Sakura meletakkan botol soju untuk yang kesekian kalinya.
Pikirannya benar-benar kacau saat ini, ia tak habis pikir dengan apa yang Daniel ucapkan padanya.
"Sakura apa yang kau lakukan?" seorang pria menarik paksa botol soju yang ada di tangan Sakura.
Sakura mendongakkan kepalanya, meskipun ia sedang mabuk. Namun ia masih bisa mengenali pria di depannya, pria yang telah membuat kehidupannya sulit akhir-akhir ini.
"Kau... Hahaha" ucap Sakura merancau.
"Ayo kita pergi" Kento menarik tubuh Sakura kepelukannya.
"Lepass... Aku tidak ingin pulang. Aku tidak ingin bertemu dengan pria menyebalkan itu...." Teriak Sakura.
"Baik baik... Tapi ikutlah denganku." Kento membawa Sakura kedalam mobilnya.
Kento merebahkan tubuh Sakura yang sudah tak sadarkan diri pada ranjang kamar tidurnya.
Pria itu menatap intens pada gadis didepannya. Secara tiba-tiba, memori tentang masalalunya terekam kembali.
Kento memejamkan matanya saat bayangan Sakura dimasalalu kembali muncul dipikirannya.
Kento gelisah dalam tidurnya, wajah gadis manis yang penuh dengan darah muncul di bayangannya.
Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tolong.. " Suara yang tiba-tiba muncul ditelinganya..
Kembali sosok yang membuatnya takut itu muncul lagi, gadis manis dengan luka di wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matanya menyorotkan sebuah isyarat.
"Tolong aku" lirih gadis itu namun sangat jelas di telinga itu.
Kento mengepalkan kedua tangannya, keringatnya mulai bercucuran. Matanya tertutup namun bibirnya seperti mengatakan sesuatu.
Hingga ia dibangunkan oleh suara bising yang berasal dari tas jinjing di sebelahnya.
Kento merogoh tas tersebut dan mengeluarkan benda yang membuatnya terbangun dari mimpi buruknya.
"Daniel" ucapnya lirih membaca nama yang tertera di layar ponsel milik Sakura.
Kento tersenyum miring dan menempelkan ponsel itu pada telinganya.
"Hallo" ucapnya.
"Siapa kau??" tanya Daniel dari balik teleponnya.
"Apa kau tidak mengenali suaraku tuan Kang Daniel?" ucap Kento sambil tersenyum.
"Dimana Sakura??"
Kento melihat kearah Sakura yang masih tertidur lelap di tempat tidurnya.
"Bisakah kau menelponnya lagi besok pagi? Dia tertidur begitu lelap, aku tidak tega membangunkannya" jelas Kento.