22.너야[it's you]

4.6K 389 18
                                    

Hard to say
.
.
.
.
.

Hard to say

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#####

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 8 malam. Aku sudah meminta izin dan memberi tahu orang rumah kalau aku tidak pulang malam ini. Mereka memberiku izin namun hanya untuk satu malam saja.

Aku mengelilingi kamar yang sempat kutempati dulu. Kuperhatikan memang tidak ada satupun yang berubah.

Bahkan bunga tulip putih di atas meja riasku yang ditaruh sedikit menjorok ke samping kiri dengan vas bunga berwarna putih masih disana. Walaupun kutahu, ini bukan bunga yang sama dengan 4 tahun yang lalu.

Aku merogoh gagang laci meja riasku. Kutarik sampai isinya terlihat. Kulihat ada beberapa berkas di dalamnya. Aku ingat pernah menaruh berkas tentang kematian 2 korban pembunuhan saat itu.

Aku meraihnya dan membuka satu persatu lembarannya. Aku tersenyum mengingat masalah ini sudah terpecahkan. Terlebih lagi saat kuingat itu adalah kasus sahabatku.

Namun, sehelai kertas yang jatuh memudarkan senyumanku. Kupungut kertas itu yang tergeletak di atas lantai dekat kakiku.

Sebuah lukisan bouqet bunga yang tidak asing. Lukisan Jimin.

Sudut bibirku tertarik untuk menyunggingkan senyuman memandangi kertas ini. Namun saat kubalik lembarannya, ada tulisan yang cukup panjang.

Hanri-ah annyeong.
Ini aku Jimin, suamimu.
Tidak, mungkin lebih tepatnya laki-laki yang menikahimu karna sesuatu.

Apa kabar? Semoga harimu selalu menyenangkan
Aku tahu kau akan pulang, karna itulah aku menaruh lukisan ini di lacimu.

Bagaimana dengan pendidikanmu? Berjalan lancar? Itu sudah pasti, karna kau adalah gadis yang pintar.

Surat ini kutulis sebagai permintaan maafku padamu. Aku membuat kesalahan yang sangat besar, yang menghancurkan kehidupan dan masa depanmu.

Aku benar-benar minta maaf atas semua yang sudah terjadi. Aku tidak memaksamu untuk memaafkanku.
Hanya saja, ada satu hal yang harus kukatakan padamu.

Kau ingat malam itu saat kita berada di Chuseok?
Aku tahu kau pasti melihatku bersama wanita itu di halaman belakang, karna itulah kau pergi meninggalkanku.
Tapi, aku sedikit heran saat kau kembali kerumah malamnya.
Kau bahkan menciumku, itu sangat mengejutkanku.

It's Lover Pt. ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang