Manis

649 60 4
                                    

Cinta juga bisa terasa manis layaknya gula.

Hari ini Nayeon menemani suaminya bekerja. Sebenarnya, Jinyoung yang memintanya.
Namun, sedaritadi Jinyoung hanya duduk diam dan bermanja-manjaan dengan istrinya.

"Sayang, kau ini kerja apa tidak sih? Kenapa daritadi hanya menggangguku saja?" tanya Nayeon heran.

"Iya tak apa, sayang. Kan kamu jarang datang kesini. Aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua hanya denganmu" ucap Jinyoung dengan nada manja.

"Dasar kau ini" Nayeon terkekeh sambil menoel dagu suaminya.

"Kau suka?" tanya Jinyoung yang terdengar ambigu.

"Suka apa?" Nayeon mengerutkan dahinya bingung.

"Kau suka aku?" tanya Jinyoung seperti anak kecil. Ia memeluk perut Nayeon dan menaruh kepalanya ke bahu istrinya itu.

"Aku tak suka" jawab Nayeon membuat Jinyoung terkejut lalu menegakkan duduknya.

"Kenapa?" rengek Jinyoung.

"Karena aku cinta kamu. Lagipula, kenapa kamu bertanya seperti itu? Toh, sekarang kita juga sudah menikah. Sudah punya dua anak" ucap Nayeon.

"Hehehe" bukannya menjawab,Jinyoung malah menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Sayang, habis aku kerja nanti kita belanja bulanan yuk!" ajak Jinyoung sambil kembali memeluk perut istrinya.

"Boleh deh. Sekarang kerja yang bener. Aku tunggu sambil main game"

"Oke. Jangan kemana-mana ya!" seru Jinyoung.

"Siap bos"

***

Selepas kerja, Jinyoung dan Nayeon pergi ke supermarket untuk membeli keperluan bulanan mereka.

Seakan tak mau lepas, tangan Jinyoung selalu menggenggam erat tangan Nayeon.

Tak peduli dengan tatapan iri pembeli lain yang datang tanpa pasangan.

"Sayang, habis ini kita makan yuk! Aku laper banget nih" rengek Nayeon.

"Iya, sayang. Aku juga udah laper banget nih" ucap Jinyoung menimpali.

Pada akhirnya, merekapun makan bersama disalah satu restoran tanpa tahu kalau ada yang mengikuti mereka sejak tadi.

Orang itu menatap Jinyoung dan Nayeon yang sedang makan bersama dan juga saling menyuapi satu sama lain.

"Nay, kalau makan pelan-pelan dong" ucap Jinyoung lembut sambil membersihkan sudut bibir istrinya.

Nayeon tertawa kala melihat Jinyoung juga sama dengannya.
"Kamu kuga makannya belepotan," ucapnya sambil memberikan tisu ke suaminya.

"Gak niat bersihin?" tanya Jinyoung sambil menaikturunkan alisnya.

Nayeon terkekeh, "Sini aku bersihin," ucapnya membuat Jinyoung kegirangan.

"Oh ya, anak-anak udah pulang belum ya?" tanya Jinyoung.

Nayeon mengedikkan badannya, "Kalau gak ada pelajaran tambahan sih, harusnya mereka udah pulang," ucapnya sambil menyeruput minuman segar berwarna oranye itu.

"Semoga aja belum pulang" harap Jinyoung.

"Memangnya kenapa?"

"Eum, biar kita bisa mesra-mesraan" ucap Jinyoung sambil mengedipkan sebelah alisnya.

"Bisa aja kamu ini. Semalemkan udah. Jadi, untuk hari ini libur" ucap Nayeon sambil terkekeh.

"Mana bisa begitu" Jinyoung merajuk sambil mempoutkan bibirnya layaknya anak kecil yang sedang minta permen namun tak dituruti orang tuanya.

"Jangan gitu ih, diliatin orang-orang tuh. Kamu gak malu?"

"Enggak" ucap Jinyoung yang kini melipat kedua tangannya.

"Jangan marah dong" ucap Nayeon yang tak bisa menahan kekehannya.

"Kamu ini suaminya ngambek malah ketawa" rengek Jinyoung.

"Terus aku harus apa?" tanya Nayeon pura-pura tak tahu.

"Ya disayang-sayang gitu. Masa gitu aja gak tahu sih" kesal Jinyoung sembari menyomot kentang goreng milik Nayeon.

"Udah deh, yang. Jangan kayak anak kecil! Gitu aja ngambek" ucap Nayeon sambil menoel dagu Jinyoung.

Tak ada reaksi dari Jinyoung, Nayeon pun memakai senjatanya pamungkasnya.

"Iya deh. Gak jadi libur" Jinyoung langsung menoleh dan tertawa kegirangan.

"Janji ya. Jangan bohong!" Nayeon mengangguk dan Jinyoung segera memeluk istri kesayangannya itu.

Di sisi lain, ada orang yang tak suka dengan kebahagiaan mereka.

"Jangan harap kalian akan selalu bahagia seperti saat ini! Jangan harap!"

TBC

Love Taste (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang