5

1.9K 278 0
                                    

"Monster"

(Name) membuka matanya perlahan. Matanya memandang ke sekeliling ruangan. Kemudian menyadari sebuah lengan tengah memeluknya.

"Daiki--? Bukan. Kise-kun?!"

Bisiknya lemah. Perlahan dia melepaskan pelukan itu darinya. Mendudukkan diri. Ruangan ini masih sangat gelap. Sepertinya masih malam.

"Dia yang merawatku?"

Tangannya perlahan membelai wajah tidur Kise. Tatapan matanya redup. Mimpi panjang yang dia lihat adalah kejadian masa lalu. Ada banyak hal yang terjadi.


(Name) menurunkan kakinya perlahan. Berjalan ke arah pintu menuju balkon. Saat melihat dari balkon. (Name) menyadari bahwa tempat ini tinggi sekali. Gedung Apartment ini terlalu tinggi.

Gedung yang biasanya diisi oleh orang-orang terkenal seperti publik figure. Artis. Model. Idol. Tapi tak heran jika Kise mampu membelinya. Dan bisa tinggal di lingkungan seperti ini.

Kise itu model remaja yang sedang terkenal. Karirnya sedang bagus. Sedang dikenal banyak orang. Dicintai banyak orang.

Tapi? Kenapa wajah itu terlihat kesepian?

"(Name)-chan. Kau mau kemana 'ssu ?? Kau tidak berniat melompat bukan? Tempat ini terlalu tinggi."

(Name) merasakan seseorang--Kise-- memeluknya erat dari belakang. Sangat erat. Terlalu erat. Sehingga membuat (Name) sesak.

"A-aku ti-tidak akan kemanapun Kise-kun."

Suara (Name) sedikit bergetar. Takut. Saat Kise meletakkan belakang pisau kecil ke wajahnya.

"Aku tidak percaya padamu lagi. Kau sudah meninggalkanku. Berkali-kali. Kau ingin bertemu Aomine-cchi bukan?"

(Name) menggigit bibirnya. Menahan rasa perih di bagian pipinya. Kise menggores perlahan pipi mulus itu.

"A-aku-- Aakkhh!! Sa-sakit Ki-kise-kun."

"Aku berniat bersikap lembut padamu 'ssu. Menjadi temanmu. Menjadi satu-satunya teman yang mau menerimamu. Dalam kondisi apa pun. Tapi kau. (Name)-chan!!"

(Name) menahan air matanya. Karena jika dia menangis luka goresan diwajahnya akan bertambah perih.

"Ku-kumohon be-berhenti. Aakkhh!! Ki-kise-kun kumohon. Maafkan A-aku. A-aku berjanji ti-tidak akan berusahan pe-pergi darimu lagi."

Kise menjilat darah yang mengalir dipipi (Name). Tersenyum mengerikan. Dia tidak terlihat seperti Kise yang ada di majalah. Yang sedang bermain basket. Yang dicintai banyak orang---

"A-aah~ manis sekali. Seperti dirimu (Name)-chan. Aku mencintaimu."

Bisiknya lalu menggendong (Name). Membawanya masuk kembali kekamarnya. Kembali tidur.

--Kise yang sekarang terlihat seperti monster.

"Nee (Name)-chan. Dengan keadaanmu yang sekarang. Tidak akan ada yang mau menerimamu. Hanya aku tempatmu pulang. Kau mengerti 'kan? Kise (Name)-chan~. Ah kurasa nama itu cocok untukmu 'ssu."

(Name) hanya menatap takut atas perubahan ekspresi Kise yang tiba-tiba berubah cerah. Emosinya bisa berubah secepat itu.

🌸🌸🌸

Obsesi (Yandere!Kise x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang