rain (sepuluh)

406 34 4
                                    

"Tante..."panggil rain sambil berlari menghampiri nada yang baru saja memasuki rumah zaki.

Riko dan roni tengah asik menonton tv.

"Tante bang roni sama bang zaki itu perkasa loh tante..."ujar rain kearah nada dengan mata berbinar.

"Perkasa dari mananya?"tanya nada kearah rain dengan heran.

"Kalo tante tidak percaya coba saja perkosa bang zaki sama bang roni tante..."ujar rain tanpa dosa.

Roni dan riko langsung melotot tidak percaya mendengar perkataan rain.

"Apa? Rain, dari mana kamu dapat kata-kata itu..."tanya nada dengan terkejut.

"Dari lagunya bang riko..."ujar rain sambil nunjuk kearah riko yang tengah menatapnya.

Riko langsung menggelengkan kepalanya, riko tidak ingin disalahkan karna telah menodai otak rain.

"Riko...kenapa kamu selalu mengajarkan rain yang tidak baik..."geram nada kearah riko yang tengah duduk disofa sambil menggelengkan kepalanya.

"Bukan gitu nada, lagu itu tadi untuk para banci..."jelas riko.

"Banci?"tanya nada dengan tidak percaya.

"Iya tante, abang-abang ganteng sejujurnya cantik..."jelas rain.

Nada agak syok mendengar penjelasan dari rain."rain tahu itu dari siapa?"

"Dari bang riko..."jawab rain dengan enteng.

"Rikooo..."geram nada kembali.

"Nada tenang...tadi itu cafe kami kedatangan banci nad, dan riko tadi nanyi untuk para banci..."jelas roni yang mencoba menenangkan nada.

"Iya nad...gue gak ada maksud lain2 kok..."ujar riko mencoba membela dirinya.

"Riko, Selama ini kan lo yang sering menodai otak suci rainnn..."balas nada dengan kesal.

"Lagian rain kan sudah besar jadi wajar kan kalo gue ajarkan hal-hal yang dewasa..."ujar riko sambil tersenyum tanpa dosa.

"Rain itu masih kecil riko..."bela nada.

"Kecil dari hongkong! Lo gak liat badannya segedek gajah gitu! Lagian ya nad, rain itu memang butuh guru kayak gue, masa mau pipis aja harus buka celana dulu..."

"Kalo pipiskan emang harus buka celana riko, masa iya buka baju...kan gak mungkin..."balas nada dengan kesal.

"Maksud gue itu nad, kalo cowok itu mau pipis tinggal keluarin burungnya aja...gak usah sampe celananya dibuka semua, sampe celana dalamnya bertebaran dimana-mana..."

"Jadi lo liat celana dalam rain?"tanya nada dengan syok, karna rain memakai celana dalam miliknya dan itu membuat nada malu.

"Ya liat lah, bahkan gue sampe liat burungnya segede apa..."ujar riko dengan enteng.

Rain segera menutupi burungnya dengan malu."iiihhh...bang riko jorok!"

"Trus burungnya besaran punya siapa?"tanya roni kearah riko.

"Ya pasti punya gue dong!"balas riko dengan cepat.

"Gue gak yakin, pasti besaran punya rain, punya lo kan cuma sebesar sosis doang..."balas nada sambil melirik kearah burung riko.

Riko mendecik sebel kearah nada, karna nada telah meremehkan dirinya."nih...gue buka ni celana gue, biar lo tahu segede apa punya gue..."ujar riko sambil berdiri dan membuka ikat pinggang celananya.

Riko berpura-pura ingin Membuka calananya dan memperlihatkan miliknya kepada nada.

"Rikoooo...dasar gila lo ya!"teriak nada sambil menutup matanya dan dengan segera nada pun berlari pulang dengan hati kesal.

Posesif BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang