#5

27 7 5
                                    

"Siap pak sy akan lanjutkan" kata Lufi ke komandan.

"oke tim alpa harus kerja keras untuk bisa naik pangkat menjadi tim elit. Mengerti?" kata komandan

"MENGERTI" Serentak para tentara.

"hey tayo bangun. Tayooo bangunn"
Kata seseeorang smbil memukul mukul pipinya dengan keras

"siap 86 pak. Senjata sudah lengkap"

"HEEEEEEEEY"

"Hah? Apa? Aku dimana? Aku misi apa?" kata Lufi setelah kena tamparan.

"Heh kamu kira kamu tentara yah, ini waktunya Sholat kamu harus bangun"

"ternyata aku mimpi. Pak Wahyu? Ngapain di kamarku dini hari?"

"kamu udah pernah sholat?"

"sholat? Apa tuh pak sy tdk mengerti, kalo solar aku tau pak." sambil tersenyum

"meski kamu vip disini yg namanya melanggar harus di hukum. Tapi krn kamu baru, kamu di beri pengecualian. Sebentar selesai sholat kita ketemu di tiang bendera lapangan sekolah" kata pak Wahyu sambil mukul pundak Lufi lalu prgi.

"pak tunggu. Pak tungguuuuuu, aduh  pak Wahyu ternyata budeg"

"aku nggak budeg tau. Ngapain panggil2 bapak.?

"setelah sholar itu jam brapa yah.?"

"astagfirullah oon. Sholat, bapak ejakan ya SHOLAT" menepuk dahinya

"iya pak sholat selesai jam brapa?"

"jam 5 kadang pas kadang lebih pokoknya 5.30 kmu harus ada disana"
Kembali berjalan meninggalkan kamar Lufi.

Jeng Jeng ..... 5.20

Lufi berjalan melewati mesjid, dia heran dan penasaran ap yg dilakukan org2 jam segini melakukan gerakan yg serentak.

"ohh mereka yoga? Ngapain pake pakaian kyk gitu biasa kali kalo mo olahraga" nyengir lalu kembali berjalan.

BRAKKKKKKKKK..

"Apa tuh.?" penasaran dan coba mengintip dari pintu yg sedikit terbuka.

"hey, kamu pikir kamu boleh nakal2 disini? Kamu nggak pantes sekolah disini" menarik jilbab seseorang

"iyya kamu nggak suci dari cara bicaramu saja orang sudah tau kalo kamu itu pergaulannya buruk" menampar seseorang.

Lufi melihat 5 org gadis tengah mengeroyok seseorang. Tpi ini bukan urusannya Lufi paling anti dgn yg namanya perempuan. Dia pun kembali berjalan.

Dari jauh tampak pak Wahyu lengkap dengan senjata andalannya yaitu tongkat bambu kering yang bentuknya mirip tongkat sulap.

"maaf pak sy terlambat"

"tidak apa2, nnti jgn di ulangi lagi. Johan ini Delufi, dia jg anak baru. Saat kamu masuk ke sekolah ini 3 hari kemudian dia jg masuk."menjelaskan ke Johan.

"hay aku Johan, nice to meet you" mengulurkan tangannya ke Lufi

"nice to meet you too"
Menerima uluran tangannya

"pak kok Lia belum muncul2 yah.? Biasanya dia yg paling semangat" kata Johan bingung

"iya baru kali ini iya telat. Tunggu 10 menit yah, klo nggak datang juga kita mulai tanpa dia" kata pak Wahyu setelah melihat jam tangannya.

8 menit menunggunya akhirnya dia datang jg......

"Lia sini, kenapa kamu telat hari ini?"

"Maaf pak sy tdi ke toilet, perut sy sakit sekali. Tpi setelah minum obat udah nggak lagi pak" kata Lia sambil tersenyum.

"Lia yakin udah nggak apa2? Kamu pasti di bolehin absen dulu kalo kamu mau." kata Johan sambil mendekatinya.

"eh Johan jaga jarak kamu kan.."

"iyaiya tau pak bukan muhrim" Johan mundur 2 langkah.

"jilbabnya mmg sama. Sepatunya juga sama, apa memang dia yah?" tanyanya dalam hati sambil perhatiin Lia.

"oke kita mulai dari apa itu agama Islam" kata pak Wahyu sambil menerangkan hal2 yang wajib dilakukan orang muslim dan yang harus di jauhi.

"oke anak2 kelas privat telas selesai, kalian udah boleh siap2 untuk bersekolah" kata pak wahyu sambil berdiri meninggalkan anak2.

Belajar di alam terbuka sambil menunggu matahari terbit adalah suasana yg sangat pas untuk belajar. Belajarnya lesehan pas di bawah tiang bendera.

"Johan maaf aku telat makanya pelajarannya sedikit" menunjukkan muka yg bersalah.

"nggak apa2 Lia, kamu kan lagi sakit"

"tapi Johan ini siapa yah?" sambil nunjuk ke arah Lufi tapi sayangnya telunjuknya mengenai dadanya.

"adduuhhh"

"ma..maaf yah aku nggak sengaja"

"aku nggak terima kata maaf setelah di lecehkan. Johan kamu duluanlah aku ada urusan" kata Lufi sambil berdiri.

"oke see you. Tomorrow" meninggalkan mereka berdua

Lufi menarik tangan Lia lalu mengajaknya ke tempat di bawah pohon karna matahari mulai panas.

"kamu terluka kan.? Kenapa tidak kamu laporkan. Aku liat pergelangan tanganmu memar."

"nggak usah lapor2 nanti kasian teman2 kena marah karna aku"

"tapi memang harus di lapor sebelum kau terluka lebih parah"

"tidak apa-apa. Setelah 2 hari pasti memarnya udah sembuh. Maaf yah saya harus kembali ke asrama." meninggalkan Lufi.

Lufi yg kepikiran terus sama Lia jadi, dia ngikutin Lia sampai ke asrama. Jadi asramnya disini.
Setelah tau Lufi kembali ke asranya untuk siap2 ke sekolah.

Kringgg...kring.....kring....

Sekolah telah usai, Lufi memutuskan bersantai di bawah pohon dekat pagar sekolah.

"tuh anak bego yah. Di gebukin malah nggak ngelawan, atau ngelapor kek atau apa kek"  Lufi terus memikirkan Lia.

"apa yah salah Lia sampai di gebukin?"
"ada apa dengan gadis itu? Dia pemaaf, penyabar atau bego sih?"
"ah sudahlah, aku jiga bego karna mikirin dia terus"
Pertanyaan Lufi dalam hati..

Lamunan indahnya gagal ketika seseorang memanggil namanya.
"Lufi ada paket katanya dari orang tuamu" kata satpam sambil menyerahkan kotak kecil itu.

"oke makasih banyak yah pak"
"Ayah kirim apa yah paketnya kok kecil?"

Lufi membuka paketnya ternyata isinya..

Lufi membuka paketnya ternyata isinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"woah...woahh...wooahhh... Daebakkkk.. Ponsel. Ayah sungguh mengerti dirikuu, aku paling tidak bisa jauh sama alat ini."
Tersenyum gembiraa.

======≠===============
Mulai ada rasa kayaknya ini... 🤔🤔🤔😆😆😆😆😆
Atau cuma kepo aja?
Ngapain Lia di gebukin yah.?
Apa alasan Lia nggak melawan.?

Eitssss...
Cinta nggak datang semudah itu...

Makasih yahh karena udah dibaca..
Penasaran bareng yuuk😂😂🤗

Find A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang