DUA PULUH SATU

1.4K 53 11
                                    

Hai guys, aku mau nanya dong sama kalian. cerita ini butuh revisi ngga? kalau iyaa komen dong, aku mau memperbaiki sedikit kata/kalimat yang agak aneh/alay hehew. maklum waktu dulu aku masih smp buat ceritanya, masih amatiran juga. mungkin nanti aku akan ubah sedikit nama, tempat dll.

Pagi hari yang cerah, naufal sudah siap dengan seragam dan hoodie merahnya yang melekat di tubuhnya, ditambah rambut acak-acakkan yang membuatnya begitu tampan. saat ini ia sedang berada di depan rumah sang kekasih.

Seorang gadis keluar dari rumahnya, dengan langkah santai ia menghampiri naufal

"pagi fal" sapa zeva dengan senyum manis di bibirnya

Naufal tersenyum, ia senang melihat zeva tersenyum manis seperti itu, tapi itu hanya berlaku untuk naufal tidak untuk orang lain.

"pagi juga ze, udah siap berangkat?" tanya naufal sambil memakai helm full facenya

"udah ayo berangkat, nanti keburu kesiangan" balas zeva sambil naik ke atas motor ninja naufal

Mereka pun meninggalkan rumah zeva, kemudian membelah jalanan kota bandung yang sangat sejuk, karena malam habis turun hujan

Sesekali mereka tertawa bersama dan sesekali zeva memukul pundak naufal karena kesal

Lucu sekali mereka.

Sesampainya di sekolah zeva dan naufal langsung memasuki kelas mereka, disana sudah ada sahabatnya yang sedang berkumpul sambil bersenda gurau

"wes wes baru dateng lu?" tanya gibran saat melihat dua sejoli baru memasuki kelas

naufal mendelik kesal

"ya lu liat aja, gua baru masuk kelas ya tandanya baru dateng" terkadang sahabatnya ini gibran memang suka bego. maklum

gibran tertawa pelan

"bener juga, maap bos. maklum masih pagi" gibran hanya menyengir kuda

"punya temen gini amat, heran gua" ali dan yang lain terkekeh pelan melihat kelakuan gibran

"eh iya ze, lu udah ngerjain tugas biologi?" tanya shafira ditengah-tengah canda

zeva menatap shafira bingung

"emang ada ya pir?" zeva mengerutkan keningnya tanda tidak tahu. shafira menepuk jidatnya

"lu kemana aja, ada tau tugas. pasti belum ngerjain ya kan?" tanya shafira tepat sasaran

"pasti jalan sama naufal tuh" timpal akilla sambil menunjuk naufal dengan dagunya

naufal yang dituduh hanya menatap akilla datar. sementara zeva, ia membuka tasnya dan mencari buku tugas biologi namun nihil buku tugasnya lupa ia bawa.

lalu bagaimana nasibnya, guru biologinya adalah guru killer, dia tidak segan-segan memberi hukuman bagi yang tidak mengerjakan tugas.

zeva menatap sahabatnya bergantian dengan muka memelas, ia meminta bantuan kepada sahabatnya. namun yang dilakukan mereka hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tahu, namun naufal tiba-tiba keluar kelas sambil menarik lengan zeva lembut. naufal membawanya ke taman belakang yang jarang di datangi siswa apalagi guru.

"diem aja disini, aku temenin kamu" ucap naufal sambil duduk bersender di pohon, udara di taman belakang sangat sejuk. zeva mengerutkan keningnya

"kita bolos fal?" tanyanya sambil ikut duduk di samping naufal, naufal mengangguk.

"daripada kamu dihukum, aku gak mau kamu dihukum. mending bolos sambil menghindar dari hukuman" ucap naufal santai, kemudian ia tiba-tiba meluruskan kedua kaki zeva lalu kepalanya ia taruh di paha zeva

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang