Review Cerpen Suprise Mistery [R.A]

14 6 27
                                    

Judul         : Suprise Mistery
Penulis     : Minyoonii2
Pe-review : riizukiii

Kali ini Rizu berkesempatan me-review cerpennya Yuni. Sebelum menyampaikan review, Rizu mau mengungkapkan kesan saat membaca. Rizu cukup menikmati ceritanya sebagai pembaca. Namun, sejujurnya Rizu pusing saat harus membedahnya. Rasanya seperti ingin sekali mengedit seluruh ceritanya. Jangan tersinggung, Rizu hanya berusaha jujur hehehe.

(Tarik napas) 😧

Baiklah, siapkan tissue kalian. Rizu menullis ini sambil ngos-ngosan.

Suprise Mistery bercerita tentang Riri yang di malam hari mendapat tugas mulia demi membahagian kakaknya, Nadia yang dalam masa ngidam. Menjejal jalanan berselimut langit gelap, Riri mengayuh sepeda untuk menjelajah tempat yang menjual es krim rasa manga pesanan Nadia. Di pertengahan jalan, Riri dicegat oleh seseorang yang tanpa permisi merebut posisi Riri dan mengambil alih sepeda. Dalam pikirannya, Riri sibuk menerka-nerka, juga berasumsi macam-macam perihal cowok yang yang tak dikenal yang berani menculik dirinya.

Rupanya, cowok itu membawa Riri ke minimarket yang menjual es krim mangga. Setelah itu perjalanan berlanjut, dan berakhir pada kejutan ulang tahun Riri.

Pandangan pe-review

Hmm ... alurnya memang runut, tapi banyak bagian yang terlalu bertele-tele. Informasi serupa/mirip/punya maksud yang sama dihambur-hamburkan (ditebar). Dengan kata lain, kalimatnya banyak yang tidak efektif. Juga, setting digambarkan kurang maksimal. Suasana tidak dibangun dengan baik. Rizu hanya bisa membayangkan jalanan sempit, sepi, dan terasa kosong (tak ada kendaraan lain yang lewat).

Gaya penulisannya, khas Yuni banget. Meski (kalau) tanpa mencantumkan nama penulisnya, Rizu pasti bisa menebak kalau itu tulisannya Yuni. Diksinya memang ada yang bikin kening berkerut, tapi beberapa lagi ada yang bagus.

Tokoh dalam Suprise Mistery berpusat pada Riri dan si cowok. Secara umum, kedua tokoh ini belum bisa memberi kesan pada Rizu. Bahkan Rizu lupa nama si cowok. Rizu juga sulit membayangkan kedua tokoh ini saat membaca, akibatnya untuk menampilkan adegan cerita dalam imajinasi juga terasa sulit. Apa ya? Ngambang aja gitu. Deskripsi fisik kurang, bahkan nyaris tidak ada.

Mengenai PUEBI ... lumayan. Udah minim typo. Tapi beberapa kata ada yang gak baku. Kalau dalam dialog, pemakaian kata non-baku tak jadi masalah. Kalaupun kata non-baku diletakkan pada narasi, kata tersebut dimiringkan (italic) layaknya penulisan kata atau bahasa asing/daerah.

Oh ya, yang tadi itu hanya pembukaan. Itu belum review yang sesungguhnya. Siapkan obat anti sakit kepala. Yosh ... pembantaian dimulai! hahaha

Paragraf 1

Hati-hati saat menulis paragraf pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati-hati saat menulis paragraf pertama. Paragraf pertama memberi kesan yang kuat, bisa jadi penentu pembaca akan lanjut membaca atau tidak. Usahakan tak ada kesalahan apa pun. Kebetulan, Rizu tipe orang yang tidak respek dengan bacaan yang sudah banyak kesalahan di paragraf pertama. Perhatikan perbaikan versi Rizu berikut:

genOser's NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang