2

2.7K 331 4
                                    

"Lihat aku"

(Name) menghentikan kegiatannya. Dia menoleh kearah luar jendela ruang OSIS. Sekarang dia memang sedang sendirian. Midorima dan Akashi sedang ada latihan basket.

Haizaki juga tidak pernah menginjakkan kakinya di ruangan ini. Kecuali ketika Haizaki membuat masalah yang memaksanya untuk berurusan dengan OSIS.

(Name) memandang kearah pohon besar tidak jauh dari jendela. Hanya perasaannya saja atau tadi itu memang suara kamera. (Name) merasa sedang di awasi.

"Mungkin hanya perasaanku saja. Sudahlah."

Gumamnya pelan lalu berjalan keluar ruang OSIS menuju mesin minuman. Dia tidak sengaja menjatuhkan uangnya dan menggelinding ke bawah mesin.

"Yaaah~ padahal itu uang terakhir yang ku minta dari Shougo."

(Name) menatap kecewa. Padahal dia sudah diam-diam keluar dari ruang OSIS saat Akashi tidak melihatnya.

"Ini untukmu 'ssu~"

Seseorang menyodorkan sekotak susu blueberry padanya. Membuatnya menoleh, untuk melihat siapa yang memberikan itu padanya.

"Ah terimakasih. Tapi bagaimana kau tau bahwa aku menginginkan minuman ini?"

(Name) menatap bingung. Orang dihadapannya hanya tersenyum cerah. Tampan sekali. Batin (Name) bersorak dan membuat pipinya sedikit memerah.

"Aku berdiri dibelakangmu saat kau mengatakan ingin membelinya 'ssu."

(Name) menepuk keningnya. Dia tertawa kecil, merasa malu karena bertanya hal tidak penting. Ngomong-ngomong orang ini yang memanggilnya beberapa bulan yang lalu bukan?

"Oh benar juga. Apa aku boleh tau namamu? Tidak adil jika hanya kau yang tau namaku."

(Name) mengulurkan tangan kanannya sambil tersenyum manis.

"Namaku Kise Ryouta. Yoroshiku 'ssu yo."

Kise menyambut tangannya dengan senyum cerah.

"Ha'i yoroshiku Kise-kun~ kalau begitu aku ke ruang OSIS dulu. Bye bye."

(Name) melambai. Diiringi dengan seyum cerah Kise.

'Tapi bukankah aku tidak pernah mengatakan apa yang ingin ku beli.'

(Name) menatap susu kotak yang dia pegang. Menoleh sebentar pada Kise. Kemudian menggeleng pelan.

'Kurasa aku memang mengatakannya'

Kise mengubah senyum cerahnya dengan seringaian aneh. Menatap punggung yang mulai menjauh.

'Bagaimana mungkin aku tidak mengetahui apa yang disukai oleh orang yang kusuka 'ssu~ '

***

"Nee Sei. Akhir-akhir ini aku merasa ada yang mengawasiku."

Akashi melepaskan bacaannya. Menatap (Name) yang sedang duduk di atas tempat tidurnya.

"Mungkin hanya perasaanmu saja. Kurasa itu hanya Haizaki-san."

(Name) mengangguk pelan sambil mengangkat bahu acuh. Akashi benar mungkin itu hanya perasaannya saja.

---

Kise membuka pintu kamarnya. Menjatuhkan diri keatas tempat tidur. Tangannya cekatan memainkan ponselnya dan membuka satu folder dengan ratusan foto candid seorang gadis.

"(Name)-chan memang sangat cantik. Aku tidak salah karena menyukaimu."

Kemudian pandangannya beralih pada foto 3 orang yang dia tempel didinding.

Satu gadis ditengah tersenyum lebar dengan pose tangan bentuk 'v'. Laki-laki disebelah kanannya yang berambut berambut merah terseyum kecil, sedangkan laki-laki disebelah kirinya berekspresi menyebalkan dengan rambut abu yang acak-acakan.

"Nah sebelum itu, aku akan menyingkirkan dua orang pengganggu ini. Karena selama mereka berada di dekatmu, kau tidak akan melihatku bukan? (Name)-chan~"

Kise memotong bagian leher dari foto dua anak laki-laki yang berada disebelah sang gadis dengan cutter.

"Ryouta. Saatnya makan malam!"

"Selamat malam (Name)-chan~"

Kise keluar dari kamar karena panggilan dari ibunya untuk makan malam.

🌸🌸🌸

Obsesi (Yandere!Kise x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang