Hay, jangan lupa vote & Comment nya :-*
°°°°°
Ceklekkk.
Pintu terbuka menampilkan sosok wanita yang menggunakan pakaian rapi. Maya berjalan menghampiri putrinya yang tengan tertidur nungging itu.
"Ya ampun anak gadis kok tidur nungging begini sih kamu Ris." Maya mengeleng-gelengkan kepalanya melihat putrinya tidur yang tidak enak di pandang.
"Risa bangun nanti kamu telat, sayang." Ucap Maya yang berjalan kearah jendela untuk membuka gorden.
Risa hanya bergumam saja dan tidak merubah posisi tidur nunggingnya itu, karena baginya tidur nungging itu posisi yang paling wenakkk.
"Kamu nggak liat sekarang jam berapa? Udah jam 7 sayang." Bohong Maya pada Risa agar putrinya itu mau bangun. Padahal sekarang baru jam 6 Pagi.
"iya mah 5 menit lag-" Seketika matanya melotot dan terbangun mendengar ucapan Maya. Buru-buru ia berlari ke kamar mandi.
Maya terkekeh pelan melihat Risa panik seperti itu. "Dasar, untuk anak." Guman Maya pelan, kemudian melangkah keluar dari kamar Risa untuk menyiapkan sarapan.
*****
Terlihat seorang lelaki yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya itu menghampiri sang mama yang sedang sibuk menyiapkan sarapan.
"Pagi Mah." Sapa Tian, Abang Risa sambil menarik kursi dan duduk dengan tangan yang di letakkan di atas meja makan.
Maya yang melihat anak sulungnya sudah duduk manis itu membalas sapaan Putranya "Pagi juga, Sayang." Sapanya balik.
Tian yang tidak melihat keberadaan Adiknya itu di meja makan bertanya kepada mamahnya, "Risa mana mah?" Tanyanya pada Maya yang sedang menyendokkan nasi goreng ke piringnya.
"Masih di atas, lagi siap-siap mungkin." Jawab Maya. Tian hanya mangut-mangut saja.
"SELAMAT PAGI SEMUAAAA."
Pucuk di cinta ulam pun tiba.
Sudah di pastikan lagi siapa yang berteriak seperti itu kalau bukan Risa. Risa berjalan kearah Maya dan Tian yang sedang menghusap-husap telinganya sakit akibat teriakan Risa.
"Gausah teriak bisa nggak sihh lo?" Tanya Tian dengan ketus kepada Risa yang terduduk manis di sampingnya.
"Terserah gue dong, mulut-mulut gue." Jawabnya tak kalah ketus dan memasukan nasi goreng ke mulutnya. "Ya tapikan telinga gue sakit ngedengernya." Ucap Tian sambil menoyor kepala Adiknya. Risa kesal kepalanya di toyor seperti itu mengadu kepada sang mama dengan wajah cemberut.
"Mama Abang tuh tangannya kasar main pukul-pukul kepala aku aja." Adunya kepada Maya yang terkekeh melihat putrinya cemberut.
"Tian kamu nggak boleh gitu dong sama adik kamu." Ucap Maya kepada Tian. Risa menjulurkan lidahnya meledek Tian.
"Dia nya aja lebay mah." Cibir Tian. Risa yang tidak terima cibiran Tian kembali berkata, "Ihh aku nggak lebay kali." Bantahnya.
"Udah-udah lebih baik kalian berangkat sekarang daripada telat nanti." Titah Maya kepada Tian dan Risa. Mereka memang satu sekolah jika Tian kelas XII, Risa sekarang kelas X. Menuruti perintah mamanya Tian dan Risa kemudian bangkit dari duduknya dan mengambil tas lalu menyalimi tangan mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad & Crazy
Teen Fiction[ SLOW UPDATE ] Risa Abelina, tidak semua orang yang mengetahuinya bahwa ia adalah seorang adik Septian Aditya, kapten basket SMA Cendrawasih. Risa itu hanya gadis biasa, ia tidak terlalu terkenal disekolahnya. Tapi ia gadis yang pintar walau kadang...