Dengan Tanpamu

Perihal Temu, Kamu, dan Waktu

Masih terdengar jelas gemericik hujan malam ini. Mungkin kau juga mendengarnya, rintik bening itu membasahi jendela kamarmu, atau mungkin sekadar jalanan dikotamu, bisa jadi daun-daun kering dipohon yang pernah kita tanam dulu.

Untuk apa pula kugambarkan suasana malam yang jelas berbeda. Jika kau ingin mendeskripsikannya mungkin aku tak harus menantimu sekian lamanya. Jika kau ingin menceritakannya, tak perlu kusinggung dirimu melalui aksara. Jika kau ingin menikmati suasana yang sama, tak perlu kutulis semua ini cukup kuungkapkan saja.

Aku tidak ingin lagi terpaku padamu. Aku tidak ingin lagi membisu perihal tentangmu.
Aku tidak ingin lagi menyalahkan temu ataupun waktu yang telah membawaku masuk terlalu dalam perihal kehidupanmu.

Akan kujelaskan keterkaitan kalian. Yang telah mampu membuatku terdiam, bukan karena merasa kesakitan, hanya saja semua hal harus diluruskan bukan ???

Ah... langsung saja, kenapa harus kubuang kata tak bermakna menjadi semakin percuma. Lagipula tak ada yang ingin mendengarnya apalagi membacanya, mereka hanya diam kemudian bertepuk tangan bagaimanapun akhirnya.

Biar kujelaskan, perihal temu antara kau dan aku disponsori oleh waktu.
Jika temu membawaku mengenal dirimu, maka kelak waktu yang akan membawaku menjauh, melupakan, bahkan tak lagi mengenalimu. Harus berapa kali kuingatkan, melupakan bukanlah sesuatu yang bisa kau ibaratkan jarak berjauhan, melainkan sebuah ingatan yang perlu kau riset ulang.

Bersabarlah menghadapi aku yang tak kunjung merelakanmu. Tunggu aku siap untuk benar-benar melepas dengan penuh rasa ikhlas. Nantikan diriku yang sudah mati roboh berganti tunas. Maka saat itu kupastikan cerita ini benar-benar tuntas.

Terimakasih. Perihal temu, kamu, dan waktu telah banyak memberiku pengalaman baru. Semoga dikehidupan yang baru aku lebih tabah dari peran didalam cerita-cerita hayalanku.

#JUM'AT TERDINGIN 🍁🍁🍁