Setelah dua hari diem dieman antara karin,yushi dan jaehee . Hari ini yushi mencegat langkah jaehee yang bermaksud mau masuk kedalam kelas dan dikelas sana baru ada karin yang duduk dibangkunya.
"Ada apa?"*tanya jaehee yang jalannya terblockir oleh yushi..
"Ikut aku! Aku mau bicara."
Jaehee ngikut saja waktu yushi menarik tangannya ketempat yang lumayan sepi..
"Bicaralah!"*jaehee meminta yushi bicara dengan nada dingin..
"Aku mau nanya ,apa benar pacar kamu karin?"
"Kau tau darimana?"
"Jawab saja!"
"Bukan."
"Tapi karin bilang iya."
"Dia telah mengakuinya?"
"Jadi benar kan?"
"Iya."
Jaehee diam sejenak disaat mata yushi mulai memperlihatkan pancaran yang aneh.
"Ada apa?kenapa melihatku seperti itu?"
"Kau sudah gila ya? Kenapa kau malah menjadikan pacarmu sendiri menjadi pacar kontrakku ? Pantesan karin nggak tau kalau dia bersamaku dikontrak."
"Lagian misi kita berhasil kan? Kau sudah tidak banyak ditaksir cewek lagi,bahkan kau sudah tidak sering dibuntuti lagi."
"Ok lah aku pahami maksud kamu . Terima kasih kau telah membantuku. Tapi apa masalah kalian sudah selesai?"
"Bukannya dia sudah minta putus kan? Kau dengar dong permintaannya kemaren?"
"Nggak ada niat gitu pengen ngejelasin yang sebenarnya?"
"Nggak . Karna aku tau kalian sudah nyaman satu sama lain. Jadi tolong jaga mantan pacarku.kalau bisa kau sayangi dia melebihiku. "
Setelah bicara seperti itu jaehee nyelonong pergi tapi yushi segera menyusul dan memberhentikan langkahnya lagi..
"Masih ada masalah?"
"Kau harus temui dia! Obrolin semua dengan baik .jelasin kalau kau dan sena nggak punya hubungan."
"Kau fikir karin akan paham? Nggak .dia tipe cewek yang sedikit keras kepala ,ditambah sena adalah teman yang sangat dipercayainya."
"Kau ini. Cobalah dulu!"
"Bukankah kau menyukai karin?kenapa tidak kau dekati saja dia? Bukannya lebih bagus posisimu jika aku dan karin putus?"
"Kau fikir aku senang kalian putus?nggak. Yang ada aku merasa berdosa. Aku nggak mau tau kau harus menyelesaikan masalah ini."
"Ya sudah ntar malam aku kerumahnya."
*****
"Karin ini ada jaehee . Keluar ya kasian dia nunggu lama."
Suara teriakkan ibu terdengar dari luar kamar karin. Sekarang baru jam 8 malam dan karin rasanya sudah ngantuk saja ,tapi kalau nggak ditemui kasian juga jaeheenya.akhirnya karin berlalu keluar kamarnya dan menemui jaehee diteras depan rumah..
"Ada apa kesini?"*tanya karin sambil menyun manyun..
"Masih kesal? Sampai kapan?"
"Nggak usah banyak tanya! Langsung saja ,ada apa?"
"Kamu ngantuk atau kamunya sibuk? Masuk aja lagi biar aku pulang."
"Trus kamu kesini ngapain kalau cuma nyuruh aku masuk?"
"Ya habis udah dua hari masih aja gitu ."
"Ya sudah aku masuk."
Tanpa merasa berdosa karin masuk rumah dan mengunci pintu . Dia tidak langsung pergi tapi mengintip keberadaan jaehee dijendela terlebih dahulu. Dan benar kalau jaehee segera pergi dari halaman rumah karin ..
*****
"Semalam jaehee kerumah kamu?"
"Iya."
"Kalian sudah baikkan kan?"
"Nggak. Sudah lah yushi nggak usah ngomongin dia! Aku sudah muak sama dia."
Karin dan yushi saat ini berada dikantin sekolah dijam istirahat ini..
Disaat yusgi dan karin asyik ngobrol jaehee datang bersama rea (sepupunya sena yang sempat mengganggu hubungan jaehee dan karin tempo hari.)
"Rin aku mau ngomong.please kasih aku waktu."*jaehee memohon sambil memegang pergelangan tangan karin..
"Ya sudah ,mau ngomong apa?"*karin berdiri dan menatap jaehee..
"Masalah sena kemaren.jujur rin aku nggak ada hubungan apa apa sama dia.kalau kamu nggak bisa percaya sama aku kamu bisa tanya kerea !"
"Kenapa aku harus percaya dia? Bukannya dia juga pernah ganggu hubungan kita? Udah lah kita udah putus dan aku nggak mau berurusan sama kamu lagi."
Karin melepaskan genggaman tangan jaehee dilengannya dan pergi dari kantin beralih keperpus..
"Kamu lihat kan yushi ? Susah kalau ngejelasin sesuatu kepada karin. Dia lebih suka menghindar.jadi aku harus gimana?"
"Ntah lah ."
"Aku susul dia saja bagaimana?"
Ide rea disetujui oleh yushi dan jaehee..
Perpustakaan
Setelah mencari cari keberadaan karin akhirnya Rea menemukannya..
"Rin kau harus percaya sama jaehee. Aku yakin semua yang terjadi itu skenarionya sena."
Rea duduk disamping karin yang sedang membaca buku..
"Kenapa kau bilang begitu? Kau bicara seakan akan kau mengetahui sesuatu?"
"Iya. Aku tau sena itu licik dan dia Akan melakukan semua hal untuk mendapatkan apa yang dia mau..
"Kau sedang berusaha menjeratku kan?"
"Nggak rin . Awalnya memang aku membantu sena buat dia dapatin jaehee . Tapi setelah aku lihat rasa sayangnya jaehee kekamu aku jadi nggak tega.
"Apa sena yang mengarang semuanya termasuk disaat kau bersama jaehee dicafe Itu?"
"Iya itu sena yang nyusun skenarionya."
"Apa sena juga yang ngirim sms kepada yushi disaat aku dan jaehee sudah janjian?"
"Aku nggak tau pasti.tapi sepertinya memang iya itu kelakuan sena."
"Aku sudah salah mempercayai seorang sahabat "
"Maafin aku ya rin? Aku minta kamu dan jaehee baikkan . "
"Ya sudah nggak apa apa. Makasih ya?"
Karin merangkul tubuh Rea dan memeluknya..
"Untung ada kamu . Kalau nggak mungkin aku sudah membenci jaehee sekarang."
"Iya Rin.mulai sekarang aku akan bantu kamu untuk tidak masuk kedalam permainan sena."
Karin melepas pelukan mereka dan tersenyum kepada Rea."
Bersambung..