7

26 9 4
                                    

"Baiklah anak anak kita akan menyambung materi kemaren" ucap pak jup sambil membuka tasnya.

"Ngga usah di lanjut pak" sahut ujang

"Kenapa" heran pak jup dengan murid abnormal nya ini.

"1..." tiba tiba ujang berucap dan membuat semua yg di kelas bingung

"2..." sahut nya lagi

"3" dan saat itu pula

Tet....tet..

Bel istirahat pun berbunyi.semua yg di kelas bersorak sorak.sedangkan pak jup hanya mendengus kesal.

"Ini jawaban saya pak.Bel udah bunyi pak" sahut ujang yg tadi tertawa sangat keras.

"Baik lah anak anak setelah istirahat kita lanjutkan kembali" ucap pak jup dengan tampang datar dan keluar dari kelas.

Semua murid pun keluar terkecuali brina yang masih termenung.

"Gab lo ke kantin nggak" tanya bara.

"Eh..udah bel ya" tanya brina dengan tampang cengo.

"Udah lo mangkanya sih bengong mulu" jawab bara.

"Biasa aja kali.oh ya calvin mana" tanya brina karna ia tak melihat batang hidung calvin.

"Udah di seret sama chili" sahut bara malas.

"Siapa tu chili ?" Tanya brina.

"Noh si vio" jawab bara lagi

"Eh btw kok lo nggak ketus lagi sama gue apa lo jangan jangan udah mulai ada buih buih cinta nih sama gue" goda bara sambil mengeluarkan smirk nya.

"Hahaha lucu" jawab brina dengan tampang datar

"Udah ah.gue mau lewat" sahut brina sambil mendorong pelan bahu bara.

Deg

Entah kenapa saat gabrina menyentuh bahu nya seperti ada sesuatu yg tergerak di hati kecil bara.ok ini lebay

............

At rooftop

Brina pun berjalan ke tepi rooftop yg di sana sudah ada penghalang setinggi dada.

"Lo dimana gue rindu." Lirih brina dan tak sadar air mata nya pun keluar.semakin ia tahan semakin banyak pula air mata yg keluar dari mata cantiknya.karena lelah menahannya gabrina pun membiarkan air mata itu mengalir.

"Kenapa semua ninggalin gue" lirih gabrina lagi.

"Gue takut.gue takut melawan dunia ini sendirian.gue nggak cukup kuat.hiks...lo dimana....gue mohon kembalilah" lirih gabrina.

"Lo nggak sendirian gab ada gue" sahut seseorang yg ada di belakang gabrina.secepatnya gabrina menghapus air mata itu dan menghadap ke belakang.

"Lo ngapain disini" tanya gabrina

"Kalau mau nangis jangan di tahan nangis aja" sahut seseorang itu

"Lo nggak tau masalahnya jadi tutup aja mulut lo dan jangan ngebacot" sahut gabrina pedas.

"Memang gue nggak tau masalah lo.karna tu privasi lo.gue cuman mau bilang jika menahan tangisan itu luka itu tidak akan pernah tertutup" ceramah bara.yap yang sedari tadi melihat gabrina itu adalah bara.

"Sok tau lo" sahut gabrina dan kembali menghadap ke depan

"Mungkin ada beberapa cara utk melampiaskan emosi.contohnya dengan lo berteriak.tapi nggak mungkin juga lo teriak di sini di sangka orang gila lo" sahut bara sambil berjalan ke arah gabrina.

"Garing" jawab brina yg tetap menatap ke depan

"Atau lo bisa juga melampiaskan nya dengan menangis" sahut bara lagi dan menghiraukan sahutan gabrina yg sedikit pedas.

"Gue nggak mau di anggap lemah oleh orang lain" sahut brina yg sekarang menghadap ke bara.

"Perempuan itu memang lemah kali.emang lo nggak perempuan" jawab bara.

"Ish..apaan sih lo" sahut gabrina dengan sedikit terkekeh.

Melihat gabrina yg terkekeh olehnya bara pun merasakan ada kupu kupu yg terbang di perutnya.

"Kalau mau curhat curhat aja" sahut bara.

Gabrina pun terdiam sebentar

"Sorry gue nggak bisa" sahut brina

"Nggak papa kok kalau lo nggak mau buka lagi luka lo nggak masalah" jawab bara dengan tersenyum tulus.senyum yang tak pernah ia lihat kan kepada siapa pun.

.........

Sorry kalau pendek atau gaje atau pun typo.sama satu lagi update nya lama.karna gue pikir nggak ada yg baca apa lagi komen jadi agak malas aja gitu...

Sesekali komen lah...kayak next kak,up kak atau yg lain.kan seneng pula hati gue jadi nya...

Eh sorry malah curhat hehehe.

Ok...jangan lupa vote dan komen ya....

CHANGES [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang