3 • Hutang

389 30 3
                                    

Semalam sungguh malam yang melelahkan bagi Kyra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semalam sungguh malam yang melelahkan bagi Kyra. Mendapatkan shift ketika ada live music di kafe tentu membuat tenaganya terkuras lebih banyak dari biasanya. Bukan sebuah keterkejutan lagi bila Over The Light kedatangan pengunjung yang selalu mampu memenuhi seluruh meja ketika malam live music. Tetapi semalam sedikit berbeda.

Pengunjung yang sudah duduk dan menonton live music lebih betah berlama-lama menikmati waktu di Over The Light. Sebenarnya tidak ada masalah mereka mau berlama-lama, mengingat mereka juga terus memesan minum dan cemilan ketika pesanan sebelumnya sudah habis sembari menikmati live music. Namun yang terus mengganggu pikiran Kyra dan cukup sulit untuk dia akui adalah jelas satu alasan para pengunjung menjadi lebih betah, yaitu karena penampilan band milik Sangga dan teman-temannya—well, Kyra tidak tahu apa nama band mereka dan apakah mereka punya nama atau tidak.

Tetapi terlepas dari punya nama atau tidak, tetap saja band milik Sangga dan teman-temannya itu mampu menyihir semua penonton, termasuk Mas Aji. Bos Kyra tersebut terus tersenyum memandangi band milik Sangga dan pengunjung secara bergantian, merasa puas dengan janji yang Sangga katakan kalau pengunjung tidak akan tidak menikmati permainan mereka. Omongannya benar-benar terbukti.

Sebenarnya Mas Aji memang tipe bos yang suka mengapresiasikan penampilan band live music dengan senyuman merekah, sebab semua yang bermain ketika live music selalu mampu membuat kafe lebih ramai. Akan tetapi semalam lagi-lagi berbeda, biasanya dia hanya akan berkata 'good job' dengan senyuman, tetapi dengan Sangga semalam Mas Aji bahkan sampai memberi dua jempol dan tepuk tangan yang menurut Kyra terlalu berlebihan.

Kyra tidak tahu pasti apa penyebab mereka bisa tampil semenarik itu sehingga para pengunjung bisa betah. Namun menurut Kyra pribadi, hng ... sejujurnya memang permainan mereka sebikin nyaman itu, terutama suara Sangga-Si-Orang-Mesum-Di-Bus yang Kyra tidak duga bisa seenak-untuk-didengarkan itu. Siapapun yang mendengar tidak mungkin tidak dibuat ikut bersenandung, mengangguk-anggukan kepala, atau hanya sekedar diam mendengarkan sembari menyeruput segelas latte.

Haah, sudah berapa kali Kyra memuji Sangga? Apa yang ada di pikirannya itu, membuat Kyra menggeleng-gelengkan kepalanya keras.

Tunggu dulu. Menggeleng-gelengkan kepala? Tetapi kini mata Kyra sedang ... terpejam?

Sontak Kyra melebarkan mata hanya untuk mendapati tangannya yang menjadi bantalan kepalanya di meja belajar. Kertas yang berserakan di hadapannya menyadarkan kalau dirinya ketiduran sesudah menyelesaikan esai tambahan dari Pak Handoko semalaman suntuk sampai jam tiga pagi.

Ketiduran. Bahkan di alam bawah sadarnya pun dia memikirkan dan memuji Dedemit Serangga itu? Kepala Kyra benar-benar harus dibenturkan ke meja belajar.

Kepalanya menengok ke arah jam yang ada di belakang tubuhnya, sudah pukul sembilan pagi. Cahaya matahari sudah memaksa masuk ke kamar Kyra yang jendelanya masih tertutup. Hari ini Kyra tidak ada kuliah, sehingga dia tidak kelabakan akan terlambat kuliah. Namun ketidak-adaan jam kuliah hari ini tetap saja tugas esai tambahan Pak Handoko memaksa dirinya harus tetap ke kampus. Beliau memang memerintahkan Kyra mengumpulkan esai tambahan itu keesokannya, yaitu hari ini, selambat-lambatnya setelah jam salat jumat berakhir. Memang dosen Kyra segila itu.

See The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang