Let's get it started
.
.
..
.#####
Jimin mematikan mesin mobil setelah memasuki bagasi di samping rumah. Aku keluar dari mobil dengan perasaan yang sudah mulai tenang. Aku tidak ingin terlalu memikirkan hal itu lagi. Aku hanya ingin, kandunganku baik dan tidak ada masalah nantinya.
Aku belum sempat memberi tahu Taehyung oppa tadi, aku hanya mengatakan pada appa. Dia sangat bahagia mendengarkan berita kehamilanku. Walaupun aku tidak bertemu langsung, hanya berbicara lewat telfon. Dari nada suaranya sudah bisa diterka kalau appa benar-benar bahagia.
Aku juga sudah mengirim pesan pada ibu mertuaku, alhasil setelah 1 menit aku mengirimi dia pesan. Menit selanjutnya dia langsung menelfonku dengan penuh kegembiraan. Dia bahkan berkali-kali memanggilku dengan sebutan sayang. Dia lebih bersemangat lagi dengan kandunganku ini.
Jimin memghampiriku dan merangkulku lalu memasuki rumah bersamaan. Kuperhatikan rumah sangat rapi, wanginya seperti aroma buah-buahan, aku sangat menyukainya.
Kulihat ajumma berdiri di ruang tengah menunggu kedatangan aku dan Jimin. Walaupun aku tahu dia sudah bekerja keras, tapi aku tidak bisa bersikap baik padanya. Aku tidak bisa mempercayainya setelah kejadian hari itu.
Aku melewatinya begitu saja dan langsung masuk ke dalam kamar. Tidak berselang waktu, Jimin masuk dan melepas suit hitamnya.
"Sepertinya kau tidak menyukai ajumma itu" tutur Jimin melepas dasinya.
Aku menaruh tas ku diatas meja rias dan langsung berbaring ditempat tidur.
"Sangat" jawabku kesal.
"Tidurlah, besok akan ku antar kau ke kampus"
"Tidak perlu memerintahku"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Lover Pt. I
Romance[Completed] ■season 1 "Perjodohan" Mungkin salah satu kata yang ingin dihindari atau bisa juga diinginkan. Namun, jika "Menikah usia dini karena dijodohkan" pilihan apa yang akan diputuskan? Apalagi kita pasti memiliki keinginan yang sangat ingin di...