33

862 59 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini aku menyiapkan sarapan bersama mama. Sementara Arfan dan Jimin tengah bermain diruang keluarga. Ayah meminum kopi di halaman. Semenjak aku menikah keluarga ini terasa lengkap.

"Papa, Arfan uda laper.." rengek Arfan pada Jimin.

"Arfan laper ya..? Papa juga nih. Ayo kita lihat bunda aja,siapa tahu sudah matang makanannya." ucap Jimin bergegar kedapur dengan Arfan yang digendongnya.

"Bunda makanannya udah matang belum..?" ucap Jimin.

"Udah kok. Arfan laper ya..?"

"Iya bunda."Jawab nya.

"Tunggu sebentar lagi ya sayang. Duduk dulu di ruang makan. Oke."

"Oke bunda." Jawab Arfan yang langsung mengajak papa nya duduk di kursi ruang makan. Terlihat dari sini Arfan mengikuti apapun gerakan Jimin. Ia bahkan mengikuti Jimin yang mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya. Syukurlah Arfan juga bisa menerima kehadiran Jimin.

Setelah sarapan hari ini selesai. Jimin berangkat menuju pondok pesantren untuk mengantar Hyun kesana.

****
Hyun

Hari ini aku akan ke pondok pesantren milik teman Jimin hyung. Seharusnya aku senang akan ini semua jika saja bukan karena 5 bulan lagi aku harus menikah dengan Alya. Aku tidak tahu kalau kedua orangtua kami bisa memutuskan hal seperti ini. Oke aku memang tertarik padanya tapi untuk cinta..? Ah sepertinya aku harus exstra kerja membuat hatiku menyukainya.

Saat ini aku berada dirumah Arif teman Jimin hyung. Alya juga sudah disini 10 menit yang lalu.

"Semoga Hyun dan Alya bisa betah disini ya." ucap ummi pada kami.

"Iya ummi. Insyaallah kami betah." ucap kami.

"Yasudah Arif antar nak Hyun kekamarnya. Nanti Alya biar diantar Naila ke kamarnya." perintah ummi yang kemudian datanglah seorang gadis yang di bicarakan ummi."

"Assalamualaikum."

"waalaikumusalam." jawab kami serempak.

"Naila, tolong antar Alya ke kamarnya ya."

"Iya ummi."

Setelah mengucap salam pada semua orang kami pun diantar ke kamar masing-masing.

Aku diantar Gus Arif dikamar ujung yang jauh dari rumah ummi.

"Hyun semoga kamu betah disini ya." ucap Gus Arif.

"Iya Gus. Mohon bantuannya ya."

"Sudah pasti saya akan membantu sebisa saya Hyun."

"Yasudah..saya tinggal dulu. Kamu tata dulu barang bawaan kamu." ucap Gus Arif.

"Baik Gus." jawabku sembari membongkar isi koperku.

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang