e m p a t b e l a s

1.3K 271 109
                                    

TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!😡


○○○○○

Yerin dan Jungkook saling menggenggam tangan satu sama lain. Mereka saling melempar senyum, tatapan hangat dan rindu membiar indah dalam pandangan. Hampir setengah hari lamanya perjalanan akhirnya burung besi itu mendarat dengan sempurna dibandara Seoul.

Selama didalam pesawat Jungkook dan Yerin saling bercerita bagaimana keseharian Jungkook setelah diangkat menjadi CEO diperusahaan, menjalani hari dengan amarah yang setiap saat dirasakan dan bagaimana pertengkarannya dengan Eunha setiap saat. Jungkook merasa itu semua membuatnya merasa tertekan dan stress setiap kali melihat Eunha menangis dan menuntut hal-hal yang mungkin tidak akan pernah Jungkook lakukan.

Yerin menyimak semua cerita yang diutarakan oleh Jungkook, terkadang ia memberi respon seadanya dan menenangkan Jungkook saat laki-laki itu mulai tersulut emosi. Yerin cukup memaklumi mengapa Jungkook seperti itu tapi ada saat dimana Yerin tidak suka mendengar Jungkook terlalu menyalahkan Eunha atas kejadian yang menimpa mereka.

Pun Yerin memberi nasihat pada Jungkook bahwa tidak semua yang laki-laki itu pikirkan benar. Yerin selalu yakin dibalik semua masalah yang menimpa mereka akan selalu ada hal baik yang akan datang. Yerin mengatakan pada Jungkook untuk menerima semua keadaan akan tetapi Jungkook tidak bisa. Ia masih bermusuhan dengan keadaan.

Yerin menghentikan langkah saat melihat sepasang kekasih yang sangat ia kenal tengah berdiri diperbatasan pintu kedatangan. Senyum Yerin merekah ia melangkah mendekat kearah sepasang kekasih yang tak lain adalah Sowon dan Seokjin. Sahabatnya.

Tapi, langkah Yerin terhenti saat merasakan genggaman tangan Jungkook masih tersemat dijemari mungilnya. Yerin membalikan tubuh menghadap Jungkook, menatap jemari mereka lalu melepasnya dengan lembut.

"Sebaiknya kita berpisah disini, Kook." Kata Yerin.

Jungkook menghela nafas pelan, menyadari bahwa Yerin tidak ingin Jungkook dan Sowon untuk bertemu. Pun Jungkook sangat tahu apa yang terjadi jika ia bertemu dengan Sowon.

"Aku pasti merindukanmu." Kata Jungkook lalu membawa tubuh Yerin dalam dekapannya, memberi kecupan hangat dipucuk kepala Yerin.

Gadis berponi itu terkejut dengan refleks mendorong tubuh Jungkook, membuat laki-laki itu menunduk merasa sedih akan penolakan gadis yang ia cintai.

"Maaf ..., a-aku---"

"Tak apa." Potong Jungkook tak membiarkan sebuah alasan terdengar olehnya. Jungkook paham mengapa Yerin seperti itu. "Sampai jumpa, Rin." Kata Jungkook lalu melangkah pergi.

Yerin menatap punggung Jungkook yang menjauh, merasa bersalah pada laki-laki yang sejujurnya masih tersimpan rapi didalam hatinya. Tapi, Yerin yakin yang ia lakukan adalah hal benar. Tak seharusnya ia membiarkan suami wanita lain terlalu dekat dengannya, pun Yerin sadar bahwa ia sudah dimiliki laki-laki lain.

"Yerin ...." Pekik seorang gadis dengan suara yang keras. Yerin menoleh melihat Sowon yang meloncat kecil seraya merentangkan kedua tangannya.

Yerin segera berlari mendekati Sowon dan saat tiba dihadapan gadis tinggi itu Yerin langsung memeluk tubuh Sowon begitu erat. Mengatakan betapa ia sangat merindukan sahabatnya itu. Dua gadis yang bersahabat lama itu tak peduli akan perhatian orang lain karena suara dan perilaku yang mereka perbuat.

"Ahh, aku sangat merindukanmu." Kata Sowon lalu melepas pelukannya. "Kau tampak lebih baik dari sebelumnya, apa Taehyung yang merubahmu?" Kata Sowon mulai meledek Yerin dan sepupunya yang masih tertinggal di London. Yerin memukul lengan Sowon kesal, wajahnya bersemu malu.

"Sayang, jangan meledeknya. Kau mau melihat pipi bulatnya meledak karena memerah?" Kini Seokjin ikut meledek Yerin.

"Kalian ...." Geram Yerin.

FAKE LOVE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang