godaan

1.1K 68 8
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 13.30. Diva bergegas siap-siap untuk turun ke restoran hotel. Kali ini ia memutuskan mengenakan blouse berwarna peach dan rok berwarna krem selutut. Rambutnya ia kuncir kebelakang. Membuatnya terlihat sangat cantik siang itu.

Perlahan Diva menutup pintu kamar hotelnya. Sembari matanya melirik kepintu kamar sebelah.

"Tidak ada suara...apa pak bos sudah turun duluan?atau jangan-jangan ketiduran?!"batin Diva.

Akhirnya ia mengambil keputusan untuk mengetuk pintu kamar sang direktur, karena ia pikir ini sudah menjadi sebagian tanggung jawabnya.

"Tok...tok...tok..." Diva menunggu untuk beberapa saat dan masih belum ada respon.

"Humm..baiklah kita coba sekali lagi".

"Tok..tok..tok..pak Yudha...". Masih hening tidak ada suara.

"Ok. Berarti beliau sudah menungguku dibawah, sesuai dengan predikat beliau  si perfeksionis!" gumam Diva.

Diva berbalik badan dan melangkahkan kakinya, seketika itu juga terdengar bunyi pintu terbuka.

"Masuk...". Suara yang memerintah Diva itu mulai terdengar familier ditelinganya. Suara serak dan dalam yang bisikannya masih terngiang dengan jelas ditelinga Diva.

"Apa?!ternyata beliau ada didalam!"Diva merengut dan mengernyitkan kedua keningnya.

Sosok laki-laki itu terlihat mengenakan kemeja berwarna navy dan celana hitam yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Ia terlihat sedang menelpon seseorang.

Diva hanya berjalan dengan canggung mengiringi sang direktur masuk kekamarnya. Matanya melirik kekasur yang berukuran besar ditengah ruang.

"Ya ampun Diva!dari semua barang yang ada dikamar ini kenapa fokusmu malah kekasur itu!nakal!"batin Diva menjerit dan seketika itu juga wajahnya langsung memanas.

Terdengar sang direktur berbicara dengan lembut dengan seseorang diujung ditelpon.

"Iya, honey. Aku balik 2 hari lagi. Yang sabar ya.." senyum merekah terlihat mengembang diwajah sang direktur.
Senyum yang selama ini tidak pernah Diva lihat sebelumnya.

Seketika imajinasi liar Diva pun bermunculan.
"Heh. Jangan-jangan itu cewek simpanan direktur?atau...memang itu pacarnya direktur?!! Pantas saja direktur belum turun kebawah, ternyata masih asik menggombal cewek!!".

Pupil mata Diva mengecil. Diantara rasa terkejutnya terselip sedikit kekecewaan yang berusaha ditentangnya.

"Yah apa urusannya denganku?yang penting aku menunjukkan performa kerjaku yang baik!agar secepatnya diangkat menjadi pegawai tetap!"

Sang direktur menaruh handphonenya diatas lemari kabinet kecil disamping kasurnya. Dan tiba-tiba duduk diatas kasur yang terlihat sangat empuk itu.

"Sini...pasangkan dasiku..." ucap sang direktur menyeringai.

Diva terkejut bukan kepalang. Kepalanya bergerak cepat kekiri dan kekanan."ya Tuhan, cobaan apa lagi ini?! Barusan aku mendengar direktur memanggil honey dengan perempuan lain. Trus ini apaa!!" batin Diva berkecamuk.

"Pak Yu...Yudha..bisakah anda berdiri??" Diva mencoba membuat zona amannya. Ia tidak sanggup memasangkan dasi jika harus dengan posisi sang direktur duduk diatas kasur seperti itu.

"Hei, kamu gak sadar tinggi badanku berapa?kalau aku berdiri kamu bakal kesusahan masang dasiku" ucap sang direktur santai.

Kedua tangannya berpangku kebelakang, sehingga badan sang direktur pun turut condong kebelakang. Matanya terlihat sangat jelas menggoda Diva, senyum tipisnya lagi-lagi memperlihatkan cibir sendu sialan itu pikir Diva.

Diva mengepalkan kedua tangannya, berusaha mengumpulkan seluruh keberanian yang tersisa. Dengan tegas ia berjalan menuju sang direktur dan meraih dasi yang berada disamping tubuh sang direktur.

Saat itu terasa sangat tenang. Keheningan disekitarnya membuat Diva fokus bertekad menyelesaikan tugas memasangkan dasi itu secepatnya.

Lagi-lagi!aroma mint berpendar disekitar tubuh sang direktur. Dada bidang sang direktur membuat kemeja navy itu melekat erat ditubuhnya. Kancing atas kemeja direktur yang terbuka membuat tampilan sang direktur saat itu benar-benar memabukkan pandangan Diva. Perlahan mata Diva meredup diluar kendalinya. Keindahan dihadapan matanya benar-benar membius akal sehat Diva..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Perfect BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang