tapi sayangnya, keputusan buat nolong han jisung waktu itu malah nyeret kamu ke sebuah skandal dating. jadi, gimana? nyesel?
[°• Sequel of One Month • Han Jisung •°]
ㅡ2019.
21/05/ 2019 ~ 31/05/2019
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan ngeluh gitu, dih! Dicabut rezeki mu sama Tuhan emang mau?"
"Ya enggak, lah!"
Aku ketawa-ketawa dengerin Jisung yang nelpon aku dari Korea. Di sana udah malem, sementara di sini masih sore. Jisung ngelapor, dia sibuk banget, capek, katanya mau punya surprise buat fans nya.
Pasti comeback.
"Bunda sama Ayah apa kabar? Aku belum bisa ke sana padahal konser kemarin sebenernya aku bisa aja sok tersesat lagi," katanya. Aku lagi-lagi ketawa dibuatnya.
"Kalo kamu nyasar ke rumahku aja gak apa-apa. Kalo nyasarnya ketemu fans gimana?"
"Iya, ya? Ih, goblok banget Han Jisung. Gak usah ditemenin."
Jisung ini kenapa, sih? Efek dari capek mungkin jadi agak bloon begini.
"Kamu capek ngapain, sih? Aku baca di artikel rumornya Stray Kids mau comeback. Beneran?" tanyaku. Di sana dia hanya terkekeh.
"Kalau photo teasernya udah keluar, kamu wajib liat aku. Aku ganteng parah di situ," ujarnya menyombongkan diri. Pipiku sampai pegel ketawa terus gara-gara dia.
"Yakin banget kalau ganteng. Masih gantengan Hyunjin daripada kamu!" balasku berusaha membuatnya kesal. Dia menggerutu di sana. Aku tambah gemas.
"Oke kita kemusuhan," katanya pelan lalu memutus sambungannya.
Aku diam, meratapi layar handphoneku yang lockscreennya moodboard anak Stray Kids. Full member. Biar adil. Selanjutnya aku ketawa ngakak, guling-guling di kasur, karena berhasil bikin Jisung marah.
Belum lagi apa katanya? Kemusuhan? Dia belajar darimana coba? Pasti liat-liat video yang lagi trending topic di Indonesia lewat explore instagramnya atau lewat twitter.
Emang Jisung itu... ah gak bisa didefinisikan. Aneh.
Belum lama aku meratapi lockscreenku, adzan maghrib berkumandang. Aku segera ambil air wudhu dan solat maghrib berjamaah di mushola rumah bareng Ayah dan Bunda. Mas Rayhan belum pulang dari pesantren.
Selesai sholat, aku makan malam sama-sama. Kadang sambil ngobrol juga ngomongin gimana hari ini. Ayah juga nggak lupa nanyain kabar Jisung di sana yang selalu aktif ngasih kabar ke aku. Dia gak berani urusan telpon-menelpon ke Ayah atau Bunda. Takut katanya. Selesai makan malam, aku balik lagi ke kamar karena dengar handphoneku bunyi terus.
Telepon. Dari Jisung.
"Apa?" sahutku.
"Kemana, sih? Lumutan nih nungguin kamu angkat."
"Habis makan, dih. Kenapa nelpon lagi? 'Kan masih kemusuhan?" ledekku. Dia berdecak kesal. "Kalo kemusuhan hp ku auto sepi. Daripada digangguin Minho hyung mending aku nelpon kamu."
Aku baru ingat akan sesuatu. Karena Jisung menyebut nama Minho, aku jadi kepikiran tentang kehadiranku yang apakah diketahui member Stray Kids atau tidak sama sekali. Aku pun bertanya pada Jisung mengenai hal ini.
"Sung," panggilku. Dia hanya berdeham. "Member Stray Kids pada tau aku nggak?" tanyaku.
Bukannya menjawab, Jisung malah ketawa nyaring di sana. "Hah? Tau kamu? Mimpi!" ejeknya.
Aku dongkol, salah nanya ke Jisung. Tau gitu aku mati penasaran daripada nanya ujung-ujungnya diejekin begini.
"Maap. Sebagian dari mereka tau kamu, kok. Chan hyung sama Minho hyung sih yang tau duluan, disusul sama Woojin hyung, Seungmin."
Mataku berbinar, "Hyunjin Hyunjin??" Aku berharap semoga Hyunjin tau aku.
"Nggak."
Jisung sialan.
"Beneran. Changbin hyung, Hyunjin, Felix, sama Ayen nggak tau kamu. Aku udah bikin kesepakatan sama empat member tadi supaya nggak bocorin ke siapa-siapa perihal kamu sama keluargamu."
Aku manggut-manggut. Gak apa-apa. Yang penting sebagian dari mereka tau aku.
"Udahan gih nelponnya, ngumpul sama mereka. Nanti malah kemusuhan beneran lo gara-gara kamu lebih sering nelpon aku ketimbang ngumpul sama temen kamu yang udah kayak keluarga," kataku.
Dia ngelak, "Kamu 'kan juga keluargaku. Gimana, sih?"
Iya-iya. Aku salah lagi.
"Ah pokoknya ngumpul sama Stray Kids aja sana! Prioritas nomer tiga setelah Tuhan sama orangtua. Aku itu belakangan aja!"
Dia terkekeh pelan, "Ya udah, iya. Aku tutup. Jangan lupa liat photo teasernya, ya!"
Sambungannya dia putus. Aku guling-guling lagi di kamar sambil melukin poster gede gambarnya Jisung era District 9. Lebih suka dia rambut gelap natural daripada diwarnain yang ngejreng gitu.
Mirip cupang ombre.
Tapi gitu-gitu kangen juga karena udah lama gak ketemu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☄°•°○
Supaya lebih mendalami, baca [One Month • Han Jisung] dulu yuk!