1 • Pertemuan di TransJakarta

753 45 3
                                    

Hidup di zaman sekarang ini, atau yang sering disebut dengan generasi zaman now, tidak mungkin tidak akrab dengan yang namanya teknologi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup di zaman sekarang ini, atau yang sering disebut dengan generasi zaman now, tidak mungkin tidak akrab dengan yang namanya teknologi. Perkembangan teknologi di Indonesia berjalan secara pesat, meski tidak sepesat negara maju lain, tetapi mampu mendapat apresiasi dari dunia. Dengan berkembangnya teknologi, tentu bidang informasi, komunikasi, dan transportasi ikut berkembang, karena teknologi sangat berperan dalam kemajuan tiga bidang tersebut. Bisa dilihat dari hal kecilnya, seperti koran. Kini orang tidak perlu membulak-balik kertas buram berukuran sekitar 33 cm x 55 cm yang memakan ruang ketika dibaca demi mendapat berbagai informasi. Cukup dengan menekuri gadget, koran bisa dibaca dalam laman online.

Dalam bidang komunikasi, sudah banyak aplikasi chatting yang menjanjikan bertukar pesan tanpa mengeluarkan pulsa setiap pesan yang dikirim. Kita hanya cukup tersambung internet—bisa kuota yang dibeli ataupun wifi, dan tara! Kita bisa betukar pesan sampai ke ujung dunia sekali pun tanpa bayaran mahal.

Jangan lupakan bidang transportasi. Yang dulunya kita harus berjalan jauh untuk mencari pangkalan ojek, menunggu sembari melambai-lambaikan tangan berharap ada taksi yang kosong, harus keluar tempat singgah untuk membeli makan, kini dengan teknologi semua kesulitan itu sudah di rangkum dalam satu aplikasi. Tinggal pilih opsi mana yang kita inginkan, kemudian segalanya menjadi kelewat lebih mudah.

Untuk argumen yang terakhir, Kyra bukan orang yang terlalu tergantung dengan itu. Bukan pula dia pengendara atau pemilik supir kendaraan pribadi. Dari pada itu, dia lebih suka berjalan, mencari halte terdekat, menunggu bus dengan rute tujuannya datang, lalu menikmati beruntung atau tidaknya dia untuk mendapat tempat duduk di TransJakarta.

Seperti pagi ini, dengan suhu yang semakin meningkat karena cahaya matahari semakin terik, Kyra berdiri berpegangan pada handgrip di atasnya. Pendingin udara di TransJakarta pun tidak terlalu terasa sebab padatnya lautan manusia yang memiliki rute yang sama dengan Kyra.

Halte selanjutnya adalah halte yang akan Kyra turuni, kemudian dia bisa menghirup udara segar. Kalau bukan karena ada kuliah pagi—dan bonusnya lagi didoseni oleh dosen killer, Kyra tidak mungkin sekuat ini untuk bertahan diantara banyaknya manusia. Untung saja Kyra bukan pemilik tinggi badan yang dibawah rata-rata, sehingga dia bisa lebih mengontrol benturan pada badannya.

Seharusnya semenguntungkan itu.

Namun Kyra merasakan sedari tadi ada yang menyenggolnya secara tidak wajar. Seorang cowok di belakangnya. Awalnya Kyra hanya menengok sekilas dan menggeser tubuhnya sedikit menjauh. Tetapi cowok tersebut, dengan menggunakan topi hitam yang kelewat turun serta jaket denim, masih terus menyenggol Kyra, membuat Kyra risih. Sampai pada di mana bus mengerem cukup dalam pada lampu merah, cowok itu benar-benar menjatuhkan kepalanya pada bahu Kyra. Merasakan itu, dua detik kemudian Kyra langsung menghadiahi gebukan di kepalanya menggunakan totte bag di bahu lainnya.

"DASAR MESUM!" Kyra menjerit, membuat seisi Trans Jakarta menengok dan Sang Tersangka terlonjak kaget.

"ADAW! ADA APA?! Kok gue digebukin?!" Cowok itu mengaduh.

See The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang