d e l a p a n b e l a s

2K 272 165
                                    

TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!😭

I'M BACK GUYS!!!
Berapa lama aku menggantung ff ini? Haha.
Ada yang kangen?

Sebelumnya, big thanks buat KuahOpor yang udah balikin mood aku dalam nulis, yang udah nanggepin tiap aku curhat, yang selalu support aku disaat kaka tau masalah yang lagi menimpa aku. Mekasih yah kak, tiap hari aku spam baik di IG, WA dan sosmed kaka yg aku tau, mekasih banget❤️ berkat kaka aku siap untuk nulis dan lanjutin semua cerita aku yg terbengkalai😭

°°°°°

Hi word i have not learned yet
I think I know a little bit now
Wait alone
My breath is breathless...

Jungkook semakin menekan tubuhnya pada tubuh Yerin yang kini terhimpit dalam kukungannya. Gadis itu tak bersuara sedikitpun saat Jungkook semakin gencar dalam mencium area lehernya.

Mata Yerin hanya mampu mengeluarkan air mata akibat perlakuan Jungkook yang sangat menyakiti hatinya. Susah payah menggigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan suara desahan akibat perbuatan Jungkook. Yerin tidak pernah menyangka bahwa Jungkook akan melakukan hal keterlaluan seperti ini.

Jeon Jungkook adalah laki-laki terbaik yang Yerin kenal, bahkan dulu saat masih berstatus sebagai sepasang kekasih Jungkook tidak pernah menyentuhnya lebih jauh selain mencium bibir ranum miliknya. Kini, dalam pengaruh anggur dengan kadar alkohol yang sedikit Jungkook berubah menjadi mengerikan untuk Yerin.

"Yerin ..., eungh ...." Suara lembut Jungkook tak lagi menggetarkan hati Yerin, beralih semakin deras isakan tangis gadis itu.

"Hiks ...."

Bibir Jungkook berhenti bergerak diatas kulit Yerin saat isakan itu lolos dari bibir Yerin. Laki-laki itu seakan tertampar bahwa ia sudah menyakiti Yerin sangat dalam. Jungkook menarik tubuh Yerin dalam dekapannya, menumpu dagu diatas bahu Yerin dan kembali terisak.

"Maaf ..., maaf, aku pasti menakutimu." Bisik Jungkook menyesal. Mengeratkan pelukannya pada tubuh Yerin yang terasa bergetar.

Jungkook memaki diri sendiri karena membuat gadis yang paling ia cintai ketakutan seperti sekarang. Tak henti kata maaf dan menyesal mengalun dengan merdu. Yerin masih terisak, rasa takut masih menguasai dirinya mengingat bagaimana Jungkook menjadi sosok menyeramkan sesaat lalu.

Perlahan tangis Yerin mereda, ia mendorong keciltubuh Jungkook agar melepas pelukan mereka. Wajah sembab serta mata merahnya menatap sendu kearah Jungkook yang terlihat sangat menyesal.

"Kook ..., jangan temui aku lagi." Lirih Yerin.

Tentu, Jungkook terkejut. Laki-laki itu segera menyentuh kedua bahu Yerin. Mengguncangnya secara halus seakan menyadarkan Yerin setelah kalimat paling menyakitkan itu keluar dari mulut gadis yang teramat ia cintai.

"Tidak. Aku tidak akan dan tidak ingin." Tegas Jungkook mulai mencengkram bahu Yerin erat, menahan emosi yang siap meledak. Jungkook tidak ingin lepas kendali seperti tadi, beruntung ia masih sadar. Kalau tidak, mungkin Yerin sudah membenci dirinya seumur hidup.

Yerin menggeleng kecil, jemari mungilnya menyentuh pipi Jungkook. Mengusapnya secara perlahan, menghapus sisa air mata yang ikut membasahi pipi Jungkook yang terlihat tirus.

"Selamat tinggal, Kook." Lirih Yerin melepas cengkraman tangan Jungkook dibahunya yang tiba-tiba melemas.

"Yerin ...." Lirih Jungkook saat Yerin secara perlahan berjalan meninggalkannya. "Yerin, dont, please." Kata Jungkook berusaha meraih jemari Yerin.

FAKE LOVE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang