2

35 15 5
                                    

Mereka pun sampai di kantin dan..
  Bruk

Kaki calvin di sandung oleh bara dan membuat calvin tersungkur.semua di kantin pun tertawa.karena geram gabrina pun menghampiri bara dan menunjuk dada bara.

" maksud lo apa ?" desis gabrina dingin.bara hanya tersenyum miring.

"Oh ternyata ini pahlawan si banci. GUYS TENGOK NIH PRINCESNYA BANCI DAH DATENG "ucap bara sambil berteriak.dan semua yang di kantin pun tertawa terbahak bahak.

" bacot lo " desis gabrina dingin dan membuat semua yang tertawa menjadi diam.tanpa aba aba.

Bugh

Gabrina meninju rahang bara dengan kuat dan membuat ujung bibir bara sobek.ingat bahwa gabrina adalah pembunuh.

Karena serangan tiba tiba bara pun terjatuh dan semua menatap gabrina heran karena selama ini bara tak pernah terkalahkan karena bara adalah pemegang sabuk hitam karate.

"Kalau berani lawan jangan banyak bacot." ucap gabrina dan langsung meraih tangan calvin dan pergi dari kantin begitu saja.

Malu.itulah yang dirasakan oleh bara.

"Siapa yang tau nama tu perempuan" tanya bara ke semua orang di kantin.tapi semua hanya diam.

"JAWAB" teriak bara.

"Namanya gabrina kelas 11 ipa 3 sekelas sama calvin." Ucap salah satu geng bara.bara pun tersenyum miring.

Uks

"Ish...sebel gue sama si songong tuh" dumel gabrina.

"Namanya bara gabrina..."ucap calvin lembut.

"Mau bara kek,bere kek,bara bere kek, gue nggak peduli" geram gabrina.

"Eh tu lutut nggak papa kan" tanya gabrina pada calvin

"Nggak papa kok" jawab calvin santai.
Karena penasaran gabrina pun melihat ke lutut calvin dan matanya langsung melotot karena celana calvin yang robek dan banyak nya keluar darah.

"Ini yang lo bilang nggak papa" ucap gabrina.

"Gak papa kok brina."Jawab calvin.

"Brina..."heran gabrina.

"Eh maaf ya nama kamu kepanjangan hehehe" gugup calvin.

"Iya nggak papa kok alvin." Jawab brina sambil membuka kotak p3k.

" alvin ??" Heran calvin.

"Eh lo manggil gue brina jadi gue panggil lo alvin.jadi kita impas." Jawab brina.

"Iya iya terserah kamu.Oh ya kamu masuk kelas berapa?" Tanya calvin.

"Kelas 11 ipa 3 emang kenapa" jawab brina yang sedang memberi kapas dengan obat merah.

"Nggak papa eh trus kita sekelas dong" jawab calvin

"Eh emang iya ya kalau begitu bagus dong" jawab brina lagi tapi sekarang ia sedang menekan nekan lutut calvin yang berdarah dengan kapas.

"Tapi sekelas dengan bara dong...AUUUHH " ucap calvin tapi saat menyebut nama bara reflek brina menekan sangat keras kapas tersebut.

"Eh sorry sorry nggak sengaja" ucap brina dan langsung saja ia meniup pelan pelan lutut alvin dan sontak saja pipi calvin ada semburat merah dan brina mengetahuinya.

"Eh kok pipi lo merah vin lo demam ya?" Tanya brina dengan polos dan memegang pipi calvin.karena perlakuan tersebut pipi calvin semakin merah.

"Ee..eng..enggak kok aku nggak sakit" gugup calvin.

"Trus kenapa pipi lo merah" tanya brina dengan wajah polos.

"Ish..brina ih.tanya aja sama rumput yang bergoyang" kesal calvin

"Hahaha iya iya.gue nggak nanya lagi tapi gue masih penasaran kenapa pipi lo jadi merah." Tanya brina lagi.

"Ih....brina jangan tanya itu lagi..." kesal calvin yang menjadi jadi.Sontak saja gabrina tertawa lepas dan hari itu lah iya dua kali tertawa lepas karena calvin.dan ntah kenapa ada rasa nyaman di dekat calvin.

CAlvin yang melihat brina tersenyum pun tiba tiba membuat jantungnya memompa lebih cepat.

'Duh ni jantung napa yak.tung jangan dugem di dalam copot tau rasa lo' batin calvin.

~~~~~~~~~~
 
Maaf ya kalau pendek.jangan lupa di vote trus follow Dhea475.

Makasih:)

CHANGES [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang