Rain (empat)

2.6K 162 14
                                    

Nada menatap rain yang baru saja pulang dari rumah tetangganya, wajah rain kelihatan lebih segar dan agak legaan.

"Tante..."teriak rain sambil berlari kearah nada dan duduk disamping nada dengan senyumannya.

Nada menatap rain penuh tanya sambil melirik kearah milik rain yang sudah tidak keras lagi.

"Hhmm...rain, 'itu' nya sudah tidak keras lagi?"

Rain menatap nada dengan dengan kening berkerut bingung, namun saat melihat lirikan mata nada yang menuju kearah 'miliknya'. Rain pun mengerti dengan maksud nada.

"Udah gak tante...tadi bang zaki udah ngajarin rain..."jawab rain dengan cengirannya.

"Zaki? Dia ngajarain apa?"tanya nada penuh ingin tahu.

"Kata bang zaki rahasia...tante gak boleh tahu, karna ini rahasiannya para anak laki-laki..."ujar rain tegas dan agak bangga.

Nada mencibir mendengar perkataan rain."rain sudah besar ya sekarang, sudah mau main rahasia-rahasiaan ya..."

"Tapi kan rahasia tante, jadi tante gak boleh tahu..."ujar rain agak bersalah karna tidak dapat memberi tahu nada.

"Oke deh, tante gak maksa...tapi jangan melakukan sering-sering apa yang sudah diajarkan sama si zaki itu...."

Rain menatap nada lalu mengangguk semangat.

****

"Tante...Hari ini rain mau dirumah aja...rain gak mau ikut tante kerja..."

Nada yang baru saja selesai memasak nasi goreng untuk sarapan mereka langsung menatap rain heran.

'apa mungkin rain takut ditinggal kayak kemarin lagi ya...'pikir nada.

"Trus rain dirumah sama siapa?"tanya nada sambil duduk disamping rain yang tengah memakan nasi gorengnya.

"Rain mau main sama bang zaki, bang roni, juga sama bang riko..."jawab rain dengan semangat 45.

"Loh...kok main sama mereka sih..."ujar nada yang tidak rela jika rain bergaul dengan tentangga barunya yang berpenampilan seperti preman pasar itu.

"Mereka itu orang baik tante...kemarin mereka janji mau ajak rain jalan2...bang zaki bilang rain gak boleh ikut tante kerja soalnya itu tempat orang yang sibuk...rain gak mau nanti tante tambah sibuk karna harus jagain rain juga..."ujar rain sambil menunduk.

Nada tersenyum mendengar perkataan rain, ternyata rain juga tidak ingin membuat dirinya susah.

"Yaudah, rain boleh pergi sama mereka tapi janji ya...rain gak boleh nonton film kayak semalam lagi..."rain mengangguk menjawab perkataan nada."rain gak boleh minta beliin yang macam2 sama mereka...kasian mereka juga belum tentu kerja..."

Nada mengambil dompetnya lalu mengeluarkan uang 200 ribu dan memberikannya ketangan rain."itu buat jajan rain...tapi gak boleh boros loh ya...rain harus hemat, soalnya cari uang itu gak gampang rain..."

"Iya tante..."

"Anak pintar..."ujar nada sambil mengusap rambut rain dengan gemas."kalo mereka macam-macam langsung hajar aja..."

Rain tertawa mendengar perkataan nada."siap tante..."

***

Setelah mengunci rumahnya, nada pun mengantar rain kerumah zaki.

TOK TOK TOK

Nada mengetuk pintu rumah zaki dan zaki pun membukakan pintu rumahnya dengan wajah bantalnya. Rambut acak-acakan, khas orang yang baru bangun tidur, dan zaki hanya mengenakan celana boxer tanpa atasan. Hingga badan kurus namun agak berotot dan kotak2 gitu terpampang didepan mata nada dan juga rain.

Posesif BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang