Part 9 Gao Junjie

4.1K 337 3
                                    

Hari berikutnya, pakaian beserta sepatu dan riasan yang dipesan dari Qiānhuā bù diàn sudah sampai di halaman Zhang Lihua. Manajer He tidak mengecewakan, dia bergerak cepat barang-barang yang dikirim juga sangat berkualitas, sesuai dengan reputasi Qiānhuā bù diàn. Memilih hanfu berwarna peach bersulam bunga krisan, Zhang Lihua meminta Bao Yu untuk menyiapkan dia berganti, dia harus keluar hari ini dan menemui seseorang, Zhang Lihua tidak ingin menunda semakin cepat dilakukan semakin baik.

Zhang Lihua berjalan keluar gerbang Zhang manor, di depan gerbang terdapat sebuah kereta mewah dengan logo Zhang manor diatasnya tentu saja kereta itu tidak disediakan untuk Zhang Lihua, disamping kereta sudah ada tuan Zhang Wei bersama dengan tuan muda Zhang Yong, keduanya mengenakan pakaian resmi untuk menghadiri pengadilan di istana. Sampai kemudian tuan Zhang Wei melihat kedatangan Zhang Lihua, di mengurungkan niatnya untuk memasuki kereta dan menyuruh tuan muda Zhang Yong untuk masuk lebih dulu dan kemudian berjalan mendekati Zhang Lihua.

"Kudengar dari bibimu, bahwa anda telah mengambil alih seluruh mas kawin ibumu termasuk toko kain dan bengkel bordir. Anda tau apa yang anda sedang lakukan, mengelola hal-hal seperti itu bukanlah yang bisa dilakukan gadis muda yang tidak berpengalaman sepertimu, akan lebih baik jika bibimu tetap mengelolanya atas namamu".

Zhang Lihua memandang ayahnya, dia tidak heran jika dalam masalah ini ayahnya akan berpihak pada Nyonya Chen "Ayah, putri ini sudah berusia 15 tahun, putri ini tidak ingin terus merepotkan bibi Chen untuk terus mengelola urusan putri ini. Bagaimanapun juga bibi Chen juga memiliki dua anak lain yang perlu dia urus. Juga selama ibu masih hidup putri ini belum cukup berbakti, sudah sewajarnya putri ini mengurus setiap yang ditinggalkanya dengan baik sehingga dia bisa tenang di alam bawah"

"Lihua, tindakanmu kali ini sudah keterlaluan, bagaimanapun bibi anda sudah mengurusnya selama 8 tahun ini, dengan anda mengambilnya seperti ini bukankah anda menjadi orang yang tidak tahu terimakasih!"

"Ayah, tampaknya semakin bertambahnya usia membuat ingatan anda menjadi lebih buruk. 8 tahun yang lalu bibi Chen yang menwarkan dirinya untuk membantu mengurus semuanya atas nama saya tanpa meminta apapun. Jadi, jika saya mengambilnya sekarang, seharusnya bibi Chen tidak perlu mengeluh. Justru.... bukankah seharusnya bibi Chen yang berterimakasih, dengan saya mengambil semuanya ini akan mengurangi beban bibi Chen? Dia semakin bertambah usia, akan tidak baik bagi kesehatanya untuk tetap mengurus hal-hal rumit di Qiānhuā bù diàn"

Mendengar kata-kata Zhang Lihua, kemarahan merasuki tuan Zhang Wei, dia tidak tau bagaimana bisa Zhang Lihua menjadi sangat fasih dalam kata-katanya. Semakin lama melihat gadis ini semakin membuatnya marah, dan tanpa kata dia berbalik dan menuju kereta. Bersama dengan gadis itu terlalu lama hanya akan membuatnya semakin ingin memukulnya dan memberikan pelajaran.

Melihat ayahnya sudah pergi, Zhang Lihua berjalan kembali melanjutkan perjalannya yang tertunda. Bao Yu yang mengekor di belakangnya bertanya dengan penasaran "Nona muda, kemana kita akan pergi hari ini? Jika nona membutuhkan sesuatu dari Qiānhuā bù diàn anda hanya perlu mengirimkan saya, tidak perlu datang secara langsung. Anda tidak memiliki kereta, jadi akan melelahkan bagi anda untuk berjalan kesana kemari setiap hari"

"Kita tidak akan pergi ke Qiānhuā bù diàn, kita akan pergi menuju kantor peradilan". Zhang Lihua menyatakanya dengan tenang, sementara orang lain tidak sadar bahwa nasibnya sudah dalam genggaman Zhang Lihua.

Untuk dapat menuju kantor peradilan, mereka berdua harus berjalan melalui Shīgōng street. Namun, saat melalui Shīgōng street, keduanya dihadang oleh keramaian penduduk yang berbaris di sekitar jalan. Mereka berdua, berjalan dan ikut memasuki keramaian, para penduduk berbaris di pinggir mengosongkan badan jalan, ini hampir sama ketika kaisar yang akan melewati Shīgōng street. Zhang Lihua bertanya kepada seorang pria paruh baya di sampingnya "Tuan, apakah kaisar akan melewati jalan ini?"

Pria yang ditanya ini menoleh kearah Zhang Linhu, melihat gadis itu seakan-akan gadis itu adalah orang bodoh "Yak kau gadis muda, bagaimana bisa anda tidak tau siapa yang akan lewat. Orang itu adalah jenderal muda berbakat di kota Xian, ketenaranya memenuhi seluruh kota"

"Jenderal muda berbakat kota Xian?" Zhang Lihua tidak memiliki gambaran siapa jenderal muda ini, di kehidupanya yang lalu dia jarang keluar dari rumah, dia hanya tau beberapa keluarga jenderal di kota Xian, bahkan sampai kematianya dia hanya mengetahui nama jenderal besar Gao Gang.

Pria paruh baya itu kembali menoleh kearah Zhang Lihua, "Anda juga tidak tau jenderal muda itu?" Zhang Lihua menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Ckckckck.. anda adalah gadis yang menyedihkan. Jenderal muda berbakat ini tidak lain dan tidak bukan adalah putra sulung dari Jenderal besar Gao Gang, Gao Junjie. Biar kuceritakan padamu gadis muda, jenderal muda Gao Junjie ini selain di usianya yang masih muda dan berbakat, tetapi dia juga berprestasi di bidang militer. Hari ini adalah kepulanganya setelah 5 tahun mengikuti ayahnya berjaga di perbatasan!. Tidak hanya itu, jenderal muda Gao Junjie ini selain bakat dan prestasinya yang terkenal, juga karena dia memiliki wajah yang tampan! Dia adalah pemuda yang menjadi idaman seluruh nyonya di ibukota untuk dijadikan menantu!. Bahkan seluruh gadis muda di ibukota akan dengan sukarela melemparkan dirinya ke pelukan jenderal muda Gao Junjie yang terkenal ini! Jika saya menjadi Gao Junjie saya tidak akan menolak semua gadis-gadis itu! Hahahaha"

Zhang Lihua "-_-"

Pria paruh baya itu menjelaskan bagaimana mengagumkanya sosok Gao Junjie dengan mulut yang berapi-api, sementara itu Zhang Lihua mendengar penjelasanya dengan tatapan kayu. Pria paruh baya itu melanjutkan "Haiyah tapi saya tidak tau apa yang dipikirkan jenderal muda itu, sampai sekarang dia masih melajang. Bahkan dia masih belum memiliki pertunangan! Ckckck... dari sekian banyak gadis-gadis muda yang menginginkanya bagaimana bisa tidak ada yang menangkap matanya! Haiiiih sayang sekali, jenderal Gao Junjie ini sangat tidak bersyukur, dia dikagumi banyak gadis tapi mengabaikan semuanya, sementara pemuda lain harus bersusah payah untuk memenangkan hati gadis impianya! Ckckck.. sungguh tidak adil!"

Zhang Lihua "-_-!"

Zhang Lihua memilih mengabaikan omongan pria itu, dia tidak tertarik dengan jenderal muda berbakat Gao Junjie ini. Di kehidupanya yang lalu dia memiliki pengalaman pahit dengan seorang pria, jadi untuk saat ini dia tidak memiliki pemikiran untuk menjalin hubungan dengan pria manapun. Sampai kemudian, pria paruh baya di sampingnya ini berteriak dengan antusias "Oh dia datang! Jenderal muda Gao Junjie datang! Kita harus melihatnya dari dekat jangan sampai melewatkanya!"

Meskipun Zhang Lihua tidak tertarik dengan Jenderal muda Gao Junjie ini tetapi dia masih ikut mendekat sebenarnya di sisi terdalam dia juga sedikit penasaran tentang sosok jenderal muda yang terkenal ini. Di sisi jalan yang tadinya kosong Zhang Lihua bisa melihat rombongan yang menunggang kuda. Kuda-kuda yang dipakai adalah kuda perang pilihan, di depan rombongan duduk di kuda berwarna coklat kemerahan seorang pria yang seumuran dengan ayahnya. Kulit pria itu berwarna kecoklatan menandakan berapa lamanya dia di gurun yang terik, raut wajahnya memancarkan ketegasan seorang Jenderal. Dia tidak lain adalah Jenderal besar kerajaan Liang Agung yang tersohor Gao Gang.

Di belakang Jenderal Gao Gang, duduk diatas kuda berwarna hitam legam seorang pemuda sekitar 23 tahun. Perawakanya sangat tegap, punggungnya lurus ketika menunggang kuda. Kulitnya berwarna gandum karena tersengat matahari, tetapi bersih. Mekipun tertutup pakaian berwarna hitam dan rompi besi, bisa dipastikan tubuh di baliknya adalah adalah tubuh seorang pemuda matang yang padat dan berotot. Beralih ke wajahnya, tidak heran jika para gadis akan dengan sukarela melemparkan dirinya kepelukanya. Wajahnya terpahat sempurna, mungkin dewa sedang tersenyum saat menciptakanya, alisnya tergurat sempurna seperti sepasang pedang, hidungnya mancung dan bibirnya yang sesuai dengan proposi wajahnya. Hanya saja, sepasang mata itu tampak dingin.

Zhang Lihua terus menatap sepasang mata dingin itu, dia tidak sadar dengan apa yang dilakukanya.Tiba-tiba, sepasang mata itu menangkap dirinya, keduanya saling memandang beberapa lama, Zhang Lihua merasa bahwa dia sedikit terhanyut oleh sepasangmata itu, memaksanya untuk melemparkan dirinya dengan sukarela di pelukan pemuda itu. Sadar akan pikiranya yang sudah kemana-mana, Zhang Lihua memutuskan kontak mata dengan Jenderal muda Gao Junjie dan kemudian berpaling dan pergitanpa menoleh kembali. Kata-kata pria paruh baya tadi sepertinya mempengaruhinya, ini tidak baik! Dia harus segera pergi, ada hal yang lebih penting yang harus dilakukan sekarang. Dia tidak sadar bahwa sosok dibelakangnya masih memandangi Zhang Lihua, sampai sosoknya menghilang di ujung jalan.

oke guys, udah dua part sekaligus nih, vote dan comment,nya ya :)

Rebirth of The Prime Minister's First DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang