Next

5K 240 29
                                    

Setelah kejadian itu Luna tak berani lagi memberontak kepada Richard
Memang setelah kejadian itu pelayan turut membantu Luna mengobati luka nya

Hari hari nya di habis kan di dalam kamar ia lebih banyak diam dan tak berani lagi menatap manik coklat Richard sampai sekarang ia pun tak tau apa maksud Richard mengurung nya

Tok.
Tok

"maaf nona saya inggin mengantarkan makanan nona " terdengar suara pelayan dari luar kamar nya

"masuk saja pintu nya tidak di kunci"

"ini nona mohon di habis kan makanan nya, nanti nona kena marah lagi jika tidak makan" luna hanya menganggung lemah mau sampai kapan diri nya seperti ini?
Tidak kah ada yang berniat membantu nya

Tap
Tap

Luna tak harus melihat siapa yang datang karna siapa lagi kalau bukan Richard suara sepatu nya masih terdengar mengintimidasi bagi nya

Richard mengkode dari mata nya supaya pelayan itu meninggal kan mereka berdua, setalah pelayan itu keluar Richard melemparkan jas hitam nya ke sofa yang terletak di samping nya

Tak lupa juga ia menggulung lengan kemeja nya ke atas yang menambah kesan sexy bagi perempuan mana pun, tidak dengan Luna otak nya telah berbunyi kalau akan ada bahaya

"Kenapa? Apa kau berfikir aku akan memperkosa ku lagi hmm?!" Luna masi pura pura tak mendengarkan Richard ia tetap melanjutkan makan nya walaupun ia mati-matian menahan tangan nya yg gemetar ketakutan

Richard tersenyum tipis melihat gelagat ketakutan luna dengan langkah pasti ia mendekat ke arah ranjang menarik dagu Luna agar diri nya dapat melihat bagaimana reaksi Luna saat melihat mata nya
" jika ku perhatikan baik baik kau cukup lumayan.. Untuk jadi teman ranjang ku setiap hari nya "

"brengsek!"

"aku harap mulut mu bisa kau jaga nona sebelum aku yang bertindak kau mengerti !"

Tringh...tringg

Richard mengambil benda pipih tersebut dari saku celana nya ia melihat nama 'Kris' yang tertera di layar hp tersebut untuj apa kakak nya menelpon nya batin nya
Richard mengangkat telpon dari kakak nya tanpa beranjak dari ranjang

"Ada apa ?"

"apa kau masih ingat dengan markus?"

"ya aku ingat anak paman juan kan? Kenapa memang nya ?"

"dia akan menikah dua hari lagi dan dia dia menyuruh ku untuk memberi tau mu pernikahan mereka akan di gelar di Brazil. Ibu juga menyuruh mu untuk datang "

Richard terdiam melihat Luna yang ikut menatap nya dengan rasa penasaran. Haruskah dia membawa Luna pergi ke Brazil

"baiklah aku akan datang"

Tuttt...

Richard menarik Luna ke dekapan nya mencium bibir manis yang menjadi candu bagi nya yang baru pertama kali ia rasakan bahkan ia tak peduli jika Luna kehabisan nafas

Luna merasa diri nya rendah karna tak mampu melawan Richard "lepammhhht" Luna berusaha memberontak namun apa lah daya nya dengan posisi di atas Richard yang memeluknya erat sulit bagi nya untuk bergerak

"persiapkan diri mu nanti malam kita akan ke Brazil dan aku tidak menerima penolakan dari mu jalang!"

***
***
***

Natasya tak bisa konsentrasi saat bekerja semenjak kejadian ia melakukan sexs dengan pria asing, dan dengan brengsek nya pria tersebut meninggal kan nya di hotel sendiri.
Sialan!

"hei Tasya kerjakan tugas mu kenapa sejak tadi kau melamun? " tanya Ruth rekan kerja nya " o-ohh iya"

Lihat saja nanti jika aku bertemu pria brengsek itu
Batin Natasya ia merasa jalang yang telah di pakai lalu di buang dengan seenak nya salah kan saja alkohol yang di minumnya ia bersumpah tidak akan meminum yang nama nya alkohol

____

"tuan ini gaun yang anda pesan sekalian sepatu dan perhiasan nya saya sudah memilih yang paling mahal dan bagus" Richard menyuruh bawahan nya untuk mencarikan gaun buat acara besok

Richard hanya mengangguk angukan kepala nya melihat gaun yang menurut nya akan cocok untuk Luna
Sialan membayang kan luna memankai nya saja membuat junior nya bangun

"bagus! Aku menyukainya" sang bawahan hanya menundukkan kepala nya hormat "paggil luna,kita akan berangkat! Apa pesawat sudah di siapkan?"

"sudah sir, kami sudah mengecek semua nya "

***
Ceklek..

"maaf nona,tuan menyuruh anda untuk turun karna sebentar lagi akan berangkat "

"hm" luna hanya bergumam seadanya ia pun turun untuk memenuhi perintah sang penguasa saat ini Luna hanya menggunakan celana pendek dengan switer rajut ia tak mau ribet ribet saat di pesawat nanti bahkan ia perfikir untuk mencari tempat tidur jika di pesawat

"aku sudah siap" Richard mematikan panggilannya dengan hans adik nya ia menoleh ke arah suara nan lembut ia hanya menatap datar ke luna untuk menghilangkan gairah nya yang sudah di ujung

"tuan mobil sudah siap"

"hmm ayo kita berangkat "

______

Tbc

Pliss give me vote and coment
100vote for next

Next part!
"aku hamil"

"gugurkan"

Hehe hehe sekian dulu yaa
Kalau mau lanjut pliss vote gratis kok cuma tekan bintang aja 😊😊

Biar cepet up

100vote
Bulan puasa berpahala mengasih vote😂😂😂
Haha
See u

Cold Mafia (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang