Off

1.4K 132 7
                                    

Author POV

Saat selesai jam terakhir, Gun mencari May untuk mengajaknya makan siang, namun saat ia melihat May sedang berjalan tergesa, ia jadi penasaran siapa yang sedang ditelpon oleh May.

" May." Teriak Gun lalu menghampiri May.
May terdiam lalu menyiratkan untuk Gun menunggu.
Setelah May menutup telpon, ia mendekat ke arah Gun.

" Ada apa?" Tanya May.
" Mau ngajakin makan siang, kamu sepertinya sibuk." Sindir Gun.
May tersenyum sebentar.
" Ini, telpon dari Off, dia minta tolong aku wakilin dia ikut seminar siang ini." Jawab May menjawab rasa penasaran pada Gun.

" Ohhh, kenapa dia harus minta tolong padamu?" Tanya Gun.
" Dia sedang sakit, demam." Jawab May lalu pamit pergi meninggalkan Gun.

...

Mendengar Gun sakit, mendadak mengusik hati Gun. Ia jadi bertanya-tanya sakit apa yah lelaki itu.

Saat perjalanan pulang, entah apa yang merasuki pikirannya hingga ia memutuskan membeli bahan makanan dan juga obat pereda demam.

" Aku kenapa jadi khawatir sama dia?" Tanya Gun tak mengerti.
Gun pun mulai memasak bubur untuk Gun dan memasak makanan untuk dirinya sendiri.

Setelah selesai ia pun memutuskan untuk makan dengan Off.

Gun memencet bel berkali-kali dan baru dibuka oleh Off, Gun tertegun karna untuk pertamakalinya, Gun melihat wajah Off memucat, itu membuat ia merasa simpati.

" Aku dengar kau sakit, jadi ku buatkan kau bubur dan kubelikan obat. " Kata Gun sedikit gugup.
Ia tak mengerti kenapa ia jadi merasa gugup didepan Off.

Off tersenyum lalu mempersilahkan Gun masuk.

Hal pertama yang terbersit di pikiran Gun tentang apartemen Off adalah, sangat berantakan.

" Makanlah buburnya, lalu minum obatnya." Kata Gun.
" Terimakasih Gun." Kata Off lalu mulai makan bubur buatan Gun.

Gun merasa kasihan, sakit dalam keadaan sendirian itu menyedihkan, dan Gun jadi ingin merawat lelaki ini.

Setelah memaafkan kesalahan Off yang menyakiti Bay, perlahan Gun mulai mengenal siapa Off Sebenarnya. Bahkan Off juga meminta maaf sudah menyakiti Bay.

" Kenapa apartemennya sangat berantakan?" Tanya Gun.
" Aku tidak pandai bersih-bersih. Ngomong-ngomong buburnya enak." Sahut Off.
Gun tersenyum mendengar pujian itu.

Tak perlu waktu lama untuk membereskan apartemen Off, setidaknya sekarang tempat itu terlihat manusiawi.

" Maaf sekali lagi jadi merepotkanmu berkali-kali." Kata Off sedikit merasa bersalah.

Gun tertawa kecil.
" Sungguh tak masalah." Kata Gun. Setelahnya Gun memakan makanannya sendiri.
" Jika kau kesepian dan butuh teman, jangan sungkan menemuiku. Aku bisa menemanimu makan atau saat kau butuh teman." Jawab Gun.
" Terimakasih lagi dan lagi, kau ini memang teman yang sangat baik Gun." Puji Off tulus.
Dan pujian itu tanpa disadari membuat semu merah dipipi Gun.

" Sama-sama." Lidah Gun terasa Kelu, entah kenapa bersama Off, dia jadi sedikit merasa nyaman.

Dan sepanjang hari itu Gun menemani Off, merawatnya bahkan mengompres Off hingga ia terlelap tidur.

...

Paginya, Gun terbangun dan mendapati ia sudah diatas ranjang Off dengan posisi memeluk Off.

Ia kaget karna ada diposisi seperti ini, bahkan detak jantung nya berdegup tak beraturan.

Gun mencerna apa yang terjadi semalam, hingga ia pun ingat kenapa ia bisa berakhir tidur sambil memeluk Off.

Flashback

Cerita Tentang KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang