Aneh

16 11 3
                                    

Pagi itu Zahra menemui Geran di rumahnya. Zahra masuk tanpa permisi dia langsung masuk kekamar Geran.

"Geran manayah. Kok gak ada sih!!" Ucap Zahra saat masuk kekamar Geran.

Zahra ke rumah Geran bermaksud untuk menayakan tentang pelajaran Matematika yang ia belum mengerti.

Zahra pun memanggil manggil nama Geran berulang kali "Geran..!!". Karana tidak ada jawaban Zahra akhirnya mencari buku matematika Geran dilaci Geran. "Manasih buku lamanya geran?"ucap Zahra terus mencari keseluruh tempat. Tiba tiba mata Zahra yang sedari tadi tidak berhenti memcari terpaku pada satu benda yang ada dilaci paling atas "obat apa ini??" Zahra mengambil obat yang ada dilaci. "Obat siapa, obat Geran??, tapi gerankan gak sakit??" Sambungnya sambil membolak balikkan obat ditangannya.

"Zahra..!!" Pagil Geran langsung menghampiri Zahra."ngapain kamu kesini?" Sambungnya Geran langsung mengambil obat yang ada ditangan Zahra.

"Itu obat apa Ger??" Tanya Zahra.

"Ini...." ucap Geran kebingungan. Ia tak bisa menceritakan sakitnya pada Zahra. Karna Zahra pasti melarangnya untuk terus menjaganya. "Ini... ini obat temanku" sambung geran.

"Oh... Geran anterin aku yuk??" Ajak Zahra.

"Kemana..??" Sahut Geran.

Tanpa jawaban Zahra langsung menarik tangan Geran dan membawanya keluar. "Ada apasih..." protes Geran. Zahra tak menghiraukan protesan Geran Zahra tetap menarik Geran untuk keluar.

Mereka pun di bangku taman rumah geran. Zahra menarik Geran untuk duduk. Zahra mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Bantu aku kerjain pr. Prnya susah banget" ucap Zahra menggaruk garuk kepalanya. "Kenapasih pelajaran di SMA itu susah banget" sambungnya.

Geran yang melihat sikap Zahra yang masi kekanak kanakan hanya tersenyum "kirain apaan!! Ternyata cuman masalah ini" Geran mengambil buku yang ada ditangan Zahra. "Cuman gara gara ini. Kamu paksa aku kesini" sambung Geran menggeleng gelengkan kepala.

"Apa cuman ini!!" Bentak Zahra berdiri dan langsung mengambil bukunya. "Ini tu penting untukku Geran!!" Sambungnya.

Geran pun berdiri dan tersenyum. "Iyh terserah kamu Ceboh!" Ucap gerang mengacak ngacak rambut Zahra dengan gemas.

"Apah Ceboh?" Protes Zahra karan di panggil Ceboh oleh Geran. "Apaan tu Ceboh. Makanan?, hewan imut atau apa??" Sambung Zahra.

"Ceboh! Cewek Heboh!" Ledek Geran menjulurkan lidahnya.

"Cewek heboh!!" Zahra mengangguk nganggukkan kepalanya. "Cocok  cocok banget buat aku. Makasih yah udah bikin panggilan sayang buat aku!" Sambung Zahra tersenyum dan mencubit pipi Geran dengan gemas.

"Apa kamu gak marah??" Tanya Geran.

"Enggak!!" Jawab Zahra datar dan kembali duduk.

Geran pun mengikutinya "kamu gak marah..?, yakin gak marah" tanya geran masih penasaran kenapa Zahra tidak marah saat dia mengejeknya.

"Iyh kamu kenapa sih??" Sahut Zahra dengan muka datar. Zahra pun membuka bukunya dan menghiraukan pertanyaan Geran. "Jadi gimana  cara ngerjaiinnya??"

Geran pun akhirnya memilih untuk meladeni pertanyaan Zahra dari pada bertanya pada Zahra. "Oh... jadi gini Caranya...."

Jangan lupa tinggalkan jejak☆☆☆

Because of you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang