#10 Agatha

83 6 8
                                    

VOMENT kalian sangat berharga bagi aku❤

Keesokan harinya keadaan Agatha sudah membaik. Agatha kembali sekolah bareng Devan, tak lupa mengecek dulu kalender sebelum berangkat.

"Ta kalau gue suka lo gimana?" tanya Devan dengan cepat.

"Hah? Apa Dev? Gak kedengeran," teriak Agatha berusaha menembus hembusan angin.

Devan menghela nafas lelah. Harusnya tadi Devan pake mobil aja.

Devan menggeleng dan Agatha pun mengangguk.

Setelah sampai, seperti biasa Agatha akan pergi duluan ketika Devan sedang memarkirkan motornya.

Ya, kalian pasti mikir sama aja bohong kalau Agatha pergi duluan toh orang-orang pasti tahu kalau mereka berangkat bareng, tapi jam segini tempat parkir belum terlalu ramai. Oleh karena itu, Agatha selalu minta berangkat pagi.

"Oyy Dev digaji berapa lo jadi tukang parkir?" teriak Aksa dan kedua temannya sambil tertawa.

Devan hanya mendengus kesal.

"Nih jaket lo, udah dicuci sama Agatha kemarin. Katanya ini udah dicuci berapa kali dan pake sabun yang bayak jadi udah bersih, tapi kalau ngerasa jijik buang aja." Devan memberikan jaket titipan dari Agatha.

"Gak bakal gue buang." terima Aksa cepat dan langsung dimasukkan kedalam tas.

"Kalian habis main ya?" tanya Arsen memicingkan mata.

"Iya," jawab Devan singkat, sesingkat balesan dia kalau di chat.

"Kalian tuh temen macam apa? Kalau lagi seneng dilupain, giliran susah minta ditemenin, apa pertemanan kita sebangsat itu?" ucap Arsen sok sedih.

"Biasa kita mah kan cuman jadi pelarian dikala susah," timpal Bagas sambil mengusap punggung Arsen.

Aksa dan Devan melihatnya jengah, dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua yang lagi berpelukan gak jelas di tempat parkir.

"Lo suka sama Agatha?" tanya Devan tiba-tiba membuat Aksa terkejut, tapi dengan cepat Aksa mengatur kembali mimik mukanya.

"Gak tahu," jawab Aksa mengedikan bahu lalu berjalan mendahului Devan.

Devan menatap Aksa dengan tatapan nanar kenapa jadi serumit ini sih? Batin Devan.

***

Disini Agatha sungguh lelah melihat temannya, Nadia yang daritadi tak henti ngedumel gak jelas.

"Lo bisa diem gak?!" Syifa menatap Nadia kesal, pasalnya karena ulah Nadia Syifa jadi tidak fokus membaca novelnya.

Nadia menggeleng dan kembali ngedumel.

"Lo kenapa lagi sih? Perasaan kemarin-kemarin kesenengan ketemu mantan," ucap Nayyara menatap Nadia aneh.

"Nah itu dia si tai tuh kesel banget gue astaga," jawab Nadia geram.

"Kenapa lagi?" tanya Agatha lelah dengan drama Dilan dan Milea yang tak ada akhirnya.

"Kemarin aja gombal-gombalin gue, eh si tai tadi pagi bikin SW selamat pagi put pake love lagi idihh jijay, mending muka ceweknya cantik, lah ini udah item lipstik merah iwh kayak cabe," jawab Nadia tak santai dengan mimik muka keselnya.

Beginilah nasib orang yang belum moveon, kalau mantannya punya pacar baru pasti pacarnya selalu dijelek-jelekin.

"Makanya jangan gampang baper, udah tahu Dilan banyak jurusnya," ucap Nayyara menasehati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang