Ternyata

176 8 12
                                    

"Apa." suaramu mengema disisi lorong.

Ku tak berani menyapa tapi kau menatapku.
Seakan mengerti, ku mengikuti langkahmu, mengekorimu bagaikan bayangan.

Terhenti, langkahmu terhenti begitu saja. Kembali melihatmu seakan berkata.

"Apa Lagi sekarang!" ujarmu.

Tapi tiba-tiba saja kau tersenyum. Seakan mengerti, tanpa menunggu lagi ku langsung berlari meningalkanmu seorang.

Sungguh aku malu. Hanya itu yang ada dipikiranku ketika kau memperlihatkan senyum itu.

Kenapa? Kau tertarik dengankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang