2. Pertemuan

31 11 11
                                    

Jangan lupa vote & Commentnya:*

°°°°°

“Nyapu-nyapu sendiri... Nyanyi-nyanyi sendiri...” Seorang gadis kini tengah bernyanyi sambil memegang sapu berjoget kesana kemari.

Memberhentikan nyanyiannya Risa pun mengoceh tidak jelas, “Kesel deh gue, gara-gara abis pup doang masa di hukum ke gini.” Gerutunya sambil menendang-nendang sampah.

Lelah, sedari tadi menyapu tidak selesai-selesai Risa memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon besar yang ada di taman.

Ya Allah, tolong Risa yang membutuhkan air dingin ini.” Ucapnya lebay.

Mendongakkan kepalanya ke atas pohon Risa terkejut karena ada seorang lelaki yang menggunakan seragam sekolah sama dengannya sedang terbaring disana. Risa mengerjapkan matanya berkali-kali dan memastikan bahwa ia tidak salah lihat.

Astagfirullah.” Ucap Risa takut kalau itu bukan manusia.

“Woyy lo siapa? Penunggu pohon ini yah?” Teriak Risa menimpuk lelaki tersebut menggunakan batu kecil agar ia terbangun.

Merasa tidurnya terganggu lelaki tersebut dengan sangat terpaksa membangunkan diri dan melihat seorang gadis tengah berteriak.

“Ck. Siapa sih!!” Lelaki tersebut berdecak kesal kemudian turun dengan meloncat ke arah Risa.

Risa sekarang bisa melihat jelas wajah lelaki tersebut, wajahnya tampan, hidung mancung, bibir merah alami dan bulu matanya yang lentik itu Risa terpaku sejenak melihatnya. Kemudian kembali pada dirinya yang cuek terhadap lelaki.

“Lo siapa?” Tanya lelaki tersebut heran kepada Risa.

Risa hanya diam tidak berniat untuk membalas pertanyaan lelaki tersebut, mengambil sapu dan melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai itu.

Lelaki tersebut menarik lengan Risa membuat Risa berhenti dan menatap lelaki tersebut.

“Oh nama lo Risa Abelina kelas X-IPA 1.” Ucap si lelaki itu yang melihat nametag di baju Risa.

“Kenalin gue Raka Agustino, kelas X-IPA 1 juga kok.” Ucap Raka menjulurkan tangannya kepada Risa.

“Udah tau.” Risa hanya menjawabnya Cuek.

“Kok lo tau, perasaan kita belum pernah ketemu.” Tanya Raka mengernyitkan dahi.

“Tuh.” Ujar Risa memandang baju raka dan menunjuk ke nametag Raka. Mengikuti pandangan Risa, Raka hanya mengangguk-anggukan kepala.

“Lo ngapain di sini? Jadi OB?” Tanya Raka melihat Risa yang sedang menyapu.

Tidak terima di bilang seperti OB Risa menjatuhkan sapunya dan melotot ke arah Raka yang hanya memasang tampang polosnya. Helloo gue yang cantik begini di bilang OB? siwer kali matanya. Batin Risa menggerutu kesal.

“Di hukum.” balasnya singkat.

“Lo sendiri ngapain tidur di atas pohon? Kaya nggak ada tempat lain aja.” Tanya Risa balik pada Raka yang sedang duduk sambil menekuk kedua lututnya.

Sad & CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang