Part 11 Kecurigaan

4K 378 3
                                    

alloo, part 11 disini....

Di sebuah restaurant yang terletak di Fánróng street tepatnya di lantai dua kamar pribadi di Liánghǎo restaurant, duduk tiga pemuda sedang menikmati santap siang. Seseorang duduk di salah satu kursi mengenakan hanfu berwarna hitam dan abu-abu, wajahnya yang tampan kulitnya berwarna gandum tetapi bersih, alisnya yang melengkung sempurna seperti dua belah pedang siapa lagi jika bukan jenderal muda yang terkenal di kota Xian, Gao Junjie. Pembawaanya sangat tenang, tak tersentuh dan dingin, gerakanya mengangkat cangkir teh sangat halus, bahkan cara dia menyesap tehnya dengan perlahan seolah-olah ingin menikmati setiap tetes teh Liánghǎo yang terkenal akan kesegaran dan kenikmatanya. Setelah menyesap teh, pandanganya beralih ke luar jendela yang menampilkan aktivitas di Fánróng street.

Di sampingnya duduk seorang pemuda, mengenakan hanfu berwarna ungu lavender. Pemuda ini sedang menyantap semangkuk mie daging dengan sumpitnya, berbeda dengan Gao Junjie yang sangat tenang dan halus, cara makan pemuda ini sedikit kasar. Ekspresi kenikmatan saat menyantap mie daging terlihat dari raut wajahnya "Haaah makanan di Liánghǎo ini tidak pernah mengecewakan! Saya tidak akan pernah bosan bahkan jika harus memakanya tiap hari!". Meski kelakuan pemuda ini sangat jauh berbeda dengan Gao Junjie, jika diperhatikan dengan lebih jelas, pemuda ini memiliki fitur wajah yang hampir mirip dengan Gao Junjie hanya versi yang lebih muda. Pemuda ini tidak lain adalah adik Gao Junjie, putra bungsu dari jenderal besar Liang Agung, Gao Jinhai.

"Huh, anda mengatakanya di semua restaurant, bahkan jika anda mengatakan makanan itu tidak enak, anda akan tetap menghabiskanya tanpa sisa" seorang pemuda di seberang Gao Junjie menimpali perkataan Gao Jinhai. Pemuda ini mengenakan hanfu berwarna kuning madu, kulitnya putih bersih, wajahnya sangat halus dan bersih, ketampananya tidak jauh berbeda dengan Gao Junjie. Jika Gao Junjie memiliki jenis ketampanan yang tegas, tenang, dan sedikit dingin, maka pemuda ini adalah jenis ketampanan yang halus dan lembut. Pemuda dengan hanfu kuning madu ini adalah teman dekat Gao Junjie sejak kecil, dia adalah pangeran keempat kerajaan Liang Agung, Li Chen. Pangeran keempat Li Chen ini merupakan pangeran yang lahir dari permaisuri Xu Lian yang juga merupakan adik kandung dari putra mahkota saat ini.

"Yaaa, pangeran keempat tentu saja saya akan menghabiskanya, bagaimanapun kita harus menghargai orang yang membuat makanan dengan penuh ketulusan. Lagi pula saya sudah membayarnya! Akan sia-sia dan merupakan pemborosan jika harus membuang makanan!"

Pangeran Li Chen hanya mendengus mendengar dalih Gao Jinhai, "Penuh ketulusan katamu? Lalu bagaimana jika makanan itu diracun? Apakah anda akan tetap memakanya meski dibawakan dengan penuh ketulusan aaah?

Gao Jinhai menghentikan aktivitas makanya, mengangkat wajahnya memandang pangeran Li Chen dan tergagap menanggapinya "Yaa.. itu.. itu... itu tidak mungkin! Saya adalah orang yang baik dan tidak memiliki musuh! Tidak mungkin ada yang berani melakukanya"

"Huh, bahkan jika anda tidak memiliki musuh, apakah anda pikir pangeran ini tidak berani melakukanya?" Pangeran Li Chen mengatakan sembari memasang senyum liciknya.

"Anda tidak akan berani!" mengatakanya Go Jinhai melanjutkan menyantap mie dagingnya, hanya Gao Jinhai yang akan berani berkata menggunakan nada tinggi kepada pangeran Li Chen, bahkan pengawal pangeran Li Chen sudah terbiasa dengan hal itu.

Gao Junjie yang paling tenang di antaranya mereka bertiga, tanpa mengalihkan pandanganya dari jendela tiba-tiba menyela pertengkaran keduanya "Keempat, apakah ada kasus terkait dengan toko-toko herbal?" Meskipun selama 5 tahun ini Gao Junjie berada di perbatasan, bukan berarti dia tidak mengikuti setiap perkembangan di kota Xian. Pangeran Li Chen sebagai sahabatnya, selalu mengirim berita kepada Gao Junjie, juga sebaliknya Gao Junjie akan mengabarkan perkembangan di perbatasan. Namun, gerakan aneh di beberapa toko herbal sepanjang Fánróng street dia tidak mengetahuinya.

Rebirth of The Prime Minister's First DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang