Part 1 Semangkuk Racun

8.9K 462 11
                                    

Musim dingin di kerajaan Liang agung memang tidak terlalu dingin, tetapi tetap saja membawa hawa dingin yang membuat orang-orang ingin bermalas-malasan dan menghangatkan diri di dalam ruangan dengan anglo yang hangat. Di sebuah ruangan di Istana Timur kerajaan Liang Agung, anglo dinyalakan memberikan suasana hangat dimusim dingin, sebuah meja terdapat di tengah ruangan. Meja dibuat dengan kayu kualitas terbaik dengan ukiran naga yang dibuat denga teliti dan detail yang sangat hidup. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian, diatas meja tersebut diletakan sebuah mangkuk yang didalamnya berisi cairan berwarna coklat pekat seakan-akan ingin menunjukan betapa pahitnya cairan itu ketika satu tetesnya menyentuh lidah. Di samping mangkuk, tergeletak sutra putih yang panjang. 

Suasana di ruangan itu sangat sunyi dan canggung, hingga sebuah suara memecahkan kesunyian "Hua'er, Zhèn* memberikanmu kesempatan untuk memilih". Suara itu, ya suara itu merupakan suara yang dulu membuatnya tergila-gila, Li Guang dengan jubah emas bersulam naga yang menandakan statusnya dengan bulu rubah di kerahnya berdiri di depan meja dan berkata dengan tanpa ekspresi di wajahnya.

* Zhèn, digunakan oleh kaisar untuk menyebut dirinya sendiri

Zhang Lihua yang tadinya hanya mendunduk dan menatap kedua benda itu mengangkat kepalanya dan menatap pria yang bediri di depanya dengan raut wajah tak percaya. Pria di depanya Li Guang adalah suaminya, suami yang dicintainya, pria yang dulu melamarnya dan berjanji akan membantunya lepas dari penderitaan di Zhang manor "Li Guang, anda pasti bercanda. Anda tidak akan memperlakukan saya dengan cara seperti ini kan?".

"Tidak! Hua'er pilih salah satu" Li Guang menjawab dengan nada dan ekspresi yang sama dan menegaskan kalimat sebelumnya. Zhang Lihua masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar, menurutnya adegan ini sangat konyol, seharusnya bukan seperti ini yang terjadi. Seharusnya setelah Li Guang naik tahta ia juga akan menjadi ratu kerajaan Liang Agung. Zhang Lihua tidak ingin mengetahui kebenaranya, tetapi ia masih memberanikan diri untuk bertanya "Kenapa? Apa kesalahan saya?"

"Hua'er, kau tidak salah, yakinlah. Hanya saja Zhèn tidak membutuhkan wanita bodoh sepertimu untuk bisa berdiri disampingku". Zhang Lihua terkejut dengan apa yang didengarnya, air mata turun ke pipinya "Bodoh? Anda bilang saya bodoh? Apa maksudmu?"

"Hua'er, apa kau benar-benar percaya bahwa Zhèn menikahimu karena Zhèn mencintaimu dan ingin menyelamatkanmu?" ujung bibir li guang naik keatas memberikan senyum sinis saat mengatakanya."Hua'er, asal kau tau Zhèn menikahimu hanya ingin memanfaatkan pengaruh ayahmu. Meskipun kau bukan putri yang disukai, tapi tentu saja dengan keuntungan yang bisa ia dapatkan jika Zhèn menikahimu, dia akan dengan sukarela menyerahkan putrinya yang bodoh dan tidak disukainya"

"Maksudmu.. anda.. anda dan ayah bekerjasama? Anda dan ayah bekerjasama untuk menggulingkan putra mahkota!" zhang lihua merasa benar-benar dia telah menjadi orang bodoh karena baru mengetahui hal ini.

"Hua'er, kau membuang banyak waktu Zhèn. Pilih salah satu, dan lakukan dengan cepat. Zhèn akan memberikan kehormatan dengan menguburkanmu di taman makam kekaisaran dan Zhèn akan memberikan pengumuman bahwa istri Zhèn meninggal karena sakit, kamu akan dikenang oleh seluruh rakyat kerajaan Liang Agung. Itu sudah lebih dari cukup bagimu. Kamu harus berterimakasih!" Li Guang mengatakanya dengan satu nafas, dan terlihat tidak sabar.

Zhang Lihua hanya tertawa mengejek dan mengasihani dirinya sendiri. Dia merasa bahwa dirinya benar-benar bodoh dan dipermainkan oleh orang-orang yang ia percaya. Zhang Lihua sadar sejak awal bahwa ayahnya tidak menyukai dirinya, tapi pria didepanya ini Zhang Lihua percaya bahwa Li Guang mencintainya, Zhang Lihua menggantung harapan pada Li Guang bahwa di adalah pria yang akan membawa cahaya dan kebahagiaan dalam hidupnya tetapi sekarang dia tau bahwa pria di depanya tidak lain adalah rubah licik.

Dia melihat mangkuk berisi racun dan sutra putih di meja. Mengangkat tanganya yang bergetar dan akhirnya meraih mangkuk berisi racun berwarna coklat gelap. Mengangkat mangkuk dan mendekatkanya ke mulutnya, sebelum tepi mangkuk itu menyentuh bibirnya, ia mendongak dan menatap Li Guang dengan tatapan dingin yang belum pernah ia tunjukan pada siapapun "Apa anda akan bahagia setelah saya meminumnya?"

Li Guang tersenyum, bukan senyum sinis melainkan senyum bahagia "Tentu saja, Zhèn akan hidup bahagia setelah ini. Kamu tidak perlu khawatir, Zhèn akan menepati janji dengan menguburmu di taman makam kekaisaran"

Zhang Lihua tidak mengatakan apa-apa, dia mendekatkan mangkuk ke bibirnya. Dengan gerakan cepat semua racun dalam mangkuk tandas dan tanpa ada yang tersisa. Zhang Lihua hanya merasakan pahit saat racun memasuki mulutnya, tidak hanya mulutnya yang terasa pahit, dia merasa bahwa seluruh hidupnya dipenuhi dengan kepahitan.

Li Guang melihat adegan didepanya tanpa berkedip dengan senyum di wajahnya, dia benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan melihat bagaimana wanita bodoh didepannya ini mengakhiri hidupnya. Beberapa saat kemudian, racun mulai bereaksi Zhang Lihua merasakan dadanya sakit dan sangat sesak seakan-akan beban berat menghimpit dadanya, pandangan matanya mulai buram, dia terbatuk dan seteguk darah keluar dari mulutnya. Tubuhnya limbung ke lantai tanganya memegang dadanya dengan posisi meringkuk menahan kesakitan. Zhang Lihua terus terbatuk, darah terus keluar dari mulutnya memenuhi wajahnya dan menghalangi penglihatanya yang semakin buram. Dengan sisa kekuatan dan kesadaran yang semakin tipis Zhang Lihua memandang pria yang berdiri angkuh di hadapanya "Li Guang, kuharap kau hidup bahagia setelah kematianku. Di kehidupan ini kau berhutang padaku. Di kehidupan selanjutnya, saya Zhang Lihua akan membuatmu membayar semua hutangmu!".

Jika Li Guang mengetahui apa yang dipikirkan Zhang Lihua dia mungkin akan dengan senang hati mencekik wanita itu untuk mempercepat proses kematiannya. Pada akhirnya Zhang Lihua tak mampu bertahan, perlahan matanya tertutup, tanganya terkulai dari dari dadanya dan tubuhnya tak bergerak terbaring menyedihkan di lantai.

Rebirth of The Prime Minister's First DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang