Sore hari seperti ini, jalanan kota Yogyakarta mulai ramai ditambah lagi saat ada masalah dijalan seperti kecelakaan dan lainya.Saat ini taksi yang dinaiki Alee dan Dyra terjebak kemacetan.
Hari semakin larut, matahari yang mulai tenggelam membuat suatu kesan yang indah ditambah lagi dengan pemandangan kota Yogyakarta yang memang sangat indah. Tapi disisi lain, Alee tak dapat menikmati itu semua, ia cemas karena pulang terlambat.
Gadget?. Alee tidak terlalu sering memainkan benda itu jadi ia lupa membawanya. Sedangkan Dyra, karena sedari tadi terus memainkan nya jadi benda itu baterai nya habis.
Dan akhirnya Alee dan Dyra sampai dirumahnya tepat saat adzan Maghrib.
Mereka berdua masuk ke rumah. Didalam sudah ada ayah dan bundanya yang menunggu di ruang tamu.
"Assalamualaikum," salam Alee dan Dyra.
"Waalaikum salam," jawab ayah dan bunda. Lalu Alee dan Dyra segera mencium tangan mereka.
"Darimana saja kamu membawa adik mu ini pergi Lea?" Tanya bunda.
"Maaf bunda," Alee menunduk, ia tidak berani menatap kedua orangtuanya saat marah seperti ini.
"Bukankah kamu bilang ingin ke panti asuhan, kenapa bisa sampai Maghrib? Keluyuran kemana kamu?" Bertubi-tubi pertanyaan dilontarkan oleh bunda Hana, ibu Alee dan Dyra.
"Hana!" Tegur ayah Jaasir.
Bunda Hana melirik kepada suaminya.
"Hmm bunda sebenarnya__" belum sempat meneruskan ucapannya, lengan Dyra disenggol oleh Alee. Mengisyaratkan agar Dyra tidak usah membuka suara. Alee tidak mau Dyra terkena amarah kedua orangtuanya.
"Kalian ke kamar saja, mandi dan shalat," ucap ayah Jaasir.
"Iya ayah," balas Alee dan Dyra.
Alee dan Dyra berjalan menaiki tangga untuk ke kamarnya masing masing, tapi perdebatan antara kedua orangtuanya masih tak berhenti.
"Mas jangan terlalu memanjakan Lea, bagaimana jika anak itu makin menjadi jadi?" tanya bunda Hana.
"Kamu ini bicara apa sih Hana, mereka berdua anak kita, anak ku. Wajar jika aku memanjakan mereka," jawab ayah Jaasir.
"Tapi kamu lihat kan mas, Lea membawa Dyra pergi sampai Maghrib begini,"
"Nanti aku tanyakan alasan mereka pulang sampai malam kenapa. Kamu jangan selalu menyalakan Lea,"
"Terserah kamu lah mas," ucap bunda Hana lalu pergi ke kamarnya.
Setelah selesai membersihkan dirinya. Alee menjalankan kewajibannya sebagai umat Islam, yaitu shalat. Setelah itu ia mulai beristirahat karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah.
Tak lama suara ketukan pintu terdengar oleh Alee.
Tok tok tok
"Nak apakah ayah boleh masuk?," Tanya ayah Jaasir yang berada diluar kamar Alee.
"Iya ayah masuk saja," jawab Alee lalu membenarkan posisi duduknya, dan menyembunyikan obat yang baru diminumnya.
"Ada apa ayah?," Lanjut Alee.
"Ayah mau tanya, selain ke panti asuhan kamu tadi kemana lagi sama adikmu?" Tanyanya.
"Maaf ayah tadi aku dan Dyra mampir untuk jalan jalan dan membeli es krim ke taman, dijalan juga macet ayah," ungkap Alee.
"Ohh jadi Dyra ingin mampir untuk beli es krim?" Tanya ayah Jaasir lagi.
"Kenapa ayah bisa tahu?" Tanya balik alee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RomanceKau datang membawa rasa yang aneh Kau datang membawa warna di hidupku Dan, kau pun datang dengan luka yang menyayat. Entah aku harus bahagia atau sedih dengan semua keadaan ini. Akankah semesta mengirim mu untuk sebuah kebahagiaan atau mala kesediha...