

i. parvis litteraeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang