01 (Tidak sengaja)

31 6 0
                                    

"Lo!," Ucap seorang lelaki yang tak sengaja tertumpahi minuman Alee.

"Eh maaf maaf kak, aku nggak sengaja," ucap Alee meminta maaf tetapi tak berani mengangkat kepalanya.

"Lo buta apa gimana sih? Jaket gue mahal tau apa lagi sepatu gue, Lo gak akan bisa ganti ini jaket sama sepatu gue kalo sampe rusak. Lagian punya mata buat apa sih? Lo buta hah!," Kata kata kasar tak kuasa didengar oleh Alee.

Ia menegakkan kepala menatap mereka. Ya, mereka adalah Agam, Ari, Azka dan Gwen. Dan cowok yang tidak sengaja tertabrak oleh Alee adalah Gwen sih manusia bermulut pedas.

"Maafin saya kak, saya nggak sengaja tadi," ucap Alee lirih.

"Emang dengan kata maaf semua bisa beres?. Bersihin jaket sama sepatu gue,"

Alee menundukkan kepala lagi. Ia berpikir apa yang harus dilakukan agar masalahnya cepat selesai.

"Bentar bentar, Lo yang tadi pagi kan?," Tanya Ari sambil meneliti wajah Alee.

"Iya ini cewek yang___" belum selesai Ari melanjutkan ucapannya, Gwen sudah memotongnya.

"Ohhh, jadi Lo mau balas dendam karena tadi azka gak sengaja lempar bola ke lo?," Tuduh Gwen.

"Ng nggak kak, saya nggak balas dendam," ucap Alee bergetar.

"Udah lah, cabut yuk. Malas banget ngurusin hal beginian," kata Azka dengan malas.

Gwen adalah cowok dingin bermulut pedas, ia tidak suka jika terlibat masalah terlebih lagi dengan seorang wanita.

Kebenciannya kepada wanita disebabkan karena ia pernah di selingkuhin sama pacarnya, apalagi sejak kejadian dimana ibunya memilih pergi dan meninggalkannya dengan sang ayah.

"Gak bisa gitu dong, pokoknya gue mau cewek ini bersihin jaket gue sama sepatu gue pake tangannya tuh," mintahnya sambil menunjuk tangan Alee.

"Gwen, Lo keterlaluan kalo begitu," ucap Ari.

"Biarin," balas Gwen.

"Lebih baik Lo pergi dari sini," ucap seseorang yang sedari tadi hanya diam menyaksikan.

Alee menatap pria itu, iya dia Agam. Alee baru pertamakali mendengar Agam berbicara, pasalnya sejak Malasah muncul ia tak membuka mulutnya sama sekali.

"Ttta tapi__,"

"Pergi cepet," ucap Agam lagi.

Setelah mendengar perintah Agam, Alee buru buru pergi ke kelasnya.

"Eh jangan kabur ya!" Ucap Gwen berniat mengejar Alee tapi sebelum semua itu terjadi Agam sudah mencegahnya.

"He broo dia itu perempuan, Lo mau gebukin dia gitu," Agam mengingatkan Gwen agar sadar jika dia sedang berurusan dengan perempuan bukan lelaki.

"Lo gak bisa main kasar. Kalo lo lakuin itu, sama aja Lo pengecut. Se benci apapun Lo sama cewek, Lo tetap gak boleh main fisik," lanjut Agam.

Mendengar ucapan Agam emosi Gwen mulai reda, tangannya yang semula mengepal erat sudah kembali seperti biasa.

Tak lama mereka kembali berjalan setelah membersihkan jaket dan sepatu Gwen menggunakan tisu.

Kring kring kringgggggg
Bunyi bel berakhirnya pelajaran.

'Akhirnya berakhir juga' Alee membatin.

Alee berjalan dengan riang keluar dari gedung sekolah. Tak ayal ia bersenandung dengan suara yang pelan.

Sampai akhirnya ia sampai di depan gerbang sekolah dan menunggu ayahnya untuk menjemput.

Tin tin
Anggap suara klakson mobil.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang