#7

17 8 6
                                    

"Johan makasih atas bantuannya kemarin" Lia tersenyum tulus ke arah Johan yang sedang duduk di kantin sekolah.

"iyya sama-sama. Gimana lukamu? Apa masih mengeluarkan darah?" kata Johan sambil mengambil tangan Lia dan memeriksa lukanya.

"Johan kita bukan muhrim jangan memegang sembarangan, nanti ketahuan kita akan di hukum" kata Lia lalu melepaskan tangannya.

"oh iya sorry ini kebiasaan" tersenyum.

"besok hari peringatan sekolah kita. Katanya ada acara besar-besaran disana. Kamu mau menghadirinya?"

"iya besok aku kesana karna mommy akan ikut hadir"

"oh yah.? Wah senangnya. Aku rindu ibumu" kata Lia senang.

========================

Hari--H acara peringatan pendirian pesantren..

Banyak tamu yang datang. Bahkan orang tua santri dan santriwati ikut menghadiri acara ini.
Karena Alvin adalah anak terpandai seangkatannya dia akan berpidato di atas panggung.
Semua santri menyabut acara ini dengan gembira dan bersyukur karna masih dapat menghadiri acara ini.
Bukan hanya itu para santri akan bertemu dan melepas rindu kepada orang tua mereka.

"Lia sini ini mommy. Dari tdi mencarimu" kata Johan yang sedari tadi melihat Lia sendirian di sudut ruangan aula.

"wahh. Iyaa tunggu aku."

Tttaaakkkkkk...

Seseorang menyandung kaki Lia hingga terjatuh dan dia menabrak pelayan yang membawa makanan untuk para tamu. Ternyata itu adalah ulah fansclub Alvin.
Sontak Johan langsung berlari menghampirinya.
Lia berusaha membantu pelayan itu tapi pelayan itu malah memarahinya.

"tidak usah di bantu mbak" kata pelayan yang tergesa-gesa merapikan barang bawaannya.

"maaf yah. Ini karna saya, tidak apa sini saya bantu" kata Lia dan berusaha untuk membantunya.

"tidak usah. Kamu itu udah teledor, nggak usah di bantu. Kamu ngerti bahasa Indonesia kan. Sana kamu." kata pelayan dengan suara yg membentak.

Tiba-tiba ada seseorang yang membantunya berdiri. Dia melihat Johan masih di jalan menghampirinya.
"siapa dia?" tanyanya dalam hati.

"terima kasih Lufi. Pelayan yang tadi kayaknya sangat terburu-buru." kata Lia sambil tersenyum.

Lufi diam saja, tidak merespon sama sekali dan pergi meninggalkannya.

"Lia apa kau terluka?" kata Johan khawatir.

"tidak apa-apa. Aku cuman tersandung. Aku kasian sama pelayan itu." Lia pun mencari-cari pelayan yang di tabraknya.

"very good kamu tidak apa. Tidak usah mencarinya, mommy sudah waiting you" kata Johan sambil berjalan dan Lia mengikuti dari belakang.

"Assalamualaikum tante. Lama tak jumpa, bagaimana kabarnya tante.?" mendekati ibu Johan dan bersalaman dengannya.

"Alhamdulillah baik nak. Kamu suka sekolah disini?" mencium pipi Lia

"iya tante sy sangat suka" tersenyum.

=========================
Test..test..
"kita tampilkan pidato dari santri teladan yakni Alvin. Dengan hormat saudara disilahkan naik ke atas panggung"

Prok.prok..prok..
Tepuk tangan meriah sekali menyambut Alvin.

"Bismillahirahmanirahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur kehadirat Allah SWT karena masih memberi kita kesempatan untuk bertemu di hari yang insyaAllah berkah" Alvin berpidato dengan sangat baik.

Find A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang