4. Insiden

31 10 16
                                    

Jangan lupa vote&comment guys:-*

°°°°°°

Setelah bel istirahat berbunyi dan menyelesaikan hukumannya itu, Risa langsung ngacir ke kantin karena Ia sangat lapar sedari tadi pagi ia belum sarapan sama sekali.

Saking laparnya, Risa sampai lupa dengan Raka yang tadi bersamanya di perpus itu.

Persetan dengan Raka, Ia sekarang sangat lapar dan Risa pun segera menghampiri Mang Ujang, si penjual bakso.

“Mang! Baksonya satu porsi terus kecapnya sedikit aja, Nggak pake sambel tapi pake saos trus jangan lupa bawang gorengnya banyakkin, Trus pake mie kuning jangan pake bihun, Oh iya sayurannya banyakkin Mang!” Risa langsung bercerocos sampai membuat Mang Ujang bingung melayaninya.

Atuh si eneng kalo bicara teh cepet teuing. Lier Mang Ujang teh.” Ucap Mang Ujang sambil memegangi kepala.

“Saya teh udah laper banget ini atuh Mang, yauda saya aja deh yang bikin kalo gitu” Mang Ujang mengangguk saja, Risa mulai mengambil alih lalu ia mengambil mangkok dan ia mulai meraciknya dengan tampang seakan-akan ia sudah biasa menyajikan bakso.

Mang Ujang melihatnya meringis, sepertinya Risa salah mengambil garam dan ia malah mengambil micin lalu menuangkannya beberapa sendok. Mang Ujang sempat ingin memberi tahu tapi Risa keburu selesai.

“Udah jadi! Nih Mang uang nya.” Ucapnya seraya menyodorkan selembar sepuluh ribuan ke Mang Ujang.

“Makasih Neng” Mang Ujang mengambil uang tersebut. Risa lalu membeli jus jambu terlebih dahulu. Setelahnya ia kembali ke meja.

Tanpa menunggu lama, Risa langsung melahap baksonya tapi seketika ia merasakan ada yang aneh dengan rasa baksonya itu. Tapi apa? Risa kek merasa ada micin-micinnya gitu?

Risa menepuk dahinya keras, “Bego! Lo malah masukin micin bukan garem..” Ucapnya, “Tambah bego dah gue” Risa melanjutkan ucapannya lagi.

Bodoamat lah. Sayang juga kalo baksonya dibuang. Mending ia makan saja sampai habis, toh perutnya masih lapar.

“RISA!!” Pekikan seseorang membuat Risa tersedak dan hampir membuang bakso yang ada dimulutnya.

Risa menatap orang itu kesal, “Ngagetin aja sih lo Bel.”

“Hehe, maaf” Bella hanya cengengesan lalu ia mendudukkan dirinya di samping Risa, “Lo kok ada disini sih Ris?” Tanya Bella keheranan karena ia kira Risa tidak masuk, ternyata Risa malah dikantin.

Risa yang sedang meminum jus jambu nya itu menoleh ke Bella, “Tadi gue telat, trus dihukum sama Pak kumis suruh bersihin perpus sampe jam istirihat.” Jelasnya.

“Baru juga berapa hari sekolah udah telat aja lo.” Bella berkata sambil memakan bakso Risa dan mendapati tatapan tajam dari Risa.

“Ebuset ini bakso apa kids jaman now, micinnya kerasa banget.” Ringis Bella sambil menampilkkan ekspresi seperti ingin muntah.

“Huahaha, maka nya jangan asal ambil bakso orang aja dong! Beli sono!” Risa mengibaskan tangannya ke Bella seperti mengusir.

Bella mencibik kesal kepada Risa, “Ihh jahat banget sih lo ngusir gue.”

“Emang gue jahat, wleee” Risa menjulurkan lidahnya meledek Bella.

Sad & CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang