#1 Agatha

116 16 1
                                    

VOMENT kalian sangat berharga bagi aku

Deng dengdong dengdong...

Suara alarm yang berasal dari hp, membuat seseorang yang tengah tertidur pulas terpaksa harus bangun untuk mematikan alarmnya.

Hari ini hari senin, hari yang paling dibenci oleh siswa pelajar. Pasalnya tepat pada hari ini siswa pelajar akan melaksanakan upacara bendera.

Sama hal nya yang dirasakan Agatha, sesungguhnya ia sangat malas untuk bangun dari tidur nyenyaknya, tetapi apa boleh buat ia harus sekolah.

Setelah selesai mandi, Agatha memasak nasi goreng untuk sarapan. Nasib tinggal sendiri, apapun harus dilakukannya sendiri.

Orang tua Agatha sudah lama bercerai, oleh karena itu ibunya harus pergi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan merelakan Agatha tinggal sendiri.

Setelah selesai sarapan, Agatha memainkan hpnya untuk membuka WA, meskipun tak ada yang mengirimnya pesan, dan berakhir dengan hanya melihat status orang lain.

"Tata...tata..." suara seseorang memanggilnya dari luar, dengan segera Agatha memakai sepatunya dan pergi keluar.

"Selamat pagi Agatha," ucap orang itu sembari melambai- lambaikan tangan dengan senyuman manisnya.

"Selamat pagi juga Dev," balas Agatha seadanya.

Orang itu adalah Devan Eleno, teman Agatha dari dulu. Ketika umur Agatha 5 tahun dan Devan 6 tahun mereka sudah berteman. Bisa dibilang teman cowok satu-satunya yang Agatha miliki.

"Lemes banget lo kayak kurang kasih sayang," celetuk Devan.

"Emang kurang kasih sayang kali haha," jawab Agatha dengan tawa hambar.

Devan menatap Agatha dan mulai berkata sok puitis "Masih kurangkah kasih sayang yang ku berikan padamu Agatha? Apakah mas-"

"Paan sih geli njir. Mending kita berangkat deh, daripada kesiangan," potong Agatha, yang tak sanggup lagi mendengar celotehan Devan yang sungguh membuatnya geli.

"Ya udah, nih pake helm nya atau mau gue pakein?" goda Devan membuat Agatha mendelik.

"Gak perlu!" jawab Agatha sedikit kesal, dan Devan yang melihatnya hanya bisa tersenyum gemas karena sikap Agatha yang menurutnya ketika kesal menjadi lebih lucu.

Sekitar 10 menit, motor Devan sudah terparkir di parkiran sekolah. Keadaan sekolah belum terlalu ramai karena memang masuk kelas masih 15 menit lagi.

"Gue duluan ya," ucap Agatha ketika Devan sedang membenarkan posisi motornya.

"Kenapa gak bareng aja? lagian kelas kita deketan," Devan melihat Agatha heran.

"Gak ah males, ntar di omongin yang enggak-enggak," jawab Agatha tajam, dan pergi berlalu menuju kelasnya.

Jujur saja Agatha sedikit tidak nyaman ketika berjalan berdua dengan Devan disekolah, karena posisi Devan yang bisa disebut most wanted di sekolahnya dan Agatha? Bahkan ia tak dikenal siapapun disini.

"Omangan orang dipikirin. Lah gue yang selalu mikirin dia, dia gak pernah nanggepin tuh," gumam Devan, ketika Agatha sudah berlalu menuju kelasnya.

***

Ketika Agatha sedang berjalan menuju kelasnya yang berada di dekat lapangan, tiba-tiba...


BUGGG


🌚🌚🌚

HappyReading❤

Makasih yang udah ngeluangin waktunya buat baca cerita aku❤

*part ini emang ngbosenin, tapi part selanjutnya bakal lebih rame.

Kalau kalian suka cerita ini, jangan lupa VOTE & COMENT ya 🌚

Makasih.








AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang