Berbagi

931 89 3
                                    

Author POV

Setelah insiden Off meninggalkan Gun untuk tidur sendirian, Gun pun tak pernah lagi ingin menyinggung soal keingintahuannya tentang apa yang disembunyikan kekasihnya.

Dan Off pun tak mempermasalahkan lagi hal semacam itu.

" Lagi apa?" Tanya Gun setelah mandi kepada Off yang duduk di balkon sambil bermain ponsel.
" Lagi liat foto kamu." Jawab Off cepat sambil tersenyum manis.

Gun langsung mendudukkan dirinya disebelah Off dan mengintip apa yang dilihat Off.
Pipinya bersemu merah, ia tak pernah menyadari bahwa Off sering mengambil potret dirinya saat tidur.

" Kamu kok jahil sih motret orang pas dia tidur." Kata Gun pura-pura kesel.
" Abisnya kamu kalo tidur kaya bayi sih." Kata Off gemas sambil mencium hidung mungil Gun.
" Pake cium-cium lagi, kan aku lagi bete." Kata Gun sambil mengerucutkan bibirnya.

Dan Off semakin gemas melihat kekasih mungilnya bertingkah semanis ini.

" Biasanya juga kamu yang minta dicium." balas Off. Dan fiks pipi Gun semakin memerah.
Dia selalu tersipu saat kekasih nya yang tampan kaya oppa Korea ini mulai memujinya.

" Pipinya sampai merah gitu." Kata Off lalu mengelus pipi Gun.

" Kamu sih gembel mulu." Sahut Gun dalam mode masih tersipu.

" Gembelin kamu doang sih." Sahut Off.

Keduanya saling tertawa.
Interaksi mereka memang terkadang tak romantis, tapi justru sikap natural inilah yang membuat mereka semakin tertarik lebih jauh.

Seolah memang mereka ditakdirkan bersama, seolah mereka memang tak kan pernah terpisahkan. Meski takdir terkadang suka melucu.

Senja itu mereka habiskan dengan saling bercerita hal yang menarik, saling berencana kencan dan memikirkan hubungan mereka di masa depan.

Masing-masing berharap akan selalu bisa bersama dalam setiap keadaan, saling menjaga hati untuk satu sama lain. Melengkapi kekurangan dan menjadikan kelebihan sebagai nilai plus. Bukan untuk menjadi pasangan sempurna, tapi menjadi pasangan yang lebih dari kata sempurna.

Lebih dari kata Sempurna ? Adakah itu. Entahlah itu yang setidaknya mereka impikan.

...

" Kamu mau ikut?" Tanya Off saat bersiap pergi di hari Sabtu seperti biasa.

Gun bengong,

" Aku serius, aku mau bagi sama kamu." Kata Off sambil tersenyum. Sedangkan Gun masih speechless.

" Ayo." Off menggandeng tangan Gun. Yah ia sadar mungkin Gun masih tak percaya akan ajakannya. Tapi dia serius kok.

" Kamu serius?" Tanya Gun saat mengajari langkah Off.
Off mengangguk.

Yah entahlah rahasia apa yang akan dibagi oleh Off, Gun jelas tak bisa menebaknya.

...

Dalam perjalanan aku hanya bermain ponsel, sedangkan Off fokus menyetir, aku tak tahu kemana arah pikirannya, hanya saja aku merasa bahwa ia terlalu tertekan.

Jujur saja, aku merasa bersalah, tak harus juga ia mengajakku hari ini, aku tak ingin dia hanya terpaksa berbagi.

Aku hanya ingin dia jujur pada hatinya.

Setelah mobil berhenti, mendadak jantungku berhenti sejenak.

Masalahnya ini mereka sampai di tanah pemakaman. Off membukakan pintu Gun, dan menyuruhnya keluar.

"Ayo, kok malah bengong." Kata Off lembut. Sedangkan Gun merasa tak karuan, kenapa Off mengajaknya kesini. Bahkan melangkah mengikuti Off dengan pikiran penuh tanya.

Cerita Tentang KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang