9. sial

15 3 0
                                    

Allisya harus berhadapan dengan bu susi si guru BK,rasanya dia seperti disidang dipengadilan karena maling ayam tetangga.

"kenapa kamu bisa telat" ucap bu susi mengintrospeksi Allisya

"saya tadi abis dari uks bu" jawab Allisya

"ngapain kamu ke uks"

"makan. Ya ngobatin luka lah bu, mau ngapain lagi" ucap Allisya sambil menunjuk lututnya yang ditutupi perban

"kok bisa luka?" tanya bu susi

"saya kepeleset tadi pas lagi jalan, soalnya jalannya licin, gak mungkin saya tiba tiba jatoh tanpa sebab" ucap allisya memperjelas agar bu susi tidak banyak bertanya.

Bu susi hanya ber-oh mendengar penjelasan allisya

"ya tetap kamu saya hukum" ucap bu susi santai

"lah kok gitu bu, kaki saya kan lagi sakit masa tetep dihukum sih bu" protes Allisya

" walaupun kaki kamu luka, hukuman harus  tetap saya berikan, agar kamu jera dan tidak mengulanginya lagi, jadi hukuman kamu gak berat- berat amat kok cuma nanti sehabis bel pulang sekolah berbunyi kamu harus membersihkan taman belakang sekolah"

"apa?!" Allisya membulatkan matanya mendengar hukuman yang diberikan bu susi kepadanya, " hukumannya jangan yang itu dong bu" sungut Allisya" kalo hukumannya ibu nyuruh saya ngadem diperpus saya mau deh bu" ucap allisya menaik turunkan Allisya.

"enak aja! gak! Keputusan saya gak bisa di ganggu gugat" ucap bu susi memainkan jarinya ke kiri dan ke kanan menandakan penolakan.

"yaelah ibu gitu amat sama saya" ucap allisya sambil memperlihatkan Puppy eyes.

"mata kamu mau saya colok pake pulpen,rayuan kamu gak mempan buat saya" bu susi memberi senyum kemenangan atas siswinya.

Allisya langsung kembali ke posisi awal setelah mendengar ucapan bu susi yang akan mencolok matanya dengan pena.

Semua gara-gara lo Aksa, dasar tolol - batin Allisya

"Silahkan keluar"

Entah dua kata itu membuat Allisya merasa terusir, terkucilkan, terhianati, tersakiti.

Halah alay lo thor wkwkwk

"iya bu" ucap allisya langsung pergi

"ngapain balik lagi" ucap bu susi bingung

"mau salim dulu biar berkah" jawab allisya.

Setelah salim allisya langsung pergi ke luar.

Bu susi hanya menggeleng dan terus mengelus dada sabar, sampai tidak habis pikir dia punya murid gitu amat.

******

"Gila apa tu guru masa gue disuruh nyapu taman sekolah, iya kalo tamannya kecil ini udah gede, luas lagi bisa sampe kapan gue selesainya" gerutu allisya sambil menendang nendang benda yang ada didepannya, saat allisya sedang menendang sebuah botol, botol itu malah mengenai bagian belakang kepala seseorang. Orang itu meringis kesakitan sambil mengusap kepalanya. "aduh pake nimpuk orang lagi" batin allisya, malihat kejadian itu buru buru dia mengeluarkan ponsel miliknya dari saku lalu pura pura memainkannya sambil terus berjalan berusaha agar tidak ketahuan, malas juga kalau harus berurusan dengannya.

Orang yang terkena timpukan botol oleh allisya membalikan badan mengedarkan pandangan, ia menemui allisya yang sedang berjalan
Sambil memainkan ponsel miliknya.

Saat berjalan tinggal beberapa langkah lagi allisya akan melewati orang yang ditimpuknya, allisya langsung mempercepat langkahnya. Saat  hanya tinggal satu  langkah lagi  dia dapat melewatu orang itu. Tapi langkahnya terhenti, allisya merasa ada sebuah tangan yang memegangi pergelangan tangannya. Lalu allisya memastikan apa itu orang yang kepalanya ditimpuk oleh allisya, saat itu juga mata mereka berdua bertemu , sepersekian detikpun allisya langsung membuang muka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First Love Is Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang