****
Tringggggg!
Bel istirahat telah berbunyi, guru yang mengajar dikelas Risa mengakhiri materinya, ia pun melangkah keluar kelas.
Gadis yang sedang memakai earphone sambil mencoret-coret bukunya itu tidak menyadari bahwa bel istirahat sudah berbunyi dan guru pun sudah keluar, ia masih asik menggambar dan bersenandung.
Brakkk.
"RISA!!!" Bella menggebrak meja dan berteriak kepada Risa yang membuat Risa melepas earphone dan menatap Bella kesal.
"Brisik Bel, lo nggak liat masih ada gu- Loh kok sepii?" Risa melihat sekelilingnya sudah sepi dan tidak ada guru itu mengernyit kebingungan.
Bella memutar kedua bola matanya malas, "Bel istirahat udah bunyi kelesss.." Katanya sambil menyibakkan rambutnya.
Brakkk.
"APAAAAAA?! OH TIDAKKKK!!" Teriak Risa menggebrak meja seperti yang Bella lakukan tadi.
Bella hampir saja jantungan karena Risa menggebrak meja cukup keras ditambah teriakannya itu.
"Ayo kita ke kantin!!! GOOOO..." Ucap Risa bersemangat karena ia akan ditraktir oleh abangnya itu. Risa akan memesan apapun selama abangnya yang bayarin. Jarang-jarang kan Tian mau meneraktirnya padahal itu Risa yang buat perjanjian. Ia pun berlari ke kantin dan meninggalkan Bella yang dibelakangnya.
Setelah sampai di kantin, Risa melihat ke sekeliling kantin untuk mencari keberadaan Tian.
Setelah melihat ke pojok kantin baru ia menemukan abangnya itu, tapi kenapa ada mas Ob dan 2 kupret disana?"Anjir lo Ris.. lari cepet banget sihh.." Bella yang baru sampai itu berkata sambil ngos-ngosan.
Risa menoleh ke arah Bella, "Sori dori mori.. gue semangat banget tadi" Ia pun hanya menampilkan cengirannya.
Bella hanya mencebikkan bibirnya. Risa pun menarik Bella untuk menemui Tian.
"Bakso, mie ayam dan steak kentang, trus jus jambu nya satu. kalo lo lupa traktiran lo." Tanpa aba-aba Risa langsung menyebutkan nama makanan setelah ia mendudukkan diri disamping Tian dan diikuti dengan Bella yang duduk didepannya.
"Busettt badan kurus tapi makan banyakk" Celetuk Beno yang sedari tadi ada ditempat itu.
Risa menatap tajam Beno, "Bacot banget sih lo!" Ucapnya ketus.
"Lo nggak salah Ris? Makan sebanyak itu?" Timpal Raka. Risa hanya menghendikkan bahunya.
"Cepet bang pesen sana! Gue udah laper nih!" Tian yang mendengarnya hanya menghela napasnya, "Hemm" Tian bangkit untuk memesan makanan.
"Bang Tian?" Tian menoleh dan ternyata Bella yang memanggilnya.
Tian mengangkat satu alisnya, "Apa?" Tanyanya bingung.
"Sekalian pesenin juga dong, bakso sama jus jeruknya satu." Jawab Bella sambil menyengir. Tian mendengus kasar kemudian ia berlalu.
Risa yang melihat wajah masam abangnya hanya tertawa geli. Sekali-kali jadiin Tian babu.
Raka terseyum melihat Risa tertawa seperti itu dan begitupun dengan Regan yang disampingnya, ia hanya tersenyum tipis melihatnya.
"Rusa kalau ketawa lucu juga." Raka terkekeh kecil.
Risa mendelik kesal menatap Raka, "Nama gue Risa! Bukan Rusa!"
"Gue tau kok. Rusa itu nama panggilan gue buat lo"
Risa memutar kedua matanya, "Gajelas."
"Oh iya guys, besok kan tugas fisika harus dikumpulin, jadi kapan kita kerjainnya?" Ucapan Bella membuat semuanya menepuk kening, kecuali Regan.
![](https://img.wattpad.com/cover/180088416-288-k535147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad & Crazy
Teen Fiction[ SLOW UPDATE ] Risa Abelina, tidak semua orang yang mengetahuinya bahwa ia adalah seorang adik Septian Aditya, kapten basket SMA Cendrawasih. Risa itu hanya gadis biasa, ia tidak terlalu terkenal disekolahnya. Tapi ia gadis yang pintar walau kadang...