VOMENT kalian sangat berharga bagi aku❤
Ketika Agatha sedang berjalan menuju kelasnya yang berada di dekat lapangan, tiba-tiba...
BUGGG
Bola basket yang begitu kerasnya, mendarat tepat di kepala Agatha. Agatha merasa dunia berputar, ia tak bisa lagi menjaga keseimbangan tubuhnya dan Agatha pun terjatuh.
Orang-orang yang berada tak jauh dari lapangan, mulai mengerumuni Agatha yang tengah memegang kepalanya.
"Lo gak papa?" tanya orang itu, yang Agatha yakin dialah yang melempar bola basketnya.
AGATHA SUNGGUH KESAL, PERTANYAAN MACAM APA ITU? YA JELAS PUSING LAH BEGO.
"Kayaknya lo kenapa-napa deh, mau gue anter ke UKS?" tanya orang itu lagi, dan Agatha tetap diam karena kepalanya benar-benar pusing.
"Lo kenapa ta?" tiba-tiba Devan datang dengan ekspresi khawatir.
"Dia temen lo Dev? Sorry tadi gue gak sengaja ngelempar bola basket, dan kena palanya dia deh," ucap cowok itu santai, yang membuat Agatha tambah kesal saja.
"Kalau gak bisa main bola basket diem aja lo," jawab Devan tajam.
Tak menunggu lama, Devan langsung mengangkat Agatha dan membawanya ke ruang UKS.
Setelah sampai di ruang UKS, Devan menidurkan Agatha di kasur dan segera membawakannya air.
"Lo masih pusing gak ta?" tanya Devan dengan nada khawatir.
"Gue keluar dulu ya? Minta es batu buat ngompres kepala lo," Devan lalu bergegas pergi keluar.
Jujur Agatha sangat pusing dan kepalanya terasa sakit. Pikir saja bola basket yang berat menghantam kepala Agatha yang kecil.
Tak lama, Devan datang dengan es batu ditangannya. Devan pun segera mengompres Agatha dengan es batu yang di baluti kain.
"Aww pelan-pelan Dev sakit tahu," keluh Agatha ketika Devan sedang mengompresnya.
"Kenapa bisa gini sih? Makanya jalan tuh liat-liat," ucap Devan dengan mata masih fokus mengompres kepala Agatha.
"Lah kok lo nyalahin gue? Temen lo tuh, gak bisa maen bola basket tapi sok sok-an," jawab Agatha kesal.
Dan Devan tak menjawab, dia masih tetap fokus mengompres kepala Agatha.
"Udah deh lo upacara aja, biar gue sendiri, lagian ada petugas PMR Juga," ucap Agatha.
"Gak ah males, enakan disini adem gak panas," jawab Devan menutup matanya seaakan menikmati suasana.
"Idihh itumah keenakan di lo nya, udah sana keluar."
"Lo ngusir gue? Oke fine gue keluar." Devan lalu berjalan menuju pintu. Tetapi ia balik lagi.
"Kenapa balik lagi?" tanya Agatha heran.
"Lo gak nyegah gue gitu?"
"Lah buat apa? Pergi ya pergi aja," jawab Agatha enteng.
"Ya udah deh gue upacara dulu, kalau ada apa-apa lo chat gue aja," ucap Devan manis sembari mengelus kepala Agatha lembut.
Agatha mengangguk. Devan pun pergi meninggalkan Agatha di ruang UKS.
Ketika Agatha mencoba untuk tidur, ia mendengar suara langkah kaki menghampiri kasur Agatha.
Tap...tap...tap...
"Darr!!!"
🌚🌚🌚
HappyReading❤
Makasih yang udah ngeluangin waktunya buat baca cerita aku❤
*part ini masih ngebosenin, tapi part selanjutnya pasti lebih rame. Percayalah.
Kalau kalian suka cerita ini, jangan lupa VOTE & COMENT yah :)
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha
Teen FictionKarena kesalahan orang tua, seorang anak harus menjalani hidupnya seorang diri. Itulah yang terjadi pada gadis cantik Agatha Varelia. Agatha harus menerima takdirnya kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya, dikarenakan sebuah perceraian. Dan pe...