Didedikasikan nih buat si vivi kehidupan nyata mincu93
Brak!
"Sy,suara apaantuh?!"tanya vivi yang berada didalam kamar mandi dan akupun menyipitkan kedua mataku,bukankah itu suga?mau apa dia?apa tadi dia mengikuti kami ?sugapun menyadari jika aku sudah melihatnya menaruh jari telunjuknya dibibirnya dengan tatapan memohon ,akupun paham dan mengangguk menghampirinya"bukan apa-apa ko vi,udah lo mandi yang bersih aja, jangan lupa tuh sabunin ketek lo!"ucapku mengalihan agar vivi tidak menyakan dan yang pasti tidak akan curiga.
Akupun langsung membuka tirai kami dan benar saja itu suga dengan cengiran terciduk iya memperlihatkan deretan giginya yang putih,aku menyenderkan tubuhku didinding sambil melipat kedua tanganku didada sambil terseyum meledek memberikan isyarat untuknya.
"sebelumnya makasih ya tadi,gue gak niat neror lo berdua kok apalagi ngintipin kalian,tapi gue cuma mau ngasih ini ketemen lo itu."ucapnya yang tiba-tiba bersemu merah akupun terseyum dan berdiri tegap menghadapnya."hah?lo gaksalah ngasih vivi coklat?cewe feminim aja mikir kali kalo mau makan coklat malem-malem gini,apalagi vivi diakan atlet kalo berat badannya nambah dia bakal frustasi tau."ucapku memelankan suara sambil menerima coklat yang ia berikan untuk vivi dan dia mengaruk tengkuknya."Gitu ya?besok deh gue kasih bunga,tapi jangan bilang ya itu dari gue ,itupun kalo dia mau makan coklatnya."ucapnya agak lesuh,sungguh aku jadi tak tega melihat mukanya ,ku lirik sikuk nya terluka ku yakin dia manjat pagar makanya terjatuh.
"Tunggu sini,gue ambilin handsaplas dulu sama alkohol sikuk lu luka tuh."ucapku dan dia memperhatikan sikuknya ,bukannya aku ingin menikung temanku tapi aku hanya berperi kemanusiaan saja tanpa membuang waktu akupun menutup kembali tiraiku dan bergegas mengambil kotak obat dan langsung membuka tirai kembali dengan suga yang masih menunggu sesuai perintahku tadi."sy??lo ngapain sih?"tanya vivi yang mau menghampiriku dan akupun melotot selain takut suga ketahuan vivi juga hanya berbelit handuk saja haduh aku jadi bingung sendiri ini.
"Jangan kesini vi!!"teriakku menadang tangan kedepan menahan vivi dan vivi menatapku dengan tatapan bertanya"kenapa sih?"tanya vivi yang kurasa mulai curiga,sementara aku masih sambil mengoleskan alkohol untuk siku suga dengan abstrak hingga terdengar suara rintihan yang semakin memvuat vivi menatapku tajam."sy??itu siapa?lo lagi nyembunyiin sesuatu dari gue ya?"tanyanya mulai mendekat padaku,bagaimana ini aku harus apa."ini loh vi gue lagi ngobatin kucing garong!sebentar lagi selesai kok udah lo pake baju sana entar kan kalo ada yang liat lo gak pake baju bahaya!udah ah sana!"ucapku mendorong vivi menjauh dari jendela sambil membawa kotak p3k dan akupun memberikan isyarat untuk suga agar pergi ."tangan lo kenapa sy?"tanya vivi dan akupun cengengesan dan berkata"ini vi pegel kan nulis banyak banget tadi,lomah kan tadi tidur!"ucapku mengeles .
"Bukannya lo diuks tadi?"tanyanya,sungguh skakmat!akupun hanya terseyum sambil masih memegang bahu vivi"itu tadi diuks gue ngerjaiin tugas ekonomi itu loh vi,ah elo mah pasti lupa ,udah ah gue mau mandi dulu."ucapku meninggalkan vivi bergantian masuk kekamar mandi dan vivi yang berpakaian.
Selang berberapa menit akupun keluar dan vivi terduduk disisi ranjang sambil membolak balikan coklat yang tadi diberikan suga."ini coklat dari siapa sy?"tanyanya masih membolak balikan coklat itu."gak mungkin kan kucing garong ngasih lo coklat gara-gara ngobatin dia?"tanya vivi dengan nada mengintrogasi namun tak menatapku sunguh suasama sangat menegangkan sekarang.
Akuun terduduk disamping vivi sambil mengosok-gosokan rambutku yang basah"ini mah gaktau vi,gue nemu tadi ada didepan jendela tapi gue rasa sih buat lo vi ."ucapku dengan sesantai mungkin sementara vivi tak ambil pusing langsung membukanya dan memakannya .
"Gue tau kali kucing garongnya siapa,inget ya!ini pertama dan terakhirnya lo nerima apapun dari dia untuk gue!"ucap vivi lalu membuka kulkas dan menyimpannya lalu langsung membaringkan badannya ditempat tidur."vi emang gak minum air putih dulu?entar sakit gigi!"ucapku dan tak ditanggepi olehnya ,terserahlah vi aku sudah mengigatkan.
-------------------------------------------
Paginya seperti biasa kami menjalani sekolah dan entah kenapa aku sangat mengantuk hari ini mungkin karna suasana diluar panas dan dikelas berac membuatku menjadi mengantuk dan akupun mulai memejamkan mataku tak berberapa lama kemudian aku dikagetkan oleh vivi yang membangunkan aku."hey!sy!lo sehatkan?"tanya vivi padaku sementara aku mengucek mataku.
"Gue gakpapa kok vi,tapi ijinin gue ya gue ada tugas buat mading nih bilang aja gue sakit ya ke pak heru."ucapku dan vivi agak tak setuju"terus gue sama siapa?"tanyanya padaku dan aku menepuk bahunya dan terseyum"kan ada temen sekelas,si suga juga ada udah ya gue keperpus ,apa lo mau ikut gue ke perpus juga?"tanyaku pada vivi dan vivi dengan cepat mengeleng.
"Gakmakasih!gue mending olahraga yeuuu dari pada harus ke perpustakan ,MEMBOSANKAN!"ucapnya lalu meninggalkanku begitu saja,dasar vivi aku hanya bisa mengeleng dan tertawa ringan mempunyai sahabat seperti itu.
Tanpa membuang banyaj waktu akupun berjalan keperpustakan sambil melewati kelas digo,dia belum masuk ya?separah itukah pukulan vivi aku jadi benar-benar khawatir sampai-sampai aku tak sadar berdiri didepan kelasnya sambil celingak-celinguk hingga membuat semua yang dikelas memperhatikankku ,sungguh aku malu akupun langsung berjalan cepat sambil berjalan menutup mukaku dengan map merah yang ku bawa tadi.
Aku memukul-mukulkan map merahku kemuka berkali-kali berharap ingatan kejadian itu hilang aku sangat malu bila mengingat muka mereka semua yang memperhatikanku,namun saat aku asik memukul-mukul map kemukaku tangan seseorang terulur memberhentikan kegiatanku dan akupun langsung menengok .
"Jangan dipukul-pukul tuh muka lo,lo kira kalo lo pukul muka lo sama map terus ingatan lo soal tadi ilang?enggak kali."ucap satya salah satu teman digo,sementara sisi hanya bisa menunduk malu.
"Lo nyari digo kan?digo masih terbaring di apartemennya,kalo lo mau tau dia babak belurpun gak ada yang ngurus malahan dia terancam diasingkan sama bokapnya gara-gara masalah ini ,kecuali....."ucap satya terhenti yang membuat sisi penasaran dan menengok kearah satya penasaran.
"Kecuali apa????"
"Nilai dia buat semester ini bagus dan dia gak bikin ulah selama semester ini."ucap satya dengan nada lirih.
"Bukannya dia orang kaya?guru privat aja kalo dia niat."ucap sisi mulai berdiri,entahlah hatinya kasian tapi firasatnya ini jebakan untuknya.
"Semua fasilitasnya ditarik bokap sy!dia cuma punya apart sekarang!ini semua juga gara-gara temen lo yang tukang ngadu !gue sebagai sahabat digo meminta pertangungjawaban lo buat ngajarin digo selama satu semester karna ini semua gara-gara sahabat lo!seandainya lo diposisi gue?sahabat lo bakal diasingkan?apa lo bakal bisa nerima gitu aja??"ucap satya marah-marah kepada sissy saat sissy berdiri hendak ingin pergi yang menyebabkan satya menahan tangan sissy.
"......" ucap sissy
Vote n comment baru update ya kalo enggak ya aku jarang update lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
young mom
Teen Fictionsquel thanks prilly , yang belum baca thanks prilly baca dulu aja ya...follw dulu baru baca dan jangan lupa vote n comment okeh?🙏😳mohon dukungannya