The truth untold
.
.
.
.
.
(Bonus edisi maljum bareng Jimin)
#####
Terpaan sinar matahari ditambah kicauan burung yang saling bersautan membangunkanku. Aku membuka mata perlahan untuk menemukan kesadaranku. Namun disaat kesadaranku mulai terpenuhi, aku menemukan ranjang disampingku ini sudah kosong tak berpenghuni. Aku memperhatikan sekeliling kamar namun tidak menemukan sosok Park Jimin.
Aku bangkit dari tempat tidur menahan selimut putih dengan tanganku agar tetap menutupi tubuh telanjangku. Aku masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuhku.
Cukup lama waktu yang kuhabiskan. Keluarnya aku dari kamar mandi, aku melihat 1 set pakaian baru terletak di atas ranjang. Aku sempat melirik ke arah pintu untuk memastikan Jimin yang menaruhnya. Tapi tidak kutemukan siapapun.
Selesai merapikan tubuhku. Aku keluar dari kamar dan mencium aroma masakan yang menarik diriku untuk melangkah ke dapur. Kutemukan semangkok sup panas dan segelas susu coklat di atas meja. Namun aku masih belum menemukan sosok Jimin yang sekarang entah dimana.
Aku duduk dan meraih sendok yang sudah di taruh disamping mangkok berisi sup itu. Suap demi suap dengan setiap hembusan sebelum kumasukan sup itu ke dalam mulutku. Mataku masih liar untuk menemukan dimana keberadaan Jimin sekarang.
Sudah hampir setengah mangkok ini kosong, dan susu di gelas sudah kuteguk habis tidak tersisa. Terlalu malas untukku menghabiskan sisa sup ini, aku meraih ponsel yang dari tadi kutaruh di depanku. Aku menggeser-geser untuk menemukan aplikasi yang ingin kubuka, dimana itu adalah aplikasi game favoritku PUBG.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Lover Pt. I
Romance[Completed] ■season 1 "Perjodohan" Mungkin salah satu kata yang ingin dihindari atau bisa juga diinginkan. Namun, jika "Menikah usia dini karena dijodohkan" pilihan apa yang akan diputuskan? Apalagi kita pasti memiliki keinginan yang sangat ingin di...