2. Awal Pertemuan

26 5 5
                                    

Sekarang hari minggu seperti biasa aku ingin pergi ke toko buku denger denger novel terbaru ATTKM sudah terbit jadi aku mau langsung cek ke toko buku.
"Zahra mau ke toko buku lagi ya?" tanya bi izah kepadaku di depan dapur
"Iya bi ada novel favoritku udah terbit sambil mau lihat lihat juga yang lainnya."
"Oh gitu ya udah kalau gitu hati hati di jalan pulangnya nanti jangan kemaleman!" pesan bi izah kepadaku sambil membelai rambutku.
"Iya bi tenang aja kali ini gak sampe malam lagi kok"kataku dengan penuh senyum sambil mencium tangan bi izah

Walaupun toko buku nya berjarak 1 km dari rumahku aku pergi tidak menggunakan kendaraan melainkan jalan kaki supaya lebih sehat.

Sesampai di toko buku aku langsung masuk kedalam dan aku langsung mencari novel yang aku sukai, di tengah keramaian toko buku aku melihat novel ATTKM, tapi dia ditaruh di rak paling atas  
Jadi aku tidak bisa ngambil karena tinggiku cuma 150, waktu aku berusaha ingin meraihnya tiba tiba saja ada yang menolongku dia langsung menjulurkan tanggannya ke novel yang aku tuju
"Nih buku yang kamu cari,lebih sering lompat lompat ya biar cepet tinggi" katanya tersenyum manis sambil menyerahkan bukunya kepadaku dan tentu saja aku langsung menerimanya dan mengucapkan "Thank.." Singkat,jelas dan padat.

Karena aku ada janji sama bi izah tidak boleh pulang terlalu malam jadi aku langsung cepet cepet bayar ke kasir dan pulang, ternyata saat sudah sampai di luar toko hujannya deres banget mengguyur kota bandung "yah hujan,gimana nih aku lupa bawa payung"
Terpaksa deh aku menunggu di depan toko berharap hujannya akan segera reda "hmm ternyata jadi hujan sakit juga ya jatuh berkali kali tapi rasa sakit itu tak dirasakan karena dia punya misi untuk menyejukkan kota bandung"
Mendengar kata itu aku pun tersadar dari hayalanku ternyata ada pria yang menolongku tadi berdiri di sebelahku..
"Hey sejak kapan kamu berdiri di sebelahku?" lalu dia menjawab "baru saja lima menit yang lalu lihat kamu cantik kayak hujan.."  "emang hujan cantik dia kan gak punya wajah..!!" Kataku sambil bibir ini sedikit tersenyum. Lalu dia menjawab "walaupun hujan itu tidak memiliki wajah secara mutlak yang bisa dilihat sama mata manusia tapi wajah hujan bisa dirasakan sejuk,dingin,dan ya gitu deh "sambil menyengir, "ya gitu deh apanya?" Aku pun langsung tertawa, "kamu lucu" "apanya yg lucu!!??"

Dan kami berduapun saling tertawa menikmati air hujan yang turun perlahan hingga deras tanpa terasa hujan mempertemukan kami berdua walaupun di tempat yang sederhana tapi penuh makna :)

"Oya kita tadi lupa kenalan ya?"
"Hehe iya langsung keasyikan ngobrol,kenalin aku rendy."
"Aku zahra"
"Kamu gak pulang,kayaknya hujannya sampai tengah malam nih gak berhenti"
"Oya aku ada janji gak boleh pulang terlalu malam,tapi aku kesini jalan kaki dan aku lupa gak bawa payung"
"Aku antar pulang gimana? Kan kasian orang tua kamu nungguin sampai malam!"
"Aku tinggal sama bi izah, orang tua ku di luar negeri biasa cari uang,"
"Oh gitu yaudah aku anterin pulang ya?"
"Hmm..oke deh aku mau pulang dianterin kamu."

Dan kami berdua pun naik ke atas motor rendy sambil menikmati udara dingin yang mengalir di kota bandung.
Begitulah cara tuhan mempertemukan kami melalui perantara hujan:) ..





Jangan lupa berikan dukungan suaranya ya...!!!  (>y<)

Salam manis

NISA A.

THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang