Setelah berpamitan dengan ayah.
Lufi pun masuk kedalam mobil yg sudah disiapkan ayah."aku sungguh beruntung memiliki ayah seperti anda. Terima kasih atas segala ilmunya. Aku berngkat"
Menutup jendela mobil dan melambaikan tangannya..
Setelah perjalanan jauh yg melelahkan. Akhirnya dia sampai.Selamat datang di
PONDOK PESANTREN UNGGULANSebelum masuk dia melihat sekitar.
"udaranya sejuk dan suasananya tenang semoga aku betah" bicaranya dalam hati."Tuan ini barangnya, sy pamit yah."
Kata sopirnya sambil mrnyodorkan barang2."oh iya, makasih atas bantuannya"
Mengajaknya salaman dan tersenyum manis.Lufi membawa barangnya sendiri, dengan kebingungan dia mencari seseorang untuk di tanyai.
"maaf pak sy anak baru, sy tdk tau mau kemana. Kata ayah sy harus mencari pak Wahyu. Kira2 sy harus kemana.?" tanyanya satpam yg baru saja akan menutup gerbang sekolah.
"oh pak Wahyu. Ayo ikut sy" sambil berjalan menyusuri ruang2 kelas
"nahh itu dia. Org yg memakai baju coklat pakai peci hitam, itu adalah pak Wahyu" menunjuk ke arah seseorang yg sedang duduk di depan salah satu kelas."oh iya makasih ya pak atas bantuannya" tersenyum.
Berjalan kearah org yg telah di intruksikan.
"pak maaf, sy Delufi Fahri. Ayah sy menyuruh sy untuk mencari bapak" dengan nada yg sopan.
"oh kamu anaknya pak Fahri, sy akan mengantar mu ke kelas barumu. Bang joy.. Bang joy" smbil memanggil seseorang dan org itu lgsg dtng.
"ada apa pak.?"
"tolong kamu bawa barang ini ke kamar nomor 07"
"oh siap pak" mengangguk smbil membawa barang.
"oke nak kita lanjut ke kelas" smbil memegang bahu Lufi dan berjalan ke suatu tempat.
"nah ini kelas baru mu kelas 1, ayo silahkn masuk dan perkenalkan diri""baik pak" sambil melangkah kedepan kelas.
Sebenarnya Lufi sangat canggung dengan suasana sperti ini. Banyak org asing, bgmna tdk selama 8thun yg dilihatnya hanya senjata dan markas.
"Hai teman2 nama sy Delufi Fahri, panggil saja Lufi, sy adalah siswa baru disini. Semoga sy bisa berkawan baik dengan kalian" kata Lufi dgn sopan.
"oke nak kamu duduk di bangku pojok yah" menunjuk kearah bangku yg kosong.
"baik pak" menuju ke tujuan.
15menit berlalu tak ada guru yg mengajar di kls ini krn guru yg mengajar pada jam ini sedang sakit.
"heh anak baru" kata teman klsnya sambil memukul meja.
"ya kenapa?" jawab Lufi sambil menatap matanya.
"jgn sok jagoan yah, disini sy ketua kamu harus hormat pda sy" kata Alvin.
(Alvin adalah anak kepala yayasan, selain pintar dia jg kaya raya. Wajahnya tampan memiliki tinggi badan yg lumayan perfect)
"ngapain hormat sma kamu? Emang ada aturannya? Setau sy yah yg harus di hormati adalah guru dan orang tua. Ngapain hormatin kamu?" kata Lufi santai
"kamu anak baru aja udah blagu, nggak tau aku yah.?" kata Alvin smbil memukul meja.
"heh codot, ngapain pukul meja? Emang dia salah apaan hah.? Kalo kmu emang jagoan ayo lawan sy jgn lawan meja" berdiri dan lansung menangkap kerah baju Alvin.
"eh kmu blng codot ke aku.? Nggak salah dengar? Ayo ke belakang kelas, di sana ada lahan kosong. Ayo by one anjir" kata Alvin sambil memasukkan kedua jarinya di lubang hidung Lufi.
"kampret. Ayo aku nggak takut sma codot markodot kyk kamu" tertawa jahil dan jalan mengikuti Alvin
Saat perjalanan menuju lahan kosong tiba2.
BRAAAAKKKKK........
Alvin dan Lufi di tabrak seorang gadis yg membawa buku tebal, sontak membuat mereka bertiga terjatuh di tanah.
"aduhh" kata gadis itu sambil meringis kesakitan.
"Lia, kamu terluka?" tanya Alvin khwatir.
"maafkan aku yah aku buru2, aku nggak sengaja tabrak kalian" sambil tunduk
"nggak apa, seseorang pasti akan punya kesalahan" kata Lufi smbil berdiri.
"iya makasih pengertiannya" Lia masih tunduk
"Lia apakah ada yg serius kenapa kamu tdk bangun?" kata Alvin yg jongkok dihadapan Lia yg sedang duduk tertunduk.
"tdk apa2 kalian pergi saja lah tinggalkan aku sendiri"
Lufi yg penasaran dengan keadaan gadis itu ikut jongkok di samping Alvin untuk memastikan keadaannya.
"aku mau sendiri,kalian dluan aja" suara Lia berubah seperti sedang terisak.
"aku nggak akan pergi sebelum kau berdiri" kata Alvin
"kumohon pergilah atau aahaaahhaaahhhaahhccccchiiiiin" Lia bersin keras dan muncrat di depan mereka berdua.
Air liur serta ingusnya tertancap indah di wajah mereka berdua."astagaaaa, ihhhh" keluh Lufi dan lgsg berjalan meninggalkan mereka berdua, Lufi sangat jijik dengan hal ini. Dia baru tau bahwa org2 disini terlihat sangat aneh.
"Vin maaf aku nggak tahan" mehapus sisa2 bersin di wajahnya sendiri dan Lia pun lgsg berlari meninggalkan Alvin. Betapa malunya dia di depan 2 cwok itu.
"iyuuuu' jorok kali tuh cewek, bukannya bersihkan muka aku malah lari" Alvin ngeluh dan beberapa kali menghapus muncratan dengan sapu tangan yg slu di bawanya.
Alvin pun ke toilet dan menemukan Lufi disana..
Mereka mencuci muka berkali2 smpai mukanya keset."eh codot kmu jadi berantem nggak sma aku?" tanya Lufi
"berhenti bilangin aku codot yah, namaku Alvin. Nggak besok2 aja nggak mood aku gara2 si Lia" mengeringkan muka pake tissue dan meningglkan Lufi
"oh namanya Lia, ternyata gadis disini memakai tudung dan pria memakai peci. Sungguh unik dunia ini." katanya dalam hati.
Lufi pun kembali ke kelas.......
Asyana Delia gadis cantik yg hobi membaca novel. Dia tdk pintar serta memiliki masa lalu yg suram. Dia di sekolahkan di pesantren karna pergaulannya buruk.
===============
Gadisnya jorok yah. Ahahah😂😂
Siapakah teman sekamar Lufi?Jgn bosen yah.. Ini merupakan cerita berbelit2.
Trima kasih telah membaca.. 😇😇😇🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Find A Miracle
Mystery / ThrillerDelufi Giorgino lelaki gagah berani yang menjadi penembak jitu profesional karena dendam, tapi apa yg terjadi ketika dia bertemu dengan gadis sholehah? akan kah dendamnya terbalaskan? atau di hentikan oleh gadis itu?