chapter 2

363 57 7
                                    

Tak terasa sebulan sudah Wonyoung duduk di kelas 2 SMA

Tak ada yang spesial, hari harinya berjalan seperti biasa.

Tetapi yang membuat Wonyoung semakin risih adalah semakin hari Jaemin dan Guanlin semakin banyak fansnya.

Wonyoung tidak mempermasalahkan jika kedua sahabatnya itu semakin terkenal, tetapi yang membuatnya kesal adalah tak jarang fans mereka mengejarnya hanya karena ingin menitipkan sesuatu pada keduanya.

Wonyoung udah berusaha untuk menolaknya, tetapi tetap saja mereka memaksa.

Wonyoung meletakkan bekal makanan di meja Jaemin, kotak bekal dari fansnya Jaemin tentunya.

Tadi dia juga sudah mengantarkan makanan dari fans Guanlin ke kelas pria itu.

"ini apa?"tanya Jaemin

"bekel dari fans lo, gue capek tau gak harus nganterin ini itu ke Guanlin abis itu ke lo"ujar Wonyoung kesal.

Jaemin menarik tangan Wonyoung yang membuat gadis itu duduk di kursi Jeno.

Jaemin menarik bangku Jeno yang di dudukki Wonyoung mendekat kearahnya.

"sorry udah buat lo capek, gue juga gak minta mereka kirimi gue makanan kan?"ujar Jaemin yang merasa bersalah pada sahabatnya itu.

"ya... Emang bukan salah lo sih"ujar Wonyoung

"terus gue juga gak mungkin buang nih makanan kan? Mau makan bareng?"tanya Jaemin

"kan makannya buat lo Jaem"ujar Wonyoung

"kenapa emangnya? Gak ada larangan lo gk boleh makan ini kan? Gue tau lo belum makan dari tadi"ujar Jaemin membuka kotak bekal tersebut.

Bertepatan dengan itu Guanlin masuk ke dalam kelas Jaemin dan Wonyoung, dengan kotak bekal di tangannya.

Sudah dapat di tebak bahwa itu adalah kotak bekal dari fansnya.

"waaah makan berdua aja, guenya gak diajak"ujar Guanlin berjalan menghampiri keduanya.

"ngapain juga ngajak ngajak lo"ujar Jaemin

"oke cukup tau"ujar Guanlin duduk di sisi Jaemin satu lagi.

Guanlin juga membuka bekal makanan pemberian dari fansnya itu.

Mereka menghabiskan bekalnya bersama, dan sesekali tertawa karena cerita dari Wonyoung ataupun Guanlin.






🐶🐶🐶


"jadi mamah dulu sering berantem sama papah waktu SMA?"tanya Wonyoung

Tadi karena gabut dan tidak tahu harus melakukan apa, Wonyoung bertanya pada Rani bagaimana dia bisa bertemu dengan Chanyeol dulu.

Jadi Rani menceritakan semuanya pada Wonyoung, mulai dari dia yang selalu bertengkar dengan pria itu saat berjumpa, tentang Chanyeol yang sebenarnya memiliki masalah yang hampir sama dengannya.

Tapi Rani tidak pernah menceritakan tentang masa lalunya yang bisa dikatakan tidak baik pada Wonyoung.

Rani hanya tidak ingin putrinya itu harus terbayang bayang akan masa lalu sang ibu.

Rani hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Wonyoung, mengingat dulu dia tidak bisa mendapatkan itu dari siapapun. 

Belajar dari kesalahan di masa lalu, Rani tidak ingin Wonyoung mengalami hal yang sama sepertinya.

Tetapi bukan berarti Rani memanjakan putri semata wayangnya itu.

Rani juga suka mengajari Wonyoung bela diri yang sampai sekarang masih di kuasai olehnya.
Rani menganggukan kepalanya sambil tersenyum, satu tangannya mengelus rambut sang anak.

I'll Be Your HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang