4 • Cahaya Matahari Sore

262 16 3
                                    

Penyebab Kyra duduk termangu di kursi selasar kampusnya adalah karena Kyra sebenarnya tidak memiliki rencana lain selain mengumpulkan tugas esai Pak Handoko siang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penyebab Kyra duduk termangu di kursi selasar kampusnya adalah karena Kyra sebenarnya tidak memiliki rencana lain selain mengumpulkan tugas esai Pak Handoko siang ini. Sedari tadi dia hanya membuka akun instagram-nya sembari berpikir akan kemana tujuannya setelah ini. Tentu rumah bukan pilihannya. Rasanya nanggung aja gitu, udah keluar gini malah cuma untuk ngumpul tugas dan langsung pulang. Tetapi tidak lama dari kegalauan Kyra, ada notifikasi penyelamat di ponselnya.

Niken Shakila: Masalah curhatan gue kemarin, hari ini bisa meet up?

Dengan cepat Kyra membalas.

Kyra Tatyana: Bisa banget! Mau di mana?

Niken Shakila: Gue lagi di daerah Blok M, sih.

Kyra Tatyana: Ah, gue di kampus nih. Sency, gimana? Tengah-tengah, tuh.

Niken Shakila: Oke, deal. 30 menit lagi ya?

Kyra Tatyana: Sip!

Terdengar sedikit lebay, namun Kyra kegirangan karena akhirnya dia tidak gabut. Nggak apa-apa, deh, dengerin orang curhat. Lumayan juga nggak ke Sency sendirian banget. Tidak ingin membuang waktu lama, Kyra memutuskan untuk langsung ke halte dan menuju Sency.

Walaupun besok weekend, Sency tidak terlalu sepi namun juga tidak seramai itu ketika Kyra tiba. Maklum ini masih siang. Kyra langsung saja mengabarkan Niken kalau dia sudah di Sency dan akan menunggu di salah satu gerai milk tea.

Setelah mendapati kabar kalau dalam lima menit lagi Niken akan sampai, Kyra memesan salah satu varian minuman favoritnya di kasir, lantas duduk di kursi sebelah pagar kaca pembatas sembari melihat ke sekitarnya. Jujur, selain kopi, milk tea selalu membuatnya bahagia, malah terkadang membuatnya menjadi super excited. Karena saat ini dia ingin mengunyah sesuatu, pilihannya jatuh pada milk tea dengan bulir bulir pearl dan pudding. Oiya, dia belum makan sih, jam sudah menunjukkan pukul satu lewat sepuluh menit. Mungkin dia akan makan setelah ngobrol dengan Niken.

Mata Kyra mengedar, para pengunjung mayoritas adalah orang seumurannya atau lebih tua lagi darinya. Kebanyakan, orang-orang pacaran atau hanya sekedar hang out sama sahabat karibnya.

Kalau kalian bilang Kyra ngenes karena jomblo, ya sedikit sih. Tapi dia tidak ingin pacaran, walau sesekali juga ingin nyender manja dan cubit-cubit gemes sama pacar. Tapi terkadang tidak ingin juga. Sesekali dia berpikir menjadi independent woman lebih menyenangkan. Dan yang paling utama, tentu saja tidak bikin sakit hati. Tapi juga ya jiwa jomblonya ada saja kalanya berteriak.

Tak lama dari Kyra memperdebatkan apa yang sebenarnya dia inginkan, matanya bertubrukan dengan mata Niken, sontak Kyra tersenyum dan melambaikan tangannya. "Sini!"

See The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang