P

1.3K 133 26
                                    

Loving you never was in the plan
I'm a fool for wantin'
Can't you see that I'm falling, falling for you
And it's crazy the things I would do for us

Jinyoung jadi orang yang mengurung dirinya sendiri, dia agak sedikit depresi.

Jangan tanya Mark kemana, dia udah balik ke Korea. Akibat kena bogeman dari Yugyeom.

"Kak Jie... Makan yuk, udah aku masakin nih..." Yugyeom mengetuk pintu kamar Jinyoung

Jinyoung membuka pintunya, lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan

Yugyeom tersenyum miris, roomatenya ini bener-bener berubah.

Keinginan dia sekarang gak pingin pulang atau kembali ke Korea. Rasanya malu

"Kak... Udah jangan difikirin... Maafin kakakku, kakaku emang bangsat"ucap Yugyeom

"A-aku tidak memikirkannya..." Jawab Jinyoung terbata.

Ketakutan tengah melandanya. Dia harus cepat-cepat memastikannya.

Jinyoung dengan cepat melahap makanannya, meski perut dan moodnya menolaknya. Yugyeom tidak boleh tau.










>>>

Jinyoung tengah di rumah sakit kandungan sendirian. Dia terpaksa berbohong pada Yugyeom dan Brian. Menunggu jawaban dari dokter yang memeriksanya.

"Saya tau, ini cukup aneh, tapi percayalah... Ini sungguh terjadi pada anda tuan.... Anda hamil, umurnya baru lima hari, ini masih terlalu dini..." Ucapan sang dokter membuat Jinyoung membelalak terkejut.

Dia tengah dilema saat ini meremat kertas hasil pemeriksaannya.

"Maafkan aku... Maafkan aku.... Aku tidak bisa melakukan ini, aku- aku...."

"Jangan gugur kan kak!!!" Jinyoung terkejut melihat Yugyeom disana berdiri tidak jauh darinya.

"Yu-yugyeom!! Kenapa kau disini?" Jinyoung membulatkan matanya,

"Kumohon, jangan berfikir untuk mengugurkannya...itu keponakanku.... Jangan gugurkan..." Yugyeom tiba-tiba saja berlutut dihadapannya

"Maaf Yugyeom..... A-aku sudah menyutujuinya... Hiks.... Aku aku akan mengugurkannya..... Aku tidak bisa hamil sekarang gyeom.... Keluargaku membutuhkanku agar segera lulus dan bisa membantu mereka.... Maafkan aku Gyeom...." Ucap Jinyoung ditengah isak tangisnya

Yugyeom tidak tega melihatnya,

"Kumohon kak... Aku akan membantumu,,, tapi sungguh.... Jangan gugurkan, dia tidak bersalah kah..."

Jinyoung tetap menggelengkan kepalanya, hingga seorang suster memanggilnya. Malepregnant merupakan suatu keistimewaan tapi juga membahayakan bagi yang mengalaminya, karena tidak sama dengan femalepregnant. Agak sedikit rentan.

Jinyoung memutuskan untuk menggugurkan bayi yang dikandungannya. Yugyeom menggeram marah. Kakaknya memang lelaki brengsek. Dia tidak bisa menyalahkan Jinyoung sepenuhnya. Kakaknya juga bersalah disini.

Bahkan Jinyoung sekarang sangat tertutup, tidak ingin bersentuhan dengan lelaki lain, bahkan Brian pun yang dekat dengannya, Jinyoung menghindarinya.




Hari hari Jinyoung lalui dengan penuh duka cita, tak jarang setiap malam Jinyoung menangis sambil mengusap perutnya yang kosong karena keegoisannya mengugurkan bayinya.

"Kak Jinyoung.... Sudah jangan menangis lagi,,,, ayo jalan, London sedang rame malam ini..." Ajak Yugyeom... Tidak tega melihat Jinyoung begitu

"Aku tidak ingin kemanapun Gyeom..."

Into Deep (MarkJin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang